Regulatory Disharmony of NFTs and the Problematics of Smart Contract Validity: Implications for the Law of Obligations and Fiduciary Security

Gamitra Anwar, Sholahuddin Al-Fatih, Sofyan Arief

Abstract


This study analyzes the fundamental regulatory disharmony concerning Non-Fungible Tokens (NFTs) and smart contracts within the Indonesian Civil Law system. The root of the problem is identified as a rechtsvacuüm (legal vacuum) and the "ontological silence" of the Indonesian Civil Code (KUHPerdata), which fails to provide a definitive property status (zaak) for digital assets. This failure of the lex generalis triggers a "Regulatory Trilemma," wherein the status of NFTs is fragmented among the commodity regime (Bappebti), property law (KUHPerdata), and Intellectual Property Rights (Copyright Law). This normative-juridical research finds that such disharmony creates a domino effect in two realms. First, it threatens the substantive validity of smart contracts regarding the objective requirement of "a certain subject matter" (Article 1320 of the KUHPerdata) and confronts the adage 'code is law' with the principle of "good faith" (Article 1338 of the KUHPerdata). Second, the potential of NFTs as objects of fiduciary guarantee (UUJF) becomes practically paralyzed due to fundamental obstacles in valuation, registration (centralization vs. decentralization), and execution (private keys). Through a comparative law approach utilizing the Singaporean ruling of Janesh v. Chefpierre, this study recommends the adoption of "functional reasoning" through judicial rechtsvinding and legislative reform of the KUHPerdata to fill the legal void.  


Keywords


Fiduciary; Non-Fungible Token (NFT); Smart Contract; Validity.

Full Text:

PDF

References


Journals:

Anggraini, AM, and AMDC Purwanto. 2025. “Perspektif hukum kebendaan dan hak kekayaan intelektual dalam menguji legalitas NFT sebagai objek jaminan kebendaan.” Jurnal Hukum Lex Generalis 6 (4).

Azizah, N, and F Rahman. 2023. “Metodologi Penelitian Hukum Normatif: Penguatan Studi Kepustakaan dalam Era Digital.” Jurnal Pembaharuan Hukum 10 (1): 45–59.

Fakhriah, S, S W P Hans, and Syamsul. 2025. “Analisis Yuridis Keabsahan Smart Contract Dalam Prespektif Hukum Perdata Indonesia.” Jurnal Kepastian Hukum Dan Keadilan 7 (1).

Hidayat, R. 2023. “Pendekatan Yuridis Normatif dengan Sifat Deskriptif-Analitis dalam Penelitian Hukum Kontemporer.” Jurnal Hukum Progresif 11 (2): 201–15.

Ivana, G, and AA Nugroho. 2022. “Akibat kekosongan hukum terhadap Non-Fungible Token sebagai pelanggaran hak kekayaan intelektual.” Jurnal USM Law Review 5 (2): 708–21.

Korengkeng, A B. 2023. “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Pendaftaran Dan Transaksi Karya Non-Fungible Token Yang Bukan Oleh Pemilik Hak Cipta.” Bureaucracy Journal: Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance 3 (2): 1556–78.

Kurniawan, I G A. 2020. “Valuasi Merek Sebagai Jaminan Kredit Perbankan: Relevansi Dalam Pembentukan Lembaga Penilai Kekayaan Intelektual.” Jurnal Magister Hukum Udayana 9 (4): 767–95.

Lubis, A S, and M A Nasution. 2020. “Penelitian Hukum Yuridis Normatif dengan Sifat Deskriptif Analisis dalam Konteks Hukum Bisnis.” Jurnal Ekonomi dan Hukum 5 (1): 33–47.

Manullang, A. 2023. “Penerapan Statute Approach dalam Menganalisis Konflik Norma Pasca-Omnibus Law.” Lex Privatum: Jurnal Ilmiah Hukum 11 (4): 88–99.

Marcelino, JG, N Kusumawardani, and AA Hafiedz. 2023. “NFT (Non-Fungible Token) sebagai jaminan kebendaan.” Notaire 6 (1): 19–38.

Maulana, J, and A P Supriyadi. 2023. “Keabsahan Aset Digital NFT (Non Fungible Token) Sebagai Objek Jaminan Fidusia (Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Islam).” Journal of Islamic Business Law 7 (1). Https://doi.org/10.18860/jibl.v7i1.2706.

Misbah, M. 2020. “Karakteristik Penelitian Hukum Preskriptif dalam Rangka Pengembangan Ilmu Hukum.” Jurnal Konstitusi 17 (2): 330–53.

Muhammad, F. 2021. “Menimbang Perlunya Regulasi Yang Lebih Komprehensif Tentang Non-Fungible Tokens (NFT).” Majalah Hukum Nasional 52 (2). Https://doi.org/10.33331/mhn.v52i2.171.

Pakaya, F. 2025. “Legalitas NFT (Non-Fungible Token) Dalam Sengketa Hak Kekayaan Intelektual Di Indonesia.” Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum 3 (3): 3106–18.

Pratama, A. 2025. “Interpretasi Sistematis sebagai Metode untuk Mendeteksi Disharmoni Peraturan Perundang-undangan di Sektor Teknologi Finansial.” Ensiklopedia Social Review 7 (2): 125–34.

Rahardjo, B. 2022. “Adapting Contract Law to the Digital Era: A Conceptual Approach to Smart Contracts in Indonesia.” Indonesian Journal of International Law 19 (3): 401–25.

Sari, D P, and G M Putra. 2023. “Studi Komparasi Hukum Perlindungan Data Pribadi: Analisis Pendekatan Common Law dan Civil Law.” Jurnal Hukum Digital 4 (1): 50–68.

Simanjuntak, E. 2022. “Pendekatan Kasus (Case Approach) dalam Menganalisis Putusan Pengadilan sebagai Objek Penelitian Hukum.” Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan 9 (2): 180–95.

Sisca, HA, EF Pakpahan, and Azharuddin. T.t. “Penerapan smart contract pada teknologi blockchain dalam kaitannya dengan praktik notaris.” Swarajustisia 8 (1).

Situmorang, M E, and A Salam. 2024. “Analisis Aspek Hukum Kontrak Pintar Dalam Transaksi Kebendaan Digital: Tantangan Anonimitas Dan Peran Identitas Digital.” Lex Patrimonium 4 (1).

Sudarto. 2025. “Smart Contracts from a Civil Law Perspective: Validity and Implementation in Indonesia.” Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 15 (1).

Sulistianingsih, D, et al. 2022. “Hak karya cipta Non-Fungible Token (NFT) dalam sudut pandang hukum hak kekayaan intelektual.” KRTHA BHAYANGKARA 16 (1).

Wahyuni, H A, Y T Naili, and M Ruhtiani. 2023. “Penggunaan Smart Contract Pada Transaksi E-Commerce Dalam Perspektif Hukum Perdata Di Indonesia.” Jurnal Hukum In Concreto 2 (1).

Wibowo, AF, et al. 2024. “Penegakan hukum pelanggaran hak cipta dalam NFT di sebuah marketplace berdasarkan Undang-Undang 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.” Wacana Paramarta.

Yusuf, M, YA Wibowo, and NK Sari. 2025. “Kepastian hukum smart contract dalam perspektif hukum perdata.” Jurnal Hukum Lex Generalis 5 (10).

Zulhaini, Z, et al. 2025. “Analisis yuridis transaksi Non-Fungible Token (NFT) ditinjau dari Undang-Undang.” Jurnal Hukum Jurisdictie.

Books:

Badriyah, S. 2022. Sistem Penemuan Hukum: Kontekstualisasi Interpretasi Teleologis dalam Putusan Hakim. Jakarta: Sinar Grafika.

Regulation:

Indonesia, Republik. 1847. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).

Indonesia, Republik. 1999. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Indonesia, Republik. 2014. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Indonesia, Republik. 2022. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tentang Ekonomi Kreatif.

Indonesia, Republik. 2023. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Indonesia, Republik. 2024. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Komoditi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (BPPB). 2022. Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Jakarta: Bappebti.

Komoditi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (BPPB). 2023. Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 11 Tahun 2022. Jakarta: Bappebti.

Court Decision:

Janesh s/o Rajkumar v Unknown Person (“CHEFPIERRE”). 2022. SGHC 264. Singapore High Court.

National Provincial Bank Ltd v Ainsworth. 1965. AC 1175.

Sumber Internet dan Lain-lain

Asia, Rajah & Tann. 2022. “How to Protect Your nfts – Singapore Court Grants Proprietary Injunction to Freeze Bored Ape NFT.” Publikasi, 2022.

Indonesia, FHU. 2022. “Hak cipta sebagai jaminan fidusia terhambat sistem valuasi.” FHUI. Dipublikasikan 2022.

Lawnow, CMS. 2022. “nfts as Property – Singapore and the UK.” CMS. Dipublikasikan 2022.

Mckenzie, Baker. 2022. “Singapore Court Recognises Non-fungible Tokens as Property and Grants Interim Injunction Against Persons Unknown in Janesh s/o Rajkumar vs. Unknown Person (“CHEFPIERRE”) SGHC 264.” Baker mckenzie Global Litigation News, 2022.

Putri, V M. 2022. “Penipuan NFT Senilai Rp. 15,7 Miliar, Dua Pria Ditahan.” Detik.com, 2022.

Yusuf, M, and H Firmansyah. 2024. “Analisis perlindungan hak cipta Non-Fungible Token (NFT) dalam perspektif hukum kekayaan intelektual.” Researchgate.




DOI: https://dx.doi.org/10.30659/akta.v12i4.49246

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 JURNAL AKTA

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0


Jurnal Akta has been indexed by:

Editorial Office: Jurnal Akta Room 2nd Floor Imam As Syafei Building Faculty of Law Universitas Islam Sultan Agung. Jln. Kaligawe KM. 4, Semarang City, Central Java, Indonesia. Phone +62 24 6583584 Fax +62 24 6582455

Phone: 024-6583584 (574)
Email: jurnalakta@unissula.ac.id

Creative Commons License

JURNAL AKTA (eISSN : 2581-2114, pISSN: 2406-9426), This work is licensed under a Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0).