Upaya Pojok Motorik Halus dalam Meningkatkan Cakupan D/S di Posyandu Serai Wangi
Abstract
Posyandu sebagai bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) memiliki peran penting dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Namun, rendahnya cakupan kunjungan balita ke Posyandu Serai Wangi, Kelurahan Karang Asam Ulu yang baru berdiri tiga bulan dan hanya memiliki cakupan kurang 50% menjadi perhatian utama dalam kegiatan pengabdian ini. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan cakupan D/S (jumlah balita ditimbang/jumlah balita keseluruhan) melalui pendekatan edukatif dan stimulatif berbasis komunitas. Metode pelaksanaan terdiri dari edukasi kepada ibu balita menggunakan media leaflet dan video animasi, pembuatan media informasi kesehatan, pembangunan pojok motorik halus dengan berbagai mainan edukatif, serta kunjungan rumah oleh kader untuk menjangkau balita yang tidak hadir ke posyandu. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu balita secara signifikan (p = 0,0001), setelah intervensi edukasi, serta peningkatan minat anak untuk hadir ke posyandu melalui pendekatan stimulasi bermain. Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif dari masyarakat, khususnya dalam program kunjungan rumah. Pendekatan aktif melalui edukasi dan stimulasi motorik halus terbukti efektif dalam meningkatkan cakupan kunjungan ke Posyandu. Sinergi antara ibu, keluarga, kader, dan petugas kesehatan menjadi kunci keberhasilan keberlanjutan layanan posyandu.
Posyandu (Integrated Health Service Post) is a form of community-based health effort (UKBM) that plays a crucial role in monitoring child growth and development. However, the low attendance rate of children at Posyandu Serai Wangi, located in Karang Asam Ulu—recently established and reporting a coverage of less than 50%—has become a key concern. This community service activity aimed to improve the D/S coverage (number of weighed children divided by total number of children) through an educational and stimulative community-based approach. The methods included educational sessions for mothers using leaflets and animated videos, development of health promotion materials, creation of a fine motor skills play corner with age-appropriate educational toys, and home visits by health cadres to reach absent children. The results showed a significant improvement in mothers’ knowledge (p = 0.000) after the intervention, along with increased child engagement through the play-based stimulation approach. The home visit initiative was well received by mothers, particularly those unable to attend due to illness or work commitments. In conclusion, active efforts through education and motor skill stimulation effectively increased attendance at the Posyandu. Strong collaboration among mothers, families, health cadres, and healthcare staff is essential to ensure the sustainability of Posyandu services).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Manurung, M. D., & Istiani, H. G. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Ibu Membawa Balita ke Posyandu RW 038 Bojong Rawalumbu. Indonesia Journal of Midwifery Sciences, 1(1), 36–46. https://doi.org/10.53801/ijms.v1i1.6
Iswarawanti, D. N. (2010). Kader posyandu: peranan dan tantangan pemberdayaannya dalam usaha peningkatan gizi anak di Indonesia. Jurnal manajemen pelayanan kesehatan, 13(4), 169-173. https://doi.org/10.22146/jmpk.v13i04.2636
Funna, R. U., Amin, F. A., & Aramico, B. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Teupin Raya Kecamatan Glumpang. Students’ Difficulties at Elementary School in Increasing Literacy Ability, 5(1), 1–9. http://jurnal.stikestrimandirisakti.ac.id/index.php/jsk/article/view/109/pdf
Hidayat, H. (2018). Analisis Pelaksanaan Kemitraan dengan Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Tahun 2016. Jurnal Endurance, 3(3), 457. https://doi.org/10.22216/jen.v3i3.1717
Inayah, H., Jalpi, A., & Munawarah. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengankunjungan Ibu Balita (D/S) Umur 12-59 Bulanke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)Di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Timurkota Banjarbaru Tahun 2022. Universitas Islam Kalimantan, 5–12.
Kemenkes, R. I. (2011). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Kemenkes RI, 54.
Khrisna, E., Aisyah, S., & Amalia, R. (2020). Analisis Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Kunjungan Balita ke Posyandu. Jurnal SMART Kebidanan, 7(2), 82. https://doi.org/10.34310/sjkb.v7i2.376
Rehing, E. Y., Suryoputro, A., & Adi, S. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu: Literatur Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(2), 256. https://doi.org/10.26751/jikk.v12i2.1003
Sakbaniyah, S. N. L., Herawati, S., & Mustika, D. N. (2011). Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Kepatuhan Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Jurnal Unimus, 39–44. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/818
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/abdimasku.4.3.118-123
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran
View My Stats