Pengaruh Krim Ekstrak Jinten Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Kecerahan Kulit
Abstract
Abstrak
Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit dimana area tertentu menjadi lebih gelap akibat produksi melanin berlebih yang memiliki angka prevalensi tinggi di dunia khususnya pada negara beriklim tropis. Keadaan hiperpigmentasi disebabkan oleh stres oksidatif sehingga indeks melanin kulit meningkat. Jinten hitam (Nigella sativa) merupakan salah satu terapi alternatif untuk penderita hiperpigmentasi karena terbukti menurunkan index melanin melalui kerja antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh krim ekstrak jintan hitam terhadap kecerahan kulit
pada penderita hiperpigmentasi kulit. Penelitian eksperimental dengan rancangan desain pre-posttest control group design ini menggunakan marmut dibagi 4 kelompok secara random. Kelompok kontrol negatif setelah adaptasi 7 hari diberi perlakuan dengan dipapar sinar ultraviolet B dosis 780 mJ/cm2 dan diberi pakan standard selama 28 hari. Kelompok jinten hitam 5%, 10% dan 15% setelah adaptasi 7 hari diberikan krim ekstrak jinten hitam 20 menit sebelum dan 4 jam setelah dipapar sinar ultraviolet B dosis 780 mJ/cm2 selama 28 hari. Sinar ultraviolet B dipaparkan selama 20 menit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji one way anova dan didapati ada perbedaan indeks melanin antar kelompok (p<0,05). Hasil rerata indeks melanin pada kelompok jinten hitam 5% terjadi penurunan -1 dari 252.43±59.21 menjadi 251.56±59.42, jinten hitam 10% terjadi penurunan -1.71 dari 395.36±71.87 menjadi 393.68±71.18, dan jinten hitam 15% terjadi penurunan -8.45 dari 544.84±34.3 menjadi 536.39±34.3 sehingga kecerahan kulit meningkat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak jinten hitam berpengaruh dalam menurunkan indeks melanin pada permukaan kulit yang dipapar sinar UV.
Kata kunci: Jinten hitam, Melanin, Antioksidan, Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi adalah kondisi kulit dimana area tertentu menjadi lebih gelap akibat produksi melanin berlebih yang memiliki angka prevalensi tinggi di dunia khususnya pada negara beriklim tropis. Keadaan hiperpigmentasi disebabkan oleh stres oksidatif sehingga indeks melanin kulit meningkat. Jinten hitam (Nigella sativa) merupakan salah satu terapi alternatif untuk penderita hiperpigmentasi karena terbukti menurunkan index melanin melalui kerja antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh krim ekstrak jintan hitam terhadap kecerahan kulit
pada penderita hiperpigmentasi kulit. Penelitian eksperimental dengan rancangan desain pre-posttest control group design ini menggunakan marmut dibagi 4 kelompok secara random. Kelompok kontrol negatif setelah adaptasi 7 hari diberi perlakuan dengan dipapar sinar ultraviolet B dosis 780 mJ/cm2 dan diberi pakan standard selama 28 hari. Kelompok jinten hitam 5%, 10% dan 15% setelah adaptasi 7 hari diberikan krim ekstrak jinten hitam 20 menit sebelum dan 4 jam setelah dipapar sinar ultraviolet B dosis 780 mJ/cm2 selama 28 hari. Sinar ultraviolet B dipaparkan selama 20 menit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji one way anova dan didapati ada perbedaan indeks melanin antar kelompok (p<0,05). Hasil rerata indeks melanin pada kelompok jinten hitam 5% terjadi penurunan -1 dari 252.43±59.21 menjadi 251.56±59.42, jinten hitam 10% terjadi penurunan -1.71 dari 395.36±71.87 menjadi 393.68±71.18, dan jinten hitam 15% terjadi penurunan -8.45 dari 544.84±34.3 menjadi 536.39±34.3 sehingga kecerahan kulit meningkat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak jinten hitam berpengaruh dalam menurunkan indeks melanin pada permukaan kulit yang dipapar sinar UV.
Kata kunci: Jinten hitam, Melanin, Antioksidan, Hiperpigmentasi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.