Legal Consequences of Duplicate Land Certificates in Cases of Transfer of Inheritance Rights
Abstract
This study aims to analyze the legal consequences of the issuance of multiple land certificates in the transfer of rights due to inheritance, examine efforts to resolve disputes that arise, and describe the form of the deed of transfer of land rights due to inheritance made by the Land Deed Making Officer (PPAT) in accordance with the provisions of laws and regulations. The research method used is normative juridical with a statute approach and a case approach, and is analyzed qualitatively based on primary, secondary, and tertiary legal materials. Data are analyzed using the theory of legal certainty and the theory of legal protection as a conceptual basis. The results of the study indicate that the issuance of multiple certificates in the transfer of inheritance rights causes legal consequences in the form of defects in land administration, so that one of the certificates must be canceled to restore legal certainty for the legitimate rights holder. The National Land Agency (BPN) is responsible for making administrative corrections, while disputes that arise can be resolved through litigation (General Court or PTUN) or non-litigation (deliberation, mediation, or arbitration). From a formal perspective, the creation of a deed of transfer of rights due to inheritance by a PPAT functions as authentic evidence and the basis for recording changes in rights at the Land Office as regulated in Articles 37 and 42 of Government Regulation Number 24 of 1997 concerning Land Registration and Regulation of the Minister of ATR/BPN Number 3 of 1997.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Journals:
Abdulloh Azzam Istifan & Tamsil, (2025), Analisis Yuridis Sengketa Peralihan Hak Atas Tanah Karena Jual Beli di Bawah Tangan, Indonesian Journal of Contemporary Law 1, no. 1.
Andini, S., (2023), Digitalisasi Pertanahan sebagai Upaya Pencegahan Sertipikat Ganda. Jurnal Transformasi Agraria, Vol. 3 No. 2.
Dewi, L. & Pratama, I, (2021), Maladministrasi dalam Penerbitan Sertipikat Ganda. Jurnal Ilmu Pertanahan, Vol. 5 No. 2.
Fauzan, A., (2023), Hukum Waris dan Peralihan Hak Atas Tanah. Jurnal Yustisia, Vol. 14 No. 2.
Firmansyah, M., (2024), Sinkronisasi Hukum Administrasi dan Hukum Perdata dalam Sengketa Pertanahan. Jurnal Integrasi Hukum, Vol. 7 No. 1.
Harahap, M. (2022). Asas-Asas Pemerintahan yang Baik dalam Administrasi Pertanahan. Jurnal Hukum Administrasi Negara, Vol. 9 No. 1.
Harron, T. J., (2019), Alternative dispute resolution and public dissatisfaction with litigation. Journal of Dispute Resolution, Vol. 21 No. 1.
Lalu Husni, (2022), “Aspek Kepastian Hukum dalam Penerbitan Sertipikat Hak Atas Tanah di Indonesia,” Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol. 52 No. 2.
Lestari, D., & Prabowo, A., (2022), Efektivitas litigasi dalam penyelesaian sengketa pertanahan. Jurnal Peradilan Indonesia, Vol. 9 No. 1.
Muhammad Alrizky Ekiawan & Teddy Lesmana, (2023), Jual Beli Tanah Tidak Bersertifikat dalam Perspektif Hukum Agraria Indonesia, Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 1, no. 3.
Prakoso, B., (2021), Kekuatan Akta PPAT dalam Sengketa Agraria. Jurnal Lex Privatum, Vol. 9 No. 3.
Rahmawati, T., (2024), Perlindungan Hukum Administratif atas Hak Keperdataan. Jurnal Hukum dan Kebijakan Publik, Vol. 11 No. 1.
Rouli Anita Velentina, (2025), Kedudukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Terhadap Akta Jual Beli Hak atas Tanah, Jurnal Magister Hukum Udayana Vol. 14, no. 2.
Salim, H, (2022), Objek Sengketa Administratif dalam Hukum Pertanahan. Jurnal Peradilan Tata Usaha Negara, Vol. 8 No. 2.
Santoso, U, (2022), Pendaftaran Tanah dan Perlindungan Hukum Pemilik Hak. Jurnal Agraria Indonesia, Vol. 14 No. 1.
Sari, N. & Nugroho, D., (2024), Implikasi Cacat Administratif terhadap Keabsahan Sertipikat. Jurnal Notariat dan Pertanahan, Vol. 6 No 1.
Sidik Tri Nugroho, Susilowardani & Febri Atikawati Wiseno Putri, (2025), Tinjauan Yuridis Tentang Peran PPAT Dalam Peralihan Hak Atas Tanah Berdasarkan Akta Jual Beli di Indonesia, Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory 3, no. 3.
Sihombing, I., (2021), Kepastian hukum dalam penyelesaian sengketa pertanahan di Indonesia. Jurnal Hukum Agraria, Vol. 15 No. 2.
Wibowo, Y., (2023), Sengketa Kepemilikan Tanah dan Kepastian Hukum. Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol. 53 No. 4.
Widodo, E., (2021), Akuntabilitas Administrasi Pertanahan. Jurnal Administrasi Negara Modern, Vol. 15 No. 1.
Widodo, F., (2022), Litigasi dan konflik sosial dalam sengketa tanah: Analisis sosiologis. Jurnal Sosiologi Hukum, Vol. 6 No. 2.
Books:
________, (2010), Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana, Jakarta.
Adrian Sutedi, (2008), Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika, Jakarta.
Boedi Harsono, (2005), Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi, dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta.
Effendi Perangin, (1991), Hukum Agraria di Indonesia: Suatu Telaah dari Sudut Pandang Praktisi Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
J. Satrio, (2015), Hukum Perikatan: Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Maria S.W. Sumardjono, (2001), Kebijakan Pertanahan: Antara Regulasi dan Implementasi, Kompas, Jakarta.
Mochammad Dja’is & R.M.J. Koosmargono, (2021), Hukum Pembuktian dalam Praktik, Deepublish, Yogyakarta.
R. Subekti, (2005), Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta.
Soerjono Soekanto, (2019), Hukum Adat Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Urip Santoso, (2010), Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
DOI: https://dx.doi.org/10.30659/sanlar.7.3.293-306
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sultan Agung Notary Law Review has been indexed in:







