IDIOSINKRASI BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT MODERN

Ratnatul Faizah

Abstract


Pada umumnya bahasa Indonesia memiliki empat fungsi yaitu sebagai bahasa nasional, bahasa negara, bahasa resmi, dan sebagai bahasa persatuan. Hal itu juga disebutkan pada kalimat sumpah pemuda yang menyatakan bahwa menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Lalu bahasa Indonesia seperti apa yang dimaksudkan, apakah bahasa Indonesia yang baik dan benar yang penggunaanya hanya pada situasi sangat formal? Atau apakah bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat sekarang? Pada perkembagan bahasa di dunia, pihak-pihak tertentu menginginkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional.  Ketika bahasa Indonesia dipergunakan oleh beberapa negara di dunia sebagai bahasa kedua atau sebagai bahasa asing, apakah kita merasa bangga dengan hal itu? Kenyataan seperti ini menarik untuk diteliti karena perkembangan bahasa Indonesia bervariasi di tengah-tengah masyarakat. Kreativitas penutur, baik secara individu maupun komunitas menjadi salah satu penyebabnya. Menelisik perkembangan bahasa Indonesia yang berkembang di masyarakat terdapat bentuk idiosinkrasi dalam penggunaan bahasa Indonesia, yaitu bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah, misalkan nyapu, mengkonsumsi. Terdapat kosakata-kosakata baru terbentuk pada komunitas-komunitas tertentu, namun penggunaannya digunakan pada masyarakan umum, misalkan metong ‘mati’, kepo ‘ingin tahu’. Masyarakat penutur tidak memerdulikan tepat atau tidak kata yang digunakan, misalkan bank BRI, no PIN. Menyelipkan dan menggunakan berbagai kata asing dalam berbahasa Indonesia walaupun maknanya sama seperti downloatin, ngeprint.


Kata kunci : idiosinkrasi, bahasa, masyarakat


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.