Model Legalisasi Sertifikasi Tanah di Perdesaan dan Proyeksi terhadap Nilai Manfaat Kepemilikan

Wida Wirdaniati, Irman Firmansyah, Vidya Mar’atusholikha, Siti Nurhajanah

Abstract


Penelitian ini membahas tentang kondisi sistem legalisasi sertifikasi tanah di wilayah perdesaan. Ketentuan-ketentuan tentang pertanahan yang ada di Indonesia dapat diatur dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria atau biasanya lebih dikenal juga dengan UUPA. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dalam kendala pengurusan sertifikasi tanah dan nilai manfaat sertifikasi, skema dan proses alternatif legalisasi serta menyusun strategi keberhasilan dalam sertifikasi tanah di Indonesia. Hasil analisis menujukkan bahwa faktor yang mempengaruhi seseorang berkeinginan untuk melakukan sertifikasi tanah yang paling dominan adalah dapat menambah nilai objek tanah, mengurangi rasa ketakutan kehilangan tanah, dapat mengurangi sengketa tanah, meningkatkan investasi dan memudahkan akses permodalan. Skema dan kemudahan proses legalisasi dalam sertifikasi tanah diperlukan pemahaman bagi masyarakat untuk memperhatikan persyaratan dokumen sertifikasi tanah, mengetahui kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah hak dan pendaftaran bidang tersebut dalam daftar tanah, serta memfollow up status penerbitan sertifikat petugas BPN. Keberhasilan dalam sertifikasi tanah di Indonesia perlu upaya sosialisasi oleh pemerintah baik dari tingkat Kelurahan, Kabupaten/Kota bahkan dari Pusat agar informasi terkait sertifikasi dapat diterima dan masyarakat mengetahui manfaatnya serta adanya sosialisasi terkait standar pengurusan sertifikat tanah, pembuatan manual book atau tata cara pengurusan sertifikasi tanah untuk dapat didistribusikan pada masyarakat baik dalam bentuk online maupun textbook.

 

This study discusses the condition of the land certification legalization system in rural areas. The provisions on land in Indonesia can be regulated in Law No. 5 of 1960 concerning Basic Regulations on Agrarian Principles or usually better known as UUPA. The purpose of this research is to find out the factors in the constraints in obtaining land certification and the value of the benefits of certification, alternative legalization schemes and processes as well as formulating a strategy for success in land certification in Indonesia. The results of the analysis show that the most dominant factors that influence a person's desire to certify land are being able to increase the value of land objects, reducing the fear of losing land, reducing land disputes, increasing investment and facilitating access to capital. The scheme and ease of the legalization process in land certification requires understanding for the community to pay attention to the requirements for land certification documents, knowing the activities of measuring and mapping parcels of land rights and registering these fields in the land register and following up on the status of issuance of certificates by National Land Agency (BPN) officers. Success in land certification in Indonesia requires socialization efforts by the government from the Village, Regency/City levels and even from the Center so that information related to certification can be received and the community knows the benefits as well as socialization related to land certificate management standards, making manual books or procedures for obtaining land certification. to be distributed to the public in both online and textbook form

Keywords


Legalisasi, Tanah, Sertifikasi, UUPA, ISM, Sistem Dinamik

References


JURNAL

Sahono SML, Penerbitan Sertifikat Hak Atas Tanah dan Implikasi Hukumnya, Jurnal Perspektif Vol.XVIII No.2 90-97, 2012

Rajab, A Rejeki, Sutrisno BE dan Doramia AL, Sertifikat Hak Atas Tanah dalam Kepastian Hukum Pendaftaran Tanah, Jurnal Notaris Vol.13 No., 642-654, 2020

Sahnan, Arba M dan Suhartana LWP, Kewenangan Badan Pertanahan Nasional dalam Penyelesaian Sengketa Pertahanan, Jurnal IUS Vol.7 No.3 437-450, 2019

Ramadhani R. Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Pemberantasan Mafia Tanah Pasca Pandemi COVID-19, SANKSI 2022 (Seminar Nasional Hukum, Sosial dan Ekonomi), Magister Kenotariatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pp.1-10.2022.

Meeks R, Property Rights and Water Acces: Evidence from Land Titling in Rural Peru, World Development by Elsevier 102 345-357, doi:10.1016/j.worlddev.2017.07.011, 2018.

Wang Y, Land Titling Program and Farmland Rental Market Participation in China: Evidence from Piot Province Land Use Policy. Elsevier pp. 281-290 doi: 10.1016/j.landusepol.2017.07.030, 2018.

Ma X, Land Tenure Security and Land Investments in Northwest China, Journal Agricultural Economic Review Vol.7 No.3 pp.448-466, 2011.

Piza C, The Effect of Land Titling Programme on Household Access to Credit, Journal of Development Studies Vol.7 No.3 pp.448-466, 2015

Istikomah, Pengaruh Program Sertifikasi Tanah Terhadap Akses Permodalan bagi Usaha Mikro dan Kecil, Jurnal Kawistara Vol.3 No.1 pp.1-117. doi: 10.22146/kawistara.3959. 2013.

Mardiana YS, Siregar H, Juanda B, Pengaruh Sertifikasi Tanah Terhadap Nilai Tanah dan Kondisi Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo, Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No.3 pp.304-311 doi:10.1735/JABM.2.3.304, 2016

Yami M dan Snyder KA, After All and Belongs to the State: Examining the Benefits of Land Registration for Smallholders in Ethiopia, Journal Land Degradation and Development Vol.27 No.3 pp.465-478, doi:10.1002/1dr,237, 2016.

Cheng W, How did Land Titling Affect China’s Rural Land Rental Market? Size Compotitioon and Efficiency, Journal Land Uce Policy Elsevier Vol.82 doi. 10.1016/j.landusepol.2018.12.037. 2019.

Buntaine MT, Hamilton SE dan Millones M, Titling community Land to Prevent Deforestation: An evaluation of a best-case Program in Morona-Santiago, Ecuador, Journal Global Environmental Change Elsevier, Vol.33 pp.32-43, doi: 10.1016/j.gloenvcha.2015.04.001., 2015

Linda SM dan Sahono, Penerbitan Sertifikat Hak Atas Tanah dan Implikasi Hukumnya, Jurnal Perspektif Vol.XVII No.2 pg.90-97, 2012.

Balqis Fallahnda, Portal Informasi Indonesia, Tirto.Id. https://tirto.id/cara-alur-dan-syarat-mengurus-sertifikat-tanah-di-bpn-fZcA, 2020.

Agustin NK, Sinuraya JF dan Pasaribu SM, Sertifikasi Lahan Pertanian Mendorng Peningkatan Produksi Pangan, Vol.V, https://www.litbang.pertanian.go.id/buku/konversi-fragmentasi-lahan/BAB-V-5.pdf , 2007.

Widiatmaka, Munibah K, Sitorus SRP, Ambarwulan W, Firmansyah I, Appraisal Keberlanjutan Multidimensi Penggunaan Lahan Untuk Sawah di Karawang – Jawa Barat. Jurnal Kawistara; Vol. 5 No. 2.pp113-131, 2015.

Leonhardt H, Braito M dan Penker M, Why do farmers cares about rented land? Investigating the context of farmland tenur. Journal of Soil and Water Consrvation: Vol.76 No.1 Doi: doi:10.2489/jswc.2021.00191, 2020.

Agustina S, Karsadi dan Yusuf M, Hambatan Masyarakat dalam Pengurusan Sertifikat Tanah di Desa Simbangu Kabupaten Konawe Selatan, Journal Selami IPS Vol.13 No.2

BUKU

Fernandez AM, Hambatan Hukum dalam Pelaksanaan Pendaftaran Tanah secara Sporadik demi Menjamin Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Adat, Brawijaya, 2014

Kousar R, Makhdum MSA dan Ashfaq M, Impact of land ownership on the household welfare in rural Pakistan, World Bank Conference on Land and Poverty pp. 1–12. Washington DC, 2015.




DOI: http://dx.doi.org/10.26532/jh.v38i2.18480

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


Jurnal Hukum Indexed by :

google_scholar onesearch garuda crosref onesearch sinta sinta scopus
Jurnal Hukum
   
Faculty of Law, UnissulaCopyright of Jurnal Hukum
Jalan Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk,ISSN 1412-2723 ( Print )e-ISSN 2723-6668 ( Online )
Semarang, Central Java, Indonesia, 50112