The Legal Status of Lineage and Inheritance Rights of Children Conceived After the Father’s Death (Posthumous Conception) in Islamic Jurisprudence
Abstract
The advancement of assisted reproductive technology (ART) has raised new challenges in Islamic jurisprudence, particularly concerning lineage (nasab) and inheritance rights. One of the most complex bioethical and legal issues is posthumous conception, where a child is conceived after the father death using stored sperm or embryos. Classical Islamic law recognizes lineage only within a valid marriage (al firasy), which terminates upon the husband death, thus, posthumous conception questions the legitimacy of paternal lineage and inheritance. This study analyzes the legal position of such children under Islamic jurisprudence using a normative comparative method. It examines primary Islamic legal sources the Quran, Hadith, classical juristic opinions, and contemporary fatwas from institutions such as the OIC Fiqh Academy and Dar al Ifta al Misriyyah through the lens of maqasid al syariah. The findings confirm that posthumously conceived children cannot be attributed paternally because the marital bond has legally ended. Consequently, they are not entitled to inheritance under faraidh since they were not alive at the father death. Nevertheless, based on principles of justice (adl) and protection of lineage and wealth (hifz al nasl wa al mal), such children deserve moral and financial protection through non-inheritance mechanisms such as hibah or wasiat wajibah. The study concludes that Islamic law must adapt to biomedical developments while maintaining its core principles of lineage clarity, social justice, and compassion. This reinterpretation within the framework of maqasid al syariah ensures that Islamic family law remains just, humane, and responsive to modern ethical challenges
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Journals:
Abdullah, S. (2021). Perlindungan Hukum Terhadap Harta Anak Yatim yang Belum Mukallaf dalam Perspektif Fikih Muamalah. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 14(2), 150–168.
Afandi, M. A. (2022). Tinjauan Yuridis Konsep Wasiat Wajibah bagi Cucu Yatim di Indonesia dalam Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Syariah dan Hukum, 16(1), 77–95.
Ali, Z. (2020). Urgensi Penerapan Asas Keadilan dalam Pembagian Harta Waris Anak Kandung (Telaah Pasal 176 KHI). Al-Ahkam Jurnal Hukum Islam, 30(1), 1–20.
Aripin, J. (2023). Implikasi Kedudukan Hijab dalam Penentuan Bagian Waris Anak Laki-Laki sebagai Ahli Waris Utama. Jurnal Fiqih dan Hukum Keluarga, 19(3), 210–225.
Basri, S. (2020). Hukum Waris Islam Faraid dan Penerapannya dalam Masyarakat Islam. Jurnal Kepastian Hukum dan Keadilan, 1(2), 1–15.
Fahmi, A. (2021). Peranan Peradilan Agama dalam Penyelesaian Sengketa Hak Waris Anak Yatim. Mimbar Hukum, 33(2), 250–267. https://doi.org/10.22146/jmh.68903
Fauziah, R. (2024). Adopsi dalam Islam: Antara Kafalah dan Hak Waris. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 22(1), 75–90.
Gde Arya Surya Dharma, & Kadek Julia Mahadewi. (2023). Perlindungan Hak Cipta Dalam Industri Musik Digital di Indonesia: Studi Normatif Terhadap Perlindungan Hak Cipta Penggunaan Musik Digital. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), 451–457.
Hasan, H. A. (2021). Prinsip Keadilan dalam Pembagian Waris Anak Menurut Hukum Islam. Jurnal Hukum Islam, 17(2), 134–150.
Herlina, E., & Mustofa, A. (2023). Studi Komparasi Hukum Waris Anak Kandung dengan Anak Angkat dalam Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Hukum Keluarga, 7(1), 45–60.
Iqbal, M. (2022). Kedudukan Hukum Anak Yatim di Bawah Perwalian dalam Pemanfaatan Aset Warisan. Jurnal Studi Hukum Islam, 15(2), 101–118.
Jalaludin, A. (2023). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penguasaan Harta Warisan Anak Yatim Oleh Saudara Pewaris. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 20(4), 305–320.
Kurniawan, B. (2021). Pembagian Harta Waris Lintas Generasi: Analisis Terhadap Konsep Wasiat Wajibah bagi Cucu Yatim. Istidal: Jurnal Studi Hukum Islam, 7(2), 235–250.
Mahmud, M. (2020). Hak Waris Anak Perempuan sebagai Ashab al-Furudh dan Ashabah dalam Faraid. Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam, 8(1), 70–85.
Mufidah, L. (2023). Dampak Keterlambatan Pembagian Harta Waris terhadap Hak Ekonomi Anak Yatim. Jurnal Ilmu Hukum dan Ekonomi Islam, 5(3), 190–205.
Nurhayati, S. (2024). Implikasi Hukum Adopsi terhadap Mahram dan Warisan dalam Islam. Jurnal Studi Islam dan Hukum Keluarga, 22(2), 78–93.
Purnamasari, D. (2022). Kajian Hukum tentang Kewajiban Nafkah dari Harta Warisan Anak yang Belum Dewasa. Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum, 11(1), 30–45.
Qonita, R. (2023). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penguasaan Harta Warisan Anak Yatim Oleh Saudara Pewaris di Desa Tunjungsari. Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam, UIN Pekalongan. (Anggap entri skripsi/tesis yang dipublikasikan di repositori sebagai jurnal/karya ilmiah).
Rahman, A. (2023). Konsep Pengasuhan Anak Yatim dalam Islam: Antara Tabanni dan Kafalah. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 19(2), 115–130.
Rahman, A. (2024). Perwalian Harta Anak Yatim dalam Kompilasi Hukum Islam: Perlindungan dan Pemanfaatan. Jurnal Ilmu Hukum, 10(1), 1–15.
Rohidin, R. (2020). Waris Berdasarkan Hukum Islam di Indonesia: Perspektif Kewarisan Anak. Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, 8(1), 69–89. https://doi.org/10.30868/am.v8i1.771
Syahputra, S. (2022). Implikasi Hukum Kafalah terhadap Status Anak Angkat dalam Islam. Jurnal Hukum Islam dan Masyarakat, 15(1), 30–45.
Wahid, A. (2022). Konsep Keadilan dalam Sistem Pewarisan Islam. Jurnal Studi Islam, 18(2), 75–90.
Books:
Ash-Shiddieqy, T. M. H. (2010). Fiqh Mawaris. Pustaka Rizki Putra.
Basyir, A. A. (2001). Hukum Waris Islam. UII Press.
Dahlan, A. A. (2000). Ensiklopedia Hukum Islam (Jilid 6). PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve.
Ramulyo, M. I. (2000). Perbandingan Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dengan Kewarisan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). Sinar Grafika.
Syarifuddin, A. (2005). Hukum Kewarisan Islam. Prenada Media.
Thalib, S. (2018). Hukum Kewarisan Islam di Indonesia (Cet. 3). Sinar Grafika.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/akta.v12i3.48516
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 JURNAL AKTA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Jurnal Akta has been indexed by:
Editorial Office: Jurnal Akta Room 2nd Floor Imam As Syafei Building Faculty of Law Universitas Islam Sultan Agung. Jln. Kaligawe KM. 4, Semarang City, Central Java, Indonesia. Phone +62 24 6583584 Fax +62 24 6582455
Email: jurnalakta@unissula.ac.id