Digitalisasi pada Program Kampus Merdeka untuk Menjawab Tantangan SDGs 2030

Mufti Falah

Abstract


Pemerintah Indonesia sepakat dengan adanya tantangan perkembangan berkelanjutan yang sudah ditetapkan oleh Negara-negara dunia yaitu SDGs 2030, hal tersebut membuka kesempatan Indonesia untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk menjawab tantanganya yang focus untuk mengakhiri berbagai masalah kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Peran mahasiswa sekarang akan semakin nyata dengan adanya tantangan SDGs pada tahun 2030 bangsa Indonesia akan mengalami sebuah fenomena bonus demografi, dimana pada fenomena tersebut jumlah penduduk dengan usia produktifnya lebih tinggi dibandingkan dengan usia non produktifnya dimana akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik. mahasiswa harus bisa mengkolaborasikan efek dari revolusi industri 4.0 dimana  inovasi-inovasi teknologi dengan digitalisasinya yang berkembang begitu cepat dengan proses pembelajarannya. Kemedikbud melalui Nadiem Makarim membuat gagasan baru bagi mahasiswa dengan memeperkenalkan program Kampus Merdeka. Pada program tersebut salah satunya setiap mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengikuti perkuliahan diluar program studinya selama tiga semester, hal tersebut diharapkan bisa menambah kemampuan mahasiswa secara luas sebagai bekal nanti saat di dunia kerja. . Metode yang digunakan pana penulisan kali ini adalah kajian kepustakaan yaitu menggunakan berbagai sumber rujukan baik dari hasil penelitian maupun hasil pemikiran penulis lainnya. Oleh karena itu tujuan penulisan ini untuk mendeskripsikan bahwa program kampus merdeka yang ditetapkan akan maksimal dengan adanya era digitalisasi karena segala informasi akan sangat cepat ditemukan dalam upaya mahasiswa dalam meingkatkan kemampuannya dan tantangan SDGs 2030 dengan kemampuan mahasiswa yang kompleks akan membawa perubahan di lingkungan sekitar dan tantangan SDGs 2030 akan terwujud.

 

 

The Indonesian government agrees with the challenges of sustainable development that have been set by countries in the world, namely SDG's 2030, this opens the opportunity for Indonesia to prepare human resources to answer its challenges that focus on ending various poverty problems, reducing inequality and protecting the environment. The role of students now will be more real with the SDG challenges. In 2030, the Indonesian nation will experience a demographic bonus phenomenon, where in this phenomenon the number of people with productive age is higher than their non-productive age, which will have an impact on good economic growth. students must be able to collaborate on the effects of the 4.0 industrial revolution where technological innovations with their digitalisation are developing so fast with the learning process. Kemedikbud through Nadiem Makarim created new ideas for students by introducing the Merdeka Campus program. In this program, one student is given the freedom to take part in lectures outside the study program for three semesters, which is expected to increase the ability of students widely as provisions for later in the world of work. The method used in writing this time is literature review, namely using various sources of reference both from the results of research and the results of the thoughts of other authors. Therefore, the purpose of this paper is to describe that the independent campus program will be maximized with the digitalization era because all information will very quickly be found in students' efforts to improve their abilities and challenges SDG's 2030 with complex student abilities that will bring changes in the environment and challenges SDG's 2030 will come true.


Keywords


Digitalization; Independent Campus, SDGs 2030

Full Text:

PDF

References


Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020, January 24). Mendikbud Luncurkan Empat Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka [Government]. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/01/mendikbud-luncurkan-empat-kebijakan-merdeka-belajar-kampus-merdeka

BPS Provinsi DKI Jakarta. (2016). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: BPS Provinsi DKI Jakarta.

Cahyono, H. (2019). Peran Mahasiswa di Masyarakat. De Banten-Bode: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Setiabudhi, 1(1), 32-41. https://stkipsetiabudhi.e-journal.id/DeBode/article/download/34/19

Dian, S. A., Susanti, S., Mutaallimah, A., & Rohmah, C. (2018). SDGs dan Peranan Perguruan Tinggi Menciptakan Social Entrepreneur pada Mahasiswa. BBM (Buletin Bisnis & Manajemen), 4(1), 41-47.

Hadi, P. P. (2019). Tantangan Pendidikan Islam dalam Menghadapi Society 5.0. Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman. 19(2) 99-100. https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.458

Siregar, N., Sahirah, R., & Harahap, A. A. (2020). Konsep Kampus Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 141-157. http://jurnal.staisumateramedan.ac.id/index.php/fitrah/article/view /13

Kurniawan, A. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika. https://www.slideshare.net/mobile/saddam_svc/studi-kepustakaan-19891180

Nurdin, I., dan Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Jatinangor: Media Sahabat Cendekia.

Nurlalili, A. Z., Supardi, L., Lanya, H. (2017). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Materi Trigonometri. Jurnal Sigma. 3(1) 12-16. http://dx.doi.org/10.0324/sigma.v3i1.336

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Panuluh, S., & Fitri, M. R. (2016). Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Biefing Paper, 2, 1-25.

UNDsP Indonesia. (2016). Illustrated Results Report 2014-2016. Jakarta: UNDP Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.