RETRACTED: Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Kadar Interleukin 8 (IL-8) pada Tikus Sinusitis Akut Bakterial
Abstract
Abstrak
Sinusitis akut bakterial merupakan penyakit yang kerap ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Pajanan mukosa sinus paranasal dengan mikroba menyebabkan sel-sel epitel mengeluarkan IL-8. Gejala sinusitis akut bakterial dan virus yang sulit dibedakan, menyebabkan diagnosis sulit ditegakkan, sehingga dapat terjadi perubahan sinusitis akut menjadi kronik. Antioksidan yang terkandung dalam ekstrak daun kelor dapat menghambat produksi IL-8. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ektrak daun kelor ( Moringa oleifera) terhadap kadar IL-8 pada tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental dengan desain post test only control group menggunakan 28 tikus putih jantan galur Sprague dawley yang dirandomisasikan ke dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (K), kelompok induksi Staphylococcus aureus tanpa terapi (P1), kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin (P2) dan kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin dan ekstrak daun kelor (P3). Pemberian terapi dilakukan selama 7 hari dan dimulai pada hari ke-14 setelah induksi. Sampel darah diambil pada vena orbita dan diukur kadar IL-8 menggunakan ELISA pada hari ke-22 setelah induksi. Hasil rerata kadar IL-8 pada (K) 42,48 ± 3,02 pg/ml, (P1) 114,84
± 4,37 pg/ml, (P2) 89,34 ± 5,20 pg/ml, (P3) 89,07 ± 2,83 pg/ml. Analisa data menggunakan uji One Way ANOVA didapatkan (p<0,05). Hasil uji Post-Hoc LSD didapatkan (p>0,05) pada kelompok (P2) dan (P3). Pemberian ektrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai terapi adjuvan tidak berpengaruh terhadap kadar IL-8 tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi Staphylococcus aureus.
Kata Kunci : Sinusitis akut bakterial, ekstrak daun kelor ( Moringa oleifera),
flavonoid,quercetin, IL-8
Sinusitis akut bakterial merupakan penyakit yang kerap ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Pajanan mukosa sinus paranasal dengan mikroba menyebabkan sel-sel epitel mengeluarkan IL-8. Gejala sinusitis akut bakterial dan virus yang sulit dibedakan, menyebabkan diagnosis sulit ditegakkan, sehingga dapat terjadi perubahan sinusitis akut menjadi kronik. Antioksidan yang terkandung dalam ekstrak daun kelor dapat menghambat produksi IL-8. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ektrak daun kelor ( Moringa oleifera) terhadap kadar IL-8 pada tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental dengan desain post test only control group menggunakan 28 tikus putih jantan galur Sprague dawley yang dirandomisasikan ke dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (K), kelompok induksi Staphylococcus aureus tanpa terapi (P1), kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin (P2) dan kelompok induksi Staphylococcus aureus dengan terapi amoxicillin dan ekstrak daun kelor (P3). Pemberian terapi dilakukan selama 7 hari dan dimulai pada hari ke-14 setelah induksi. Sampel darah diambil pada vena orbita dan diukur kadar IL-8 menggunakan ELISA pada hari ke-22 setelah induksi. Hasil rerata kadar IL-8 pada (K) 42,48 ± 3,02 pg/ml, (P1) 114,84
± 4,37 pg/ml, (P2) 89,34 ± 5,20 pg/ml, (P3) 89,07 ± 2,83 pg/ml. Analisa data menggunakan uji One Way ANOVA didapatkan (p<0,05). Hasil uji Post-Hoc LSD didapatkan (p>0,05) pada kelompok (P2) dan (P3). Pemberian ektrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai terapi adjuvan tidak berpengaruh terhadap kadar IL-8 tikus putih jantan galur Sprague dawley yang diinduksi Staphylococcus aureus.
Kata Kunci : Sinusitis akut bakterial, ekstrak daun kelor ( Moringa oleifera),
flavonoid,quercetin, IL-8
Refbacks
- There are currently no refbacks.