The Validity of Property Ownership by Indonesian Citizens in Mixed Marriages: A Review of the Constitutional Court Decision No. 69/PUU-XIII/2015

Florencia Devi Nurjayanti, Amad Sudiro

Abstract


The issue of property ownership by Indonesian citizens (WNI) in mixed marriages with foreign nationals (WNA) has long created legal uncertainty, particularly regarding land and building ownership. The main legal obstacle lies in Article 21 paragraph (1) of the Basic Agrarian Law (UUPA), which restricts ownership rights over land exclusively to Indonesian citizens. Consequently, an Indonesian citizen married to a foreign national without a prenuptial agreement is deemed to have community property, thereby making land or building ownership contradictory to national agrarian regulations. This study aims to analyze the validity of property ownership by Indonesian citizens in mixed marriages based on Constitutional Court Decision No. 69/PUU-XIII/2015. The research employs a normative juridical method, using statutory, conceptual, and case study approaches—particularly focusing on the reinterpretation of Article 29 of Law No. 1 of 1974 concerning Marriage. Through its decision, the Constitutional Court ruled that a marital agreement may be made not only before or at the time of marriage but also during the course of marriage. This ruling provides a new legal avenue for Indonesian citizens to retain ownership rights over land and buildings by creating a post-nuptial agreement that separates assets from their foreign spouse. The findings indicate that although the decision grants stronger constitutional protection for Indonesian citizens, its implementation still faces administrative challenges and disharmony among implementing regulations. The novelty of this research lies in identifying the Constitutional Court’s ruling as a form of substantive legal reform that harmonizes marriage law and national agrarian law, while simultaneously reinforcing the constitutional principles of legal certainty and equality for all citizens.

Keywords


Agrarian; Agreement; Land; Property; Validity.

Full Text:

PDF

References


Journals:

Alexander, O. (2019). Efektivitas Pembagian Harta Gono-Gini Pasca Perceraian dalam Persfektif Yuridis Sosiologis. El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 16(1), 113–129.

Andayani, I. (2005). Keberadaan Harta Perkawinan Dalam Problematika Perkawinan. PERSPEKTIF, 10(4),

Anggraini, D., Yakub, S., & Sopiah, S. (2024). Harta Gono-Gini Dalam Perspektif Sosiologi Hukum. Qanun, 2(2), 303–323.

Budiartha, I. N. P. (2017). Dilema Penegakan Hukum Putusan MK No.69/PUU-xii/2015 (Persoalan Perkawinan Campuran Tanpa Perjanjian Kawin). Jurnal Notariil, 1(2), 1–12. https://doi.org/10.22225/jn.2.1.151.1-12

Efrinaldi, E., Jayusman, J., Hidayat, R. H., & Bunyamin, M. (2022). Pembagian Harta Bersama Istri Pasca Perceraian. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 21(1), 22–32.

Faizal, L. (2015). Harta Bersama dalam Perkawinan. Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 8(2), 78–91.

Ghazaly, J. H. (2019). Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Campuran. Jurnal Cendekia Hukum, 5(1), 1–16.

Iliyin, I. N., Bayuaji, R., & Yaqin, K. (2023). Kedudukan Hukum Perjanjian Kawin Pada Masa Perkawinan Yang Dibuat Dihadapan Notaris. Jurnal Ilmu Hukum Wijaya Putra, 1(2), 79–91. https://doi.org/10.38156/jihwp.v1i2.115

Jinoto, D. I. (2025). Konflik Kepemilikan Properti Akibat Perkawinan Tanpa Akta: Kajian Hukum Keluarga di Era Digital. Rewang Rencang: Jurnal Hukum Lex Generalis, 6(6),

Kurniawan, M. B. (2018). Pembagian Harta Bersama Ditinjau dari Besaran Kontribusi Suami Istri dalam Perkawinan. Jurnal Yudisial, 11(1), 41–53.

Limbong, P. H., Siregar, S. A., & Yasid, M. (2023). Pengaturan Hukum Dalam Pembagian Harta Bersama Perkawinan Menurut Hukum Perdata Yang Berlaku Saat Ini Di Indonesia. Jurnal Retentum, 5(2),

Malisi, A. S. (2022). Konsep Harta dan Kepemilikan dalam Perspektif Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(1), 696–706.

Mushafi, M., & Faridy, F. (2021). Tinjauan Hukum atas Pembagian Harta Gono Gini Pasangan Suami Istri yang Bercerai. Batulis Civil Law Review, 2(1), 43–55.

Muzakir, A. R. (2024). Jurnal Private Law Fakultas Hukum Universitas Mataram Implementation Of Land Procurement. Private Law, 4(2), 409–418.

Nadia, N., & Noval, N. (2021). Musyarakah Pada Harta Bersama. Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum, 14(2),

Nafisa, F., Hukum, F., Padjadjaran, U., Suparto, S., Hukum, F., & Padjadjaran, U. (2024). Pemisahan Harta Bersama Melalui Perjanjian Perkawinan yang Dibuat oleh Pasangan Perkawinan Campuran Setelah Perkawinan Dilangsungkan Dikaitkan dengan Undang-Undang Perkawinan dan Putusan Mahkamah. 2(1).

Nur Sa'adah, N. S. (2021). Akibat Hukum Terhadap Harta Bersama Yang Dilakukan Secara Sepihak. Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 12(1), 32–40.

Pratama, A. (2018). Implementasi Percampuran Harta Bersama Dan Harta Bawaan Dalam Perkawinan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama). Jurnal Ius Constituendum, 3(2), 173–188.

Puspytasari, H. H. (2020). Harta Bersama dalam Perkawinan Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif. JATISWARA, 35(2),

Putra, R. S. (2023). Akibat Hukum Terhadap Pemilikan Harta Benda Dalam Pembuatan Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Kontitusinomor 69/Puu-Xiii/2015. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(3), 1911. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i3.5090

Ratnawaty, L. (2021). Aspek Yuridis Mengenai Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian Di Indonesia. Yustisi, 8(1),

Rendy, M., Putra, R., & Susetyo, H. (2022). Kedudukan Hak Atas Tanah Di Indonesia. 11(1), 34–46. https://doi.org/10.28946/rpt.v11i1.1393

Suhessyani, A. E. (2022). Perlindungan Hukum Terhadap Harta Dalam Perkawinan Dengan Pembuatan Akta Perjanjian Kawin. Jurnal Judiciary, 11(1), 20–32.

Sudharma, K. J. A., & Adhyaksa, N. K. M. (2023). Kedudukan Hukum Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat SeteIah Perkawinan BerIangsung Bagi Perkawinan Campuran Di Indonesia. Jurnal Panorama Hukum, 8(1), 71–78. https://doi.org/10.21067/jph.v8i1.8172

Trisnawati, N. D., & Fathoni, M. Y. (2022). Tinjauan Yuridis Pembagian Harta Perkawinan Menurut Hukum Perdata. Private Law, 2(2), 340–349.

Wantu, F. M. (2007). Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim. Jurnal Berkala Mimbar Hukum, 19(3), 395.

Yaniza, T. (2022). Pengaruh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015 Terhadap Hukum Harta Kekayaan Yang Diperoleh Dalam Perkawinan Bagi Pelaku Kawin Campur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan …, 10(2), 424–434. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/47252%0Ahttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/download/47252/21968




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jdh.v8i3.48572

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal Daulat Hukum has been indexed in:

sinta google_scholar moraref garuda neliti Dimension Base