Optimizing Notary's Role in Creating Marriage Agreements in Pekanbaru After Constitutional Court Decision No. 69/PUU/XIII/2015
Abstract
Constitutional Court Decision No. 69/PUU-XIII/2015 has brought about a significant paradigm shift in Indonesian marriage contract law, allowing for the creation of such contracts during the course of a marriage. This change necessitates a shift in the role of notaries from mere document creators to active and responsive legal educators. However, implementation in the city of Pekanbaru shows that the optimization of this role has not been fully achieved, marked by low legal literacy among the public, structural barriers, and the lack of integration between the notarial service system and regulations and technology. The main problem is the passive attitude of Notaries, who only respond to requests without proactively providing legal education. This empirical legal research aims to analyze and formulate a concept for optimizing the role of notaries in the creation of authentic marriage agreements following the Constitutional Court's decision in Pekanbaru. Using a sociological-legal approach with qualitative methods, this research is descriptive-analytical and exploratory in nature. Data collection was conducted through in-depth interviews, participatory observation, and focus group discussions, as well as document and literature studies. The research results indicate an increase in the creation of marriage agreement deeds following the Constitutional Court ruling, but the number remains low compared to the total number of marriages. The majority of clients come from highly educated groups and have economic-business motivations. The main challenges include inconsistent technical regulations, insufficient socialization, variations in notarial practices, and ineffective third-party protection mechanisms. As an innovation, this study proposes a model for transforming the role of notaries into a proactive-educational, inter-institutional collaborative, and digitally adaptive role. This model is expected to strengthen the position of notaries as an essential legal profession in protecting marriage law in Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adjie, H. (2008). Hukum Notaris Indonesia: Tafsir Tematik terhadap UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. REFIKA ADITAMA.
Adjie, H. (2016). Implikasi Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 terhadap Praktik Notaris. Jurnal Notarius, 9(2), 234–235.
Adjie, H. (2017). Perjanjian Kawin Pasca Putusan MK. Notarius Majalahnya Notaris, 15–17.
Adjie, H. (2019). Hukum Notaris Indonesia: Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Refika Aditama.
Adonara, F. F. (2020). Kewenangan Notaris Mengesahkan Perjanjian Kawin Sebagai Amanat Konstitusi. Jurnal Ilmu Kenotariatan, 1(2), 55. https://doi.org/10.19184/jik.v1i2.23599
Akhmad, S. N. (2019). KEKUATAN AKTA AUTENTIK YANG DIBUAT OLEH NOTARIS UNTUK PEMBUKTIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN. Jurnal Hukum Dan Kenotariatan, 3(1), 84–99.
Anshori, A. G. (2019). Lembaga Kenotariatan Indonesia: Perspektif Hukum dan Etika. UII Press.
Anugrahdwi. (2023). Tantangan dalam Penegakan Hukum. Program Pascasarjana UMSU. https://pascasarjana.umsu.ac.id/tantangan-dalam-penegakan-hukum/
Apriyani, P. I., & Parsa, I. W. (2016). Akibat Hukum Kepailitan Suami/Istri Terhadap Harta Bersama Suami-Istri Tanpa Perjanjian Kawin. Kertha …, 4(2), 1–5.
Arief, H. (2017). PERJANJIAN DALAM PERKAWINAN (SEBUAH TELAAH TERHADAP HUKUM POSITIF DI INDONESIA). IX(2), 1–23.
Brata, D. L., Ketut, N., Adnyani, S., & Sudiatmaka, K. (2018). KAJIAN NORMATIF PERJANJIAN PERKAWINAN PASCA PUTUSAN e-Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha antara Syam Lal Uttam dan Kavita Uttam dan Penetapan Pengadilan Jakarta Timur. Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha, 1(69), 216–227.
Budiono, H. (2013). Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan. PT. Citra Aditya Bakti.
Budiono, H. (2017). Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69 Tahun 2015 dan Permasalahannya. Loka Karya Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan MK 69/2015, 23–25.
Chalid, M. R. I. (2022). Hambatan Dan Prospek Hukum Penyelenggaraan Jasa Notaris Secara Elektronik Di Indonesia Memasuki Era Society 5.0. Jurnal Hukum & Pembangunan, 52(1), 251–264. https://doi.org/10.21143/jhp.vol52.no1.3332
Desliza, M. F., Hidayat, Y., & Suartini. (2024). PELAKSANAAN PERJANJIAN PERKAWINAN SETELAH MENIKAH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 69/PUU-XIII/2015. Jurnal Hukum Dan Kesejahteraan, 9(1), 53.
Dewi, H. S. (2018). Efektivitas Putusan MK Nomor 69/PUU-VIII/2015 Studi Kasus dari Putusan MK Nomor 69/PUU-VIII/2015 Terhadap Pembuatan Akta Perjanjian Kawin Bagi Pihak Ketiga. Justitia Jurnal Hukum, 2(69), 260.
Dwinopianti, E. (2017). Implikasi dan Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015 terhadap Pembuatan Akta Perjanjian Perkawinan Setelah Kawin yang Dibuat di Hadapan Notaris. Jurnal Lex Renaissance, 2(1), 16–34. https://doi.org/10.20885/jlr.vol2.iss1.art2
Dwiputra, A. E. A. (2022). Perjanjian Kawin Pasca Berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015. Jurnal Education and Development, 11(1), 82–86. https://doi.org/10.37081/ed.v11i1.4251
Faradilla Asyatama, & Ridwan, F. H. (2021). Analisis Perjanjian Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia. Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 109–122. https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v5i2.3937
Faruq Abdul Hakim Sutikno, G. M., & Asrori, H. (2019). KEKUATAN HUKUM PENCATATAN PERJANJIAN PERKAWINAN BAGI PARA PIHAK (Studi Kasus di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta). Jurnal Privat Law, 7(2), 205. https://doi.org/10.20961/privat.v7i2.39324
Halim, A., & Nurman, M. (2023). IMPLEMENTASI PEMBERIAN BANTUAN JASA HUKUM KENOTARIATAN KEPADA MASYARAKATKURANGMAMPUDISITUBONDO. Jurnal Penelitian, 7(2), 476–487.
Hidayat, F., & Khisni, A. (2017). Tinjauan Asas Kepastian Hukum, Keadilan, Dan Kemanfaatan Dalam Akta Perjanjian Kawin Yang Di Buat Oleh Notaris. Jurnal Ak, 11(1), 591–598.
Indonesia, K. H. dan H. A. M. R. (2016). Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 25 Tahun 2016.
Judiasih, S. D., Yuanitasari, D., & Inayatillah, R. (2018). Model Perjanjian Kawin Yang Dibuat Setelah. Masalah-Masalah Hukum; Vol 47, No 3 (2018): MASALAH-MASALAH HUKUM; 252-267 ; 2527-4716 ; 2086-2695, 47(3), 253–267.
Kie, T. T. (2007). Studi Notariat dan Serba-Serbi Praktek Notaris (1st ed.). Tan Thong Kie.
Lubis, K. S. (2008). Etika Profesi Hukum. Sinar Grafika.
Madaul, H., Alauddin, R., & Baharuddin. (2022). EKSISTENSI HUKUM PEMBUATAN AKTA PERJANJIAN KAWIN DI HADAPAN NOTARIS MENURUT KETENTUAN PASAL 147 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPERDATA). 7(12), 1–23.
Maharani, R. A. C. A. (2021). Akta Penegasan Perjanjian Perkawinan Kaitannya dengan Pemenuhan Prinsip Publisitas. Notaire, 4(2), 285. https://doi.org/10.20473/ntr.v4i2.27168
Marzuki, P. M. (2009). Penelitian Hukum (1st ed.). Kencana.
Mertokusumo, S. (2018). Hukum Acara Perdata Indonesia (5th ed.). Cahaya Atma Pustaka.
Mukti, F., & Achmad, Y. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Pustaka Pelajar.
Nadia, N., Rizanizarli, & Rinaldi, Y. (2021). Factors That Difficult The Law Enforcement Process To Notaries That Infringed Notices Code Of Ethics. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 9(2), 332–350. https://doi.org/10.29303/ius.v9i2.786
Notodisoerjo, R. S. (2021). Hukum Notariat di Indonesia: Suatu Penjelasan. Raja Grafindo Persada.
Parapat, M. P., Abdillah, S., Laila, F., Ahmad, M. H., Wijayanti, T., Hermawan, B., Leonardus, R. F., Basir, M. A., Masriani, Y. T., Utami, P. S., Dharsana, M. P., Sjachran, R., Djaja, B., & Adjie, H. (2022). HUKUM KENOTARIATAN INDONESIA JILID 2. Media Sains Indonesia.
Pekanbaru, B. P. S. K. (2021). Publikasi Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru (2021).
Prasetyawan, F. (2018). Peran Notaris Terkait Pengesahan Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XII/2015. JUSTITIA JURNAL HUKUM, 2(1), 88.
Prastowo, S. P. (2002). Standar Disiplin Profesi Hukum. Legal Research Institute.
Riau, B. I. P. P. (2023). Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Riau (Triwulan IV 2023).
Rivanda, F. A., & Dewi, G. (2022). Akibat Hukum Akta Perjanjian Perkawinan Yang Tidak Dicatatkan Dalam Perkawinan Campuran. Jurnal Surya Kencana Satu : Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 13(1), 81–90. https://doi.org/10.32493/jdmhkdmhk.v13i1.20218
Rosyanti, D. N., Ikhsan, E., & Sembiring, R. (2024). KEDUDUKAN PERJANJIAN PERKAWINAN SERTA KETERKAITAN DENGAN NOTARIS PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.69/PUU-XIII/2015. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(8), 3377.
Santoso, A. (2022). Analisis Akta Otentik dalam Transaksi Elektronik di Indonesia. Jurnal IImu Hukum, 15(3), 256–270.
Senantya, D. C., Rahmasari, F., Glarita, I., & Liusyadi, Z. (2025). Analisis Transformasi Pelayanan Notaris di Era Digital : Studi tentang Tanda Tangan Elektronik dalam Akta Otentik. Jurnal Ilmu Multidisiplin, 4(2), 823–831.
Soedjendro, J. K. (2001). Perjanjian peralihan hak atas tanah yang berpotensi konflik: tafsir sosial hukum PPAT-Notaris ketika menangani perjanjian peralihan hak atas tanah yang berpotensi konflik. Kanisius.
Soekanto, S. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum (1st ed.). Rajawali Pers.
Soekanto, S. (2014). Pengantar Penelitian Hukum (3rd ed.). Universitas Indonesia Press (UI Press).
Soekanto, S., & Pubacaraka, P. (1979). Sendi - Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum. Citra Aditya Bakti.
Soeroso, R. (2020). Hukum Notaris dan Akta Otentik. Prenadamedia Group.
Subekti, R. (2018). Hukum Perjanjian. Intermasa.
Suryawijaya, T. W. E. (2023). Memperkuat Keamanan Data melalui Teknologi Blockchain: Mengeksplorasi Implementasi Sukses dalam Transformasi Digital di Indonesia. Jurnal Studi Kebijakan Publik, 2(1), 55–68. https://doi.org/10.21787/jskp.2.2023.55-68
Utami, P. S., Ikhwansyah, I., & Mayana, R. F. (2020). Kepastian Hukum Regulasi Tugas Dan Wewenang Jabatan Notaris Dikaitkan Dengan Disrupsi Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan Dan Ke-PPAT-An, 4(1), 133–151. https://doi.org/10.23920/acta.v4i1.478
Valencia Granetta, V., & Yunanto, Y. (2019). SUBTANSI PERJANJIAN KAWIN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 69/PUU-XIII/2015. Notarius; Vol 12, No 2 (2019): NotariusDO - 10.14710/Nts.V12i2.29143 .
Wicaksono, R. B. P. (2023). Kewajiban Notaris Dalam Menjaga Data Pribadi Secara Digital Persepektif Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Indonesia. Otentik’s : Jurnal Hukum Kenotariatan, 5(2), 208–226. https://doi.org/10.35814/otentik.v5i2.5015
Widanarti, H. (2020). Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015 terhadap Hukum Perkawinan di Indonesia. Law, Development & Justice Review, 3(1), 121–141.
Yuvens, D. A. (2018). Analisis Kritis terhadap Perjanjian Perkawinan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/PUU-XIII/2015. Jurnal Konstitusi, 14(4), 799. https://doi.org/10.31078/jk1445
Zulkifli, S. (2018). Implementasi dan Akibat Hukum Perjanjian Perkawinan Setelah Keluarnya Putusan MK NO.69/PUU-XIIX/2015. JURNAL HUKUM KAIDAH, 17(3), 213.
DOI: https://dx.doi.org/10.30659/akta.v12i4.46810
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 JURNAL AKTA
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
Jurnal Akta has been indexed by:
Editorial Office: Jurnal Akta Room 2nd Floor Imam As Syafei Building Faculty of Law Universitas Islam Sultan Agung. Jln. Kaligawe KM. 4, Semarang City, Central Java, Indonesia. Phone +62 24 6583584 Fax +62 24 6582455
Email: jurnalakta@unissula.ac.id