MAKNA TARI BEDHAYA KETAWANG SEBAGAI UPAYA PENGENALAN BUDAYA JAWA DALAM PEMBELAJARAN BIPA

Nurul Hidayah Fitriyani, Andayani Andayani, Sumarlam Sumarlam

Abstract


Pemberlakuan MEA pada Desember 2015 memberi peluang untuk internasionalisasi bahasa Indonesia. Bahasa dan sastra Indonesia berkembang cukup pesat. Sebagai bahasa dengan jumlah penutur paling banyak di kawasan ASEAN, bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa ASEAN. Dengan demikian, diperlukan upaya pengembangan bahasa Indonesia, salah satunya melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). BIPA merupakan pilar penting dalam kerjasama pembangunan bagi kepentingan Indonesia, seperti mendukung investasi, pembangunan kapasitas, dan kerjasama internasiaonal. Pengajaran BIPA harus memberikan muatan-muatan sosial budaya masyarakat Indonesia. Mengenalkan budaya Jawa dalam bahan ajar BIPA merupakan salah satu upaya yang dirasa tepat mengingat banyak penutur asing yang belajar bahasa Indonesia di Jawa. Jawa memiliki beragam tarian daerah, salah satunya adalah Tari Bedhaya Ketawang. Tari ini merupakan tarian tradisional keraton yang sarat makna dan erat hubungannya dengan upacara adat, sakral, religi, dan pusaka warisan leluhur yang dimiliki raja. Tari Bedhaya Ketawang dapat digunakan sebagai upaya pengenalan budaya Jawa pada pemelajar BIPA. Pengetahuan penutur asing terkait budaya-budaya Indonesia merupakan bekal dalam hidupnya di Indonesia. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengetahui bahasa Indonesia, tetapi juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia. 

 

Kata Kunci: tari Bedhaya Ketawang, budaya Jawa, BIPA


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.