ARTEFAK DALAM KONTEKS PERKEMBANGAN KAWASAN HERITAGE ISLAM


(*) Corresponding Author

ABSTRACT

Islam is the majority religion in Indonesia, but unfortunately none of the historic sites of Islam in Indonesia became a common concern in the international world. The heritage of Islamic culture is a unique heritage because there is a process of acculturation and change of civilization in a fairly fast time (50 years) from the Hindu-Buddhist kingdom to the Islamic kingdom. Islamic cultural heritage so far only focusing in the existence of mosques and tombs and not focusing in spatial management. This indicates that there is a gap of knowledge on the disciplines of archeology and spatial planning, especially in the management of cultural heritage that should be a multi-disciplinary domain.The methods used in this study is qualitative studywith focus on building a spatial and archeology approaches to the heritage management. With the aim of space categorization and also the types of artifacts available, this paper finds that artifacts are divided into two namely those found or located in the core area and those in the supporting area.

Keyword: Islamic Heritage, Artifacts

 

ABSTRAK

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, namun sayangnya tidak satupun situs bersejarah islam menjadi concern bersama dalam dunia Internasional. Warisan kebudayaan islam merupakan sebuah warisan yang unik karena terjadi proses akulturasi dan perubahan peradaban dala waktu yang cukup cepat (50 tahun) dari kerajaan Hindu-Budha menjadi kerajaan Islam Kawasan cagar budaya dalam pengelolaan cagar budaya kawasan islam selama ini hanya teridentifikasi pada keberadaan masjid dan makam. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya kesenjangan pengetahuan terhadap disiplin ilmu arkeologi dan perencanaan ruang, terutama dalam pengelolaan cagar budaya yang seharusnya menjadi ranah multi disiplin ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pengamatan tersetruktur dan konten analisis yang difokuskan pada data-data sekunder (literature review) yang menggabungkan antara ilmu arkeologi dan keruangan (spasial). Dengan tujuan dari kategorisasi ruang dan juga jenis artefak yang ada, makalah ini menemukan bahwa artefak terbagi atas dua yakni yang ditemukan atau berada di Kawasan inti dan yang berada di kawasan pendukung.

Kata Kunci:Warisan Kebudayaan Islam, Artefak

  1. Achmad, Sri Wintala. (2017). Sejarah Islam di Tanah Jawa; Mulai dari Masuk Hingga Perkembangannya. Yogyakarta : Araska.
  2. Ahfas Muntohar. (2007). Inventarisasi Benda Cagar Budaya (BCG). Kudus : Pemkab Kudus
  3. Anonim. (2010). Undang Undang No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Pemerintah Republik Indonesia.
  4. Baker, L M (2006). Observation: A Complex Research Method . Library Trends. 55 (1) 171-189.
  5. Bathuthah, M. B. (2012). Rihlah Ibnu Batutah: Memoar Perjalanan Keliling Dunia di Abad Pertengahan. Jakarta :Pustaka Al-Kautsar.
  6. Berelson, B. (1952). Content Analysis in Communication Research, New York: The Free Press
  7. Hadiwibowo, Tubagus Umar Syarif. (2013). Perkembangan Kesultanan Banten pada Masa Pemerintahan Sultan Maulana Yusuf (1570-1580). Skripsi. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta.
  8. Handoko, W. (2013). Arsitektur Masjid Kuno dan Perkembangan Islam di Maluku. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi: Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
  9. Harkatingisih, Naniek. (2017). Seni Hias Tempel Keramik Kesultanan Cirebon: Toleransi dalam Kebinekaan. Kapata Arkeologi, 13(2), 233-246.
  10. Holsti, O.R. (1968). Content Analysis. In G.Lindzey & E.Aronson (Eds.), The Handbook of Social Psychology (2nd ed.) (Pp.596-692). New Delhi: Amerind Publishing Co
  11. Inagurasi, L. H. (2017, May). Ragam Hias Batu Nisan Tipe Aceh pada Makam-Makam Kuno di Indonesia Abad ke 13-17. Kalpataru Majalah Arkeologi. 26 (1), 37-52.
  12. Masykur, Arif. (2013). Sejarah Lengkap Wali Sanga. Yogyakarta : Dipta.
  13. Krippendorff, K. (1980). Content Analysis: An Introduction to its Methodology. London: Sage
  14. Lestari, N. (2014). Mata Uang Emas Kesultanan Aceh dan Samudera Pasai, Kajian Numismatik dan Arkeologis.Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.
  15. Tjandrasasmita, U. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
  16. Tuan, Yi-Fu (1977). Space and Place: The Perspective of Experience. Minneapolis: University of Minnesota Press
  17. Salam, Solichin (1995). Kudus selayang pandang. Kudus : Gema Salam.
  18. Suwoto. (2009). Folklor Menara, Masjid, Dan Makam Sunan Kudus Sebagai Pengayaan Materi Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus Di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Banat Kudus). Thesis. Solo : Universitas Sebelas Maret.
  19. UNESCO (2017). List of World Heritage. Retrieve from http://whc.unesco.org/en/list/ . Pada Tanggal 4 Juli 2018 Pukul
  20. Wimmer, R.D., & Dominick, J.R. (1994) Mass Media Research: An Introduction (4th ed), California: Wadsworth
  21. Weber. R.P. (1985). Basic Content Analysis, New Delhi: Sage

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps