Studi Literature : Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Permukiman Kumuh Di Kawasan Perkotaan

Agistya Risna Sari Sari, Mohammad Agung Ridlo

Abstract


ABSTRACT

The city is the center of various human activities. Various activities are growing quite rapidly, resulting in the emergence of new residential areas around the city center, including slums. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the development of slums, especially in urban areas. The method used in this research uses qualitative research method by conducting analysis in solving problems. There are 6 case study areas in this study, namely in Medan City, Bukittinggi City, Tanah Kalikedinding Surabaya Village, Banjarmasin City, Kapasari SubDistrict Genteng Surabaya, and Surakarta City. Based on the results of the study showed that factors that influence the development of slums in urban areas include economic factors, socio-cultural factors, population density factors, building quality factors, population factors, land availability factors, facilities and infrastructure factors, accessibility, and government policy factors. The results of this research can be used as a reference in determining efforts to alleviate slums in an urban area.

 

Keywords: Identification, Causative Factors, Slum Settlement

 

ABSTRAK

Kota merupakan pusat berbagai kegiatan manusia. Berbagai kegiatan tersebut berkembang dengan cukup pesat, sehingga menyebabkan munculnya kawasan permukiman baru di sekitar pusat kota tak terkecuali kawasan permukiman kumuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman kumuh, khususnya pada kawasan perkotaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan analisis dalam menyelesaikan permasalahan. Terdapat 6 Wilayah studi kasus dalam penelitian ini yaitu di Kota Medan, Kota Bukittinggi, Kelurahan Tanah Kalikedinding Surabaya, Kota Banjarmasin, Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng Kota Surabaya, dan Kota Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman kumuh pada kawasan perkotaan diantaranya yaitu berupa faktor ekonomi, faktor sosial budaya, faktor kepadatan jumlah penduduk, faktor kualitas bangunan, faktor kependudukan, faktor ketersediaan lahan, faktor sarana dan prasarana, aksesibilitas, dan faktor kebijakan pemerintah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan upaya guna pengentasan permukiman kumuh disuatu kawasan perkotaan.

 

Kata Kunci : Identifikasi, Faktor Penyebab, Permukiman Kumuh


Full Text:

PDF

References


Harahap, F. R. (2013). Dampak Urbanisasi bagi Perkembangan Kota di Indonesia. Jurnal Society, 1, 35-45.

Mardiansjah, F. H., & Rahayu, P. (2010). Urbanisasi dan Pertumbuhan Kota-Kota Di Indonesia : Suatu Perbandingan Antar Kawasan Makro Indonesia. Jurnal Pengembangan Kota ,7, 91-110.

Taufik, M., Sukmania, Saputra, W., & Putri, M. K. (2019). Perubahan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Permukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Palembang. Jurnal Ilmu Administrasi Publik ,7 (2) 12-25.

Christiani, C., Tedjo, P., & Martono, B. (2010). Analisis Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah. Serat Acitya-Jurnal Ilmiah , 102-114.

Ervianto, W. I., & Felasari, S. (2019). Pengelolaan Permukiman Kumuh Berkelanjutan di Perkotaan. Jurnal Spektran , 7, 178-186.

Rahman, D. A. (2018). Komparasi Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk antara Urban (Perkotaan) dan Rural (Perdesaan) di Kota Payakumbuh. Jurnal Buana , 2, 323-337.

Krisandriyana, M., Astuti, W., & Fitriani, E. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh di Surakarta. Desa-Kota , 1, 24-33.

Sueca, N. P. (2004). Permukiman Kumuh, Masalah atau Solusi? Jurnal Permukiman Natah , 2, 92-95.

Hariyanto, A. (2007). Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya Menciptakan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Yang Sehat (Contoh Kasus : Kota Pangkalpinang). Jurnal PWK Unisba , 11-37.

Putra, K. E., & Andriana, M. (2017). Faktor Penyebab Permukiman Kumuh di Kelurahan Bagan Deli Belawan Kota Medan. Arsitektur Dan Perkotaan, 08 No. 02, 97–104.

Suud, B., & Navitas, P. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Permukiman Di Kelurahan Tanah Kalikedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 33–35.

Wimardana, A. S., & Setiawan, R. P. (2016). Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan Kota Banjarmasin. Jurnal Teknik ITS, 5(2), C166–C171.

Nursyahbani, R., & Pigawati, B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Permukiman Kumuh di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 2 , 267-281 .

Ridlo, M. A. (2020). Permukiman Liar (Squatter Settlement) di Jalur Kereta Api Kota Semarang. Jurnal Planologi Vol. 17, No. 2 , 150-167.

Zulkarnaini, W. R., Elfindri, & Sari, D. T. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permukiman Kumuh Di Kota Bukittinggi. Jurnal Planologi , 169-188.

Wardhana, N. H., & Sulis, D. I. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Jurnal Teknik ITS , 150-154 Vol. 4, No. 2.




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.