REPRESENTASI INDIA DAN BALI (INDONESIA) SEBAGAI DEPENDENT DALAM FILM EAT PRAY LOVE
Abstract
Eat Pray Love merupakan film yang diangkat dari novel karya Elizabeth Gilbert, Eat Pray Love: A Woman’s Search for Everything Across Italy, India and Indonesia. Film tersebut berisi tentang perjalanan hidup sang penulis ke tiga negara yakni Italia, India dan Indonesia. Perjalanan tersebut merupakan upayanya memperoleh kembali makna kehidupan setelah perceraiannya. Film ini merupakan bentuk klise dari orientalisme. Salah satu perwujudan orientalisme adalah bagaimana media mainstream masih cenderung menggambarkan dunia timur sebagai primitif, perlu diselamatkan (tergantung/dependent), sensual, terjadi tekanan terhadap seksualitas wanita, diktator, terdapat kekerasan, eksotis/misterius/spiritual, tidak modern dan ekstremis. Dalam kajian ini orientalisme akan dipersempit fokusnya pada dependent. Dependent merupakan penggambaran bahwa timur perlu diselamatkan oleh barat yang jauh lebih modern. Objek kajian ini adalah film Eat Pray Love. Kajian ini berusaha memaparkan bagaimana film Eat Pray Love menggambarkan ketergantungan timur terhadap barat. Kajian dilakukan melalui pemaparan teori, analisa data sekunder dan analisa script. Teori yang digunakan adalah Teori Orientalisme, Teori Postcolonial dan Teori Hegemoni. Dalam kajian ini ditemukan bahwa representasi dependent ditemukan dalam penggambaran hubungan antara Liz dengan tiga tokoh pembantu yakni Tulsi dari India, Ketut dan Wayan dari Indonesia. Melalui naskah dan pengambilan angle kamera yang dikaji, diperoleh hasil representasi dependent pada tokoh – tokoh tersebut.
Kata Kunci: Orientalisme, Eat Pray Love, Dependent
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jikm.5.1.16-30
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â