Transformation of Prayer Time Schedules: From A Static-Passive to A Dynamic-Variative Perspective

Jadwal waktu salat menjadi sangat penting keberadannya bagi umat muslim, karena dijadikan sebagai panduan masuknya awal waktu salat. Namun masih ada masyarakat yang belum memahami betul mengenai pengaruh adanya perubahan pergerakan posisi Matahari yang menyebabkan awal waktu salat berubah setiap harinya. Selain itu juga masih ada yang menggunakan jadwal waktu salat abadi. Meskipun menggunakan kata “abadi†sejatinya jadwal waktu salat tidak lah abadi, karena jadwal waktu salat ini tidak akan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang panjang. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan fenomenologis-astronomis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Setiap hari waktu salat selalu mengalami perubahan. Seseorang yang menganggap bahwa awal waktu salat Magrib selalu terjadi pukul 18.00 WIB dan awal waktu salat Subuh selalu terjadi pukul 04.30 WIB, maka ada beberapa hari yang salat atau puasanya tidak sah, karena awal waktu salat Magrib ada yang baru terjadi pukul 18.01 – 18.08 WIB dan awal waktu salat Subuh ada yang baru terjadi pukul 04.31 – 04.34 WIB. Perubahan yang terjadi dapat dijadikan sebagai pemahaman bagi masyarakat bahwa kebenaran jadwal waktu salat bukan bersifat statis-pasif melainkan bersifat dinamis-variatif. Artinya, awal waktu salat setiap hari dan suatu tahun tidak selalu sama dengan hari dan tahun-tahun berikutnya serta perubahannya pun bervariasi.