Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Ginger Lem Jelly sebagai Alternatif Herbal dalam Mengurangi Mual Muntah pada Ibu Hamil

Rr. Nindya Mayangsari, Djurriy Yeta Ardi, Gita Julianti, Rikana Febi, Halbia Halbia, Nisa Ramadhani, Sartika Sartika, Suci Aulia Safitri, Nur Afriani, Nur Salasiah, Angela Marici Wenggo

Abstract


Masalah mual dan muntah pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama, merupakan keluhan yang sangat umum dan berdampak signifikan terhadap kualitas hidup serta kesehatan ibu dan janin. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, malnutrisi dan stress psikologis yang berpotensi mengganggu perkembangan janin dan kesehatan ibu secara keseluruhan. Penggunaan terapi non farmakologis, khususnya berbasis herbal, menjadi alternative yang semakin diminati karena dianggap lebih aman dan ramah lingkungan. Ginger Lem Jelly dipilih sebagai solusi herbal inovatif karena mengandung jahe (Zingiber Officinale) dan jeruk lemon yang memiliki sifat antiemetic dan antiinflamasi yang telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan Ginger Lem Jelly sebagai alternative herbal yang efektif dan udah diakses untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif dan pelatihan langsung dengan pendekatan partisipatif, yang memungkinkan ibu hamil memahami manfaat bahan herbal dan praktik pembuatan produk secara mandiri. Peserta berjumlah 30 ibu hamil yang mengikuti kegiatan ini secara aktif dan antusias di PMB Juweni. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Rerata skor pengetahuan sebelum kegiatan adalah 47,85 dan meningkat signifikan menjadi 93,75 setelah kegiatan, dengan nilai p=0,015 berdasarkan uji t-paired, yang menunjukkan efektifitas intervensi secara statistic. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam membuat dan menggunakan Ginger Lem Jelly sebagai terapi non farmakologis mandiri. Implikasi dari kegiatan ini adalah peningkatan kemandirian ibu hamil dalam mengelola keluhan mual dan muntah secara alami, yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan ibu dan janin secara berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan ini juga membuka peluang pengembangan produk herbal lokal yang dapat diadopsi secara luas sebagai solusi kesehatan alternative di komunitas lain, sekaligus memperkuat kapasitas masyarakat dalam menjaga kesehatan secara mandiri dan berkelanjutan.

Nausea and vomiting problems in pregnant women, especially in the first trimester, are very common complaints and have a significant impact on the quality of life and health of the mother and fetus. This condition can cause dehydration, malnutrition and psychological stress that has the potential to interfere with fetal development and the mother's overall health. The use of non-pharmacological therapies, especially herbal ones, is becoming an increasingly popular alternative because it is considered safer and more environmentally friendly. Ginger Glue Jelly was chosen as an innovative herbal solution because it contains ginger (Zingiber Officinale) and lemon which have antiemetic and anti-inflammatory properties that have been scientifically proven to reduce nausea and vomiting in pregnant women. This community service aims to provide education and training on making Ginger Glu Jelly as an effective and accessible herbal alternative to reduce nausea and vomiting in pregnant women. The methods used include interactive counseling and hands-on training with a participatory approach, which allows pregnant women to understand the benefits of herbal ingredients and the practice of making products independently. Participants totaled 30 pregnant women who actively and enthusiastically participated in this activity at PMB Juweni. Evaluation is carried out by providing a pretest and posttest to measure the improvement of participants' knowledge and skills. The average knowledge score before the activity was 47.85 and increased significantly to 93.75 after the activity, with a p=0.015 value based on the t-paired test, which showed the effectiveness of the intervention statistically. The results of the activity showed a significant increase in the knowledge and skills of pregnant women in making and using Ginger Glu Jelly as an independent non-pharmacological therapy. The implication of this activity is to increase the independence of pregnant women in managing nausea and vomiting complaints naturally, which contributes to the continuous improvement of maternal and fetal health as well as community empowerment in maintaining reproductive health. This activity also opens up opportunities for the development of local herbal products that can be widely adopted as alternative health solutions in other communities, while strengthening the community's capacity to maintain health independently and sustainably.


Keywords


Ginger Lem Jelly; herbal; ibu hamil; mual muntah; pendidikan kesehatan

Full Text:

PDF

References


Amin, S., Saha, J. S., & Ahmed, J. A. (2018). Skills-building programs to reduce child marriage in Bangladesh: A randomized controlled trial. Journal of Adolescent Health.

Borrelli, F., Capasso, R., Aviello, G., Pittler, M. H., & Izzo, A. A. (2017). Effectiveness and safety of ginger in the treatment of pregnancy-induced nausea and vomiting. Obstetrics & Gynecology, 105(4), 849–856.

Committee on Practice Bulletins—Obstetrics. (2018). ACOG Practice Bulletin No. 189: Nausea and Vomiting of Pregnancy. Obstetrics and Gynecology, 131(1), e15--e30.

Dewi, S. R., & Andini, L. (2021). Efektivitas Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Ilmu Keperawatan, 10(1), 45–52.

Eliakim, R., Abulafia, O., & Sherer, D. M. (2016). Hyperemesis gravidarum: a current review. American Journal of Perinatology, 17(4), 207–218.

Elly, M., Setiawan, R., & Nurhidayati, T. (2023). Potensi Jahe sebagai Obat Herbal Multifungsi. Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 45–52.

Koren, G., Bishai, R., & Moretti, M. E. (2016). Vitamin B6: therapy for nausea and vomiting of pregnancy: a systematic review. Canadian Family Physician, 49(9), 1131–1132.

Kurniawati, A., Rahmawati, D., & Sari, L. P. (2023). Manfaat Madu sebagai Terapi Tambahan untuk Menunjang Kesehatan Ibu Hamil. Jurnal Terapi Komplementer, 8(1), 22–30. https://doi.org/10.5678/jtk.v8i1.2023

Mansyur, T. N., Mayangsari, R. N., Munir, W., Retnaningsih, R., Wijayanti, T. R. A., Megaputri, P. S., Irianti, B., Giri, K. E., Kurniawan, F., & Lindayani, I. K.. (2024). Teori dan Praktik Kebidanan: Kebidanan. CV. Aina Media Baswara.

Novitasari, Y. (2019). Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Pernikahan Dini Di Smp Pgri Kasihan Bantul (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).

Ozgoli, G., Rashidi Fakari, F., & Mansouri, A. (2014). Effect of lemon inhalation aromatherapy on nausea and vomiting of pregnancy: A double-blinded, randomized, controlled clinical trial. Iranian Red Crescent Medical Journal, 16(3), e14360.

Purba, N. H., Nasution, A. R., & Simbolon, S. M. (2023). Senyawa Limonene dalam Lemon sebagai Agen Antiemetik. Jurnal Farmasi Klinis Indonesia, 9(1), 12–19.

Suharmiati, S., Suryati, T., & Handayani, T. (2016). Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dalam peningkatan kesehatan. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 25(1), 32–40.

Viljoen, E., Visser, J., Koen, N., & Musekiwa, A. (2016). A systematic review and meta-analysis of the effect and safety of ginger in the treatment of pregnancy-associated nausea and vomiting. Nutrition Journal, 13(1), 20.

Wulandari, S. R., Ahmad, A., & Yusuf, M. (2024). Mobile phone penetration and maternal health awareness in East Kalimantan. Journal of EHealth and Community Medicine, 6(1), 33–40. https://doi.org/10.31227/jehcm.v6i1.2024




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/abdimasku.4.3.148-157

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran

View My Stats