GAMBARAN PERAN ORANG TUA DALAM STIMULASI BALITA STUNTTING USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG

Yustika Rizki, Indra Tri Astuti, Nopi Nur Khasanah

Abstract


Stunting adalah masalah status gizi yang masih terjadi di Indonesia.
Stunting dapat memberikan dampak bagi kelangsungan hidup anak.
Pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki orang tua sangat berpengaruh
terhadap pemberian stimulasi, dengan pendidikan dan pengetahuan orang
tua dapat mengarahkan stimulasi anak agar perkembangan anak dengan
stunting lebih optimal Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui
Gambaran peran orang tua dalam stimulasi balita stunting pada usia 24-59
bulan. Penelitian ini adalah termasuk pada tipe penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua
balita yang mengalami stunting di Kelurahan Bandarharjo Semarang yang
berjumlah 86 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik
balita stunting mendapatkan peran dalam kategori baik hanya pada 1
balita, sedangkan pada balita yang mendapatkan peran dalam kategori
cukup mendapatkan jumlah yang 52 (60,5%) balita. Pada demografi orang
tua responden bekerja sebagai karyawan swasta, pendidikan dasar SMA,
tingkat penhasilan <Rp. 2.000.000. Berdasarkan jenis kelamin paling
banyak balita stunting berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 48
(55,8%) balita, sedangkan balita stunting yang berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 38 (44,2%) balita. Simpulan dan saran dalam penelitian ini
didapatkan peran stimulasi orang tua pada balita stunting tergolong cukup
dengan pekerjaan orang tua sebagai karyawan swasta dan dengan bayi
berjenis kelamin perempuan. Diharapkan orang tua dapat memberikan
peran stimulasi yang baik kepada balita khususnya pada balita yang
mengalami kondisi stunting.


Full Text:

PDF

References


Adistie, F., Lumbantobing, V. B. M., & Maryam, N. N. A. (2018). Pemberdayaan kader kesehatan dalam deteksi dini stunting dan stimulasi tumbuh kembang pada balita. Media Karya Kesehatan, 1(2), 173–184. https://doi.org/10.24198/mkk.v1i2.18863

Adiyanta, F. C. S. (2019). Hukum dan studi penelitian empiris: penggunaan metode survey sebagai instrumen penelitian hukum empiris. Administrative Law and Governance Journal, 2(4), 697–709. https://doi.org/10.14710/alj.v2i4.697-709

Almira, E., Prima. (2020). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di rw 07 desa cipacing wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatinangor. Jurnal Keperawatan.

Amanda, A. (2014). Hubungan asupan zat gizi (energi, protein, besi dan seng), stunting dan stimulasi psikososial dengan status motorik anak usia 3-6 tahun di paud wilayah binaan puskesmas kecamatan kebayoran lama tahun 2014. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Angela. (2018). Hubungan stimulasi ibu terhadap perkembangan anak usia 3-5 tahun.

Balqis, S. W., & Rahayuningsih, S. I. (2018). Peran ayah dalam pemenuhan kebutuhan dasar bayi father role in the fulfilling of babies. http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/8380/5162

Haryanti, D., Ashom, K., & Aeni, Q. (2019). Gambaran perilaku orang tua dalam stimulasi pada anak yang mengalami keterlambatan perkembangan usia 0-6 tahun. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2), 64. https://doi.org/10.26714/jkj.6.2.2018.64-70

Hidayat, M.S., & Pinatih, G.N.I. (2020). Prevalensi stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas sidemen karangasem. E-Jurnal Medika, 6(7), 1–5.

Ibrahim, I.A., Alam, S., Adha, A.S., Jayadi, Y.I., & Fadlan, M. (2021). Hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di desa bone-bone kecamatan baraka kabupaten enrekang tahun 2020. Al Gizzai: Public Health Nutrition Journal, 1(1), 16–26.

Noflida. (2020). Determinan stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas tompe. Ilmiah Kesehatan, 12(2), 187–195.

Nugrahaningtyas. (2020). Hubungan pengetahuan orang tua dengan pelaksanaan stimulasi perkembangan anak pra sekolah usia 2 tahun di paud kecamatan ngaglik. In Jurnal Kesehatan (Vol. 1, Issue 1).

Nursalam. (2016). Metodologi penelitian09162019.pdf (p. 415). http://eprints.ners.unair.ac.id/982/1/metodologi penelitian09162019.pdf

Pantaleon, M.G., Hadi, H., & Gamayanti, I.L. (2016). Stunting berhubungan dengan perkembangan motorik anak di kecamatan sedayu, bantul, yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(1), 10. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(1).10-21

Qoyyimah, A.U., Hartati, L., & Fitriani, S.A. (2020). Hubungan kejadian stunting dengan perkembangan children aged 24-59 months in wangen village polanharjo Indonesia telah meluncurkan rencana aksi nasional penanganan stunting pada berdasarkan data riskesdas 2018 , angka. Kebidanan, XII(01), 66–79.

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan stunting dan pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Setiawan. (2018). Faktor-faktorã…¤ yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas andalas kecamatan Padang timur kota padang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275. https://doi.org/10.25077/jka.v7.i2.p275-284.2018

Sigalingging, G., Nasution, Z., & Pasaribu, R. (2020). Harga diri (self esteem) lansia yang mengalami demensia. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(1), 59–66. https://doi.org/10.33024/hjk.v14i1.1938

Singestecia, R., Handoyo, E., & Isdaryanto, N. (2018). Partisipasi politik masyarakat tionghoa dalam pemilihan kepala daerah di slawi kabupaten tegal. Jppuma: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Umaㅤ (Journal ofㅤ Governance and Political Social Uma), 2(1), 63–72. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upsj%0APartisipasi

Siti, M. (2019). Hubungan peran orang tua dalam stimulasi dengan perkembangan anak usia 24-59 bulan di puskesmas bengkuring kelurahan sempaja timur samarinda.ã…¤

Soetjaningsih. (2017). Kemampuan ibu melakukan stimulasi untuk perkembangan bayi usia 3-6 bulan di wilayah kerja puskesmas puhjarak kabupaten Kediri. 6(1), 56–65.

Sriyanti, T., Sayekti, E.S., & Kholida, D. (2017). Hubungan keluarga sadar gizi (kadarzi) dengan stunting pada balita usia 0-24 bulan di wilayah kerja puskesmas singotrunan kabupaten banyuwangi. Ojsstikesbanyuwangi.Com, 5(2), 56–71. https://www.ojsstikesbanyuwangi.com/index.php/healthy/article/view/28

Sulastri, S., & Ahmad Tarmizi, A. T. (2017). Peran orang tua dalam pendidikan anak usia dini. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 61–80. https://doi.org/10.19109/ra.v1i1.1526


Refbacks

  • There are currently no refbacks.