Menumbuhkan Online Resilience pada Anak di Era Teknologi Digital

Wiwin Hendriani

Abstract


Penggunaan teknologi digital saat ini semakin meluas di masyarakat. Individu dari berbagai kelompok usia menjadi pengguna aktifnya untuk berbagai keperluan, tak terkecuali anak-anak. Namun demikian berbagai kajian menunjukkan bahwa era teknologi digital membawa tantangan yang begitu besar di balik kemudahan yang ditawarkan. Kesempatan belajar dengan segala keluasan akses informasi juga membawa konsekuensi lain dalam diri anak. Setiap saat, di samping informasi yang bermanfaat bagi proses belajarnya, anak juga bertemu dengan contoh-contoh perilaku tidak tepat yang bahkan bertentangan dengan nilai dan norma sosial ketika berinteraksi dengan teknologi digital. Berbagai faktor risiko dunia digital perlu segera ditangani, mengingat anak adalah generasi penerus yang akan menentukan baik tidaknya kehidupan masyarakat di masa depan. Membekali anak dengan kemampuan dalam menilai dan memilah secara mandiri berbagai pengaruh dunia online adalah langkah mendasar yang perlu diupayakan. Menumbuhkan online resilience pada anak menjadi kebutuhan penting untuk dapat dilakukan dalam memperkuat kemampuan mereka mengelola berbagai risiko, sehingga mampu terus berkembang menjadi pribadi yang tangguh. Berangkat dari catatan penulis dalam Buku Seri Ke-2 Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa: Psikologi dan Teknologi Informasi yang diterbitkan oleh HIMPSI (2016), paparan dalam tulisan ini yang merupakan hasil telaah literatur akan menindaklanjuti kebutuhan tersebut, dengan menguraikan langkah yang dapat ditempuh orangtua dalam menumbuhkan online resilience.  
 
Kata kunci: Online resilience, pengasuhan apresiatif, era teknologi digital

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.