Peningkatan Ketrampilan Membaca Melalui Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah

Abstract

Keterampilan membaca adalah salah satu aspek fundamental dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami informasi dan menganalisis teks. Namun, berdasarkan pengamatan di Madrasah Tsanawiyah, banyak siswa di tingkat menengah pertama yang mengalami kesulitan dalam membaca dengan efektif. Kondisi ini terlihat dari rendahnya partisipasi siswa dalam aktivitas membaca serta kurangnya kemampuan mereka dalam menarik kesimpulan dari bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas penerapan metode Discovery Learning dan Inkuiri dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian adalah 24 siswa kelas VIII yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes keterampilan membaca yang dirancang untuk mengukur pemahaman, analisis, dan aplikasi informasi dari teks. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam keterampilan membaca siswa. Rata-rata skor tes keterampilan membaca meningkat sebesar 20% dari siklus pertama ke siklus kedua, dengan persentase siswa yang mampu memahami teks dengan baik juga meningkat dari 45% menjadi 75%.

Selain itu, hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa metode Discovery Learning dan Inkuiri meningkatkan motivasi siswa dalam membaca. Siswa lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi, mampu mengajukan pertanyaan kritis, serta mengaitkan informasi dari bacaan dengan pengalaman pribadi mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa penerapan kedua metode tersebut membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri dalam memahami teks.

Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan metode Discovery Learning dan Inkuiri secara signifikan efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Oleh karena itu, disarankan bagi pendidik untuk menerapkan kedua metode ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat menengah pertama untuk menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan bermakna.