Terapi Kognitif Perilaku Dan Terapi Kelompok Swabantu Untuk Menangani Ansietas Remaja Dengan Kecanduan Pornografi

Mariyati Mariyati

Abstract


Masalah psikososial merupakan perubahan dalam kehidupan klien yang bersifat psikologis dan sosial yang menjadi penyebab klien gangguan jiwa. Masalah psikososial sering terjadi di usia remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dan memiliki tugas perkembangan yang menjadi ancara bagi remaja. Prevalensi remaja yang memiliki masalah psikososial dan membutuhkan penanganan sebesar 3- 4%. Sebagain besar masalah psikososial remaja disebabkan oleh adiksi pornografi. Adiksi berkaitan dengan ketergantungan klien terhadap media atau zat yang menyebabkan ansietas. Ansietas yang dialami berhubungan dengan ketidakmampuan pengendalian diri, tidak mampu beristirahat, rasa bersalah dan rasa takut jika diketahui oleh orang lain. Tindakan keperawatan ners, dan Cognitive Bahavior Therapy (CBT) diberikan pada klien sebanyak 7 kali pertemuan dengan tujuan untuk menurunkan tanda gejala ansietas, meningkatkan kemampuan klien mengontrol emosi yang tidak nyaman melalui langkah menghentikan perilaku pornografi kompulsif dan mengubah persepsi mengenai pornografi, sedangkan Self Help Group (SHG) diberikan sebanyak 2-3 kali pertemuan dengan tujuan meningkatkan dukungan sosial dan motivasi untuk mempertahankan pikiran dan perilaku positif dalam peer group. Tindakan keperawatan diberikan kepada 20 klien ansietas dengan menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan dilaporkan dalam bentuk multiple case study. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda gejala ansietas pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial. Klien juga mampu mengontrol emosi, menghentikan perilaku pornografi kompulsif dan mengubah persepsi mengenai pornografi, serta kemampuan dalam mempertahankan pikiran dan perilaku positif. Hasil penanganan kasus ini merekomendasikan pentingnya pelaksanaan tindakan keperawatan ners sendiri terhadap klien serta menggunakan sistem rujukan jika tindakan keperawatan ners tidak mampu mengatasi masalah klien. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan dengan kelompok kontrol dan follow-up berkelanjutan untuk melihat sejauh mana keefektifan terapi mengatasi ansietas. 

Kata kunci: adiksi pornografi, ansietas, terapi kognitif perilaku, terapi kelompok swabantu


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26532/.v1i1.2903

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.26532/.v1i1.2903.g2110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.