Pengaruh Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa KMS di SMP N 5 Yogyakarta

Zaldhi Yusuf Akbar

Abstract


SMP Negeri 5 Yogyakarta menerima siswa-siswa kurang mampu atau siswa KMS. Siswa KMS SMPN 5 kelas 8 berjumlah 15 orang. Terdapat permasalahan pada siswa-siswa KMS. Siswa KMS memiliki motivasi yang kurang, prestasi akademik yang rendah Berdasarkan survey awal Guru BK mengatakan bahwa siswa KMS pada kelas VIII menunjukan motivasi belajar yang rendah. Siswa KMS pun jarang aktif ketika pelajaran KBM berlangsung.. Ini juga dikuatkan dengan data FGD terhadap siswa kms yang memiliki motivasi rendah dan prestasi kurang baik. Dalam hal ini penelitian tentang siswa kms sangat menarik untuk diteliti. Metode penelitian eksperiman dengan skala motivasi belajar untuk pretest, post test dan follow up test, Penghitungan menggunakan aplikasi SPSS 17 for windows diketahui bahwa nilai t untuk pretest sebesar 39.762 dan untuk posttest sebesar 53.469. Adapun hasil uji beda menunjukkan signifikansi p = 0,004 (p<0,005). Kesimpulannya konseling kelompok yang dilakukan mampu meningkatkan skor motivasi belajar siswa secara signifikan.

Kata kunci: Konseling kelompok, Motivasi, Siswa KMS.


Full Text:

PDF

References


Aulia, (2007). Efektivitas Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas 11 IPS yang Mengalami Ketidaksesuaian Pilihan dengan Bidang Jurusan. (Thesis tidak diterbitkan). Fakultas Piskologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Campbell, C.A. & Brignan, G. (2005). Closing the Achievement Gap: A Structured Approach to Group Counseling. The Journal For Spesialist in Group Work, Vol. 30 No 1, 67-82.

Djiwandono S. A.W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasrana Indonesia.

Gibbon, T. (2009). Group Coaching in Organisation. Its Time has come: A process for applied learning. Team Management System. Diunduh pada tanggal 17 Januari 2016 dari: Http://www.tms-americas.com/pdfs/Group Coaching in Organizatios.pdf.

Glynn, S.M., Aultman, L.P., & Owens, A.M. (2005). Motivation to Learn in General Education Programs. The Journal of general Education: 54(2), 150-170.

Pearson, R.D,, Hinson, S.L., & Brown, D.S. (2001). Educational Psychology. Canada: Wadsworth.

Pintrinch, P.R., Mark, R.W., & Boyle, R.A. (1993). Beyond Cold Conceptual Change: The Role of Motivational Beliefes and Classroom Contextual Factors in the Prosess of Conceptual change. Review of Educational Research, 63, 169-199.

Pintrich, P.R & Schuck, D.H.(1996). Motivation In Educational. New Jarsey: Englewood Cliffs.

Prawitasari, J.E (1991). Pendekatan kelompok dalam konseling dan Psikoterapi. Malang: Ikip Malang.

Santrock, J. W. (2007). Educational Psychology. Boston : McGraw-Hill

Sardiman, A.M. (2014). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Setyowati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang.Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Slavin, R.E (2006) Psikologi Pendidikan Jilid 1. Penterjemah: Marianto Samosir: Jakarta: PT. Indek.

Suseno, Joko. (2013). Konseling Kelompok untuk meningkatkan Motivasi Belajar siswa SMP.Thesis (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM

Tan, E.(2004). Counseling in School. Theories, Processes and Techniques. Singapura: McGraw Hill. Inc




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v1i0.7708

Refbacks

  • There are currently no refbacks.