- Indonesia
Ikatan Polimer Pmma Dengan Titanium Dioksida
Background: Basis gigi tiruan umumnya dibuat menggunakan polimer PMMA dikarenakan sifat-sifat dan kelebihan yang dimiliki, namun ada beberapa kekurangan sehingga dilakukan berbagai upaya untuk menegakkan sifat-sifat tersebut, salah satunya dengan penambahan metal oxide titanium dioksida nanopartikel. PMMA-TiO2 memiliki beberapa kelemahan diantaranya adanya pembentukan aglomerasi akibat kurangnya dispersi yang kurang baik dan menyebabkan ikatan atau adhesi yang kurang diantara mereka sehingga perlunya dilakukan grafting atau memodifikasi permukaan dari TiO2 dan dilakukannya silanisasi. Silanisasi merupakan metode pengaktifan dari silane coupling agent agar dapat berperan sebagai jembatan molekuler antara bahan organik dan anorganik melalui reaksi hidrolisis yang menghasilkan gugus silanol (Si-OH) dan berikatan dengan gugus hidroksil (OH) pada substrat membentuk ikatan hidrogen, kemudian reaksi kondensasi yaitu pelepasan molekul air (H2O) sehingga membentuk ikatan Si-O-Ti. Tujuan literatur ini adalah mengulas jenis ikatan polimer PMMA-TiO2 dengan penambahan silane coupling agent.
Method: Pengumpulan literatur yaitu dengan menggunakan metode PICO (Problem, Intervention, Comparison, Outcome) dengan menulusuri basis data elektronik PubMed, Science Direct, dan Google Scholar.
Result: Ikatan polimer PMMA-TiO2 yaitu ikatan van der Waals yang merupakan ikatan lemah. SCA ditambahkan agar terbentuk ikatan yang kuat yaitu ikatan kovalen
Conclusion: Ikatan PMMA-TiO2 akan lebih baik menggunakan silane coupling agent sebagai jembatan molekuler sehingga menciptakan adhesi yang baik dengan terbentuknya ikatan kovalenKeywords: polimer; PMMA; titanium dioksida; silane coupling agent; ikatan