Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Kecemasan Menjelang Bebas pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman

Aliya Zhea Nafisha, Falasifatul Falah

Abstract


Kecemasan menjelang bebas merupakan kondisi emosional yang umum dialami WBP ketika masa hukuman hampir berakhir yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dukungan sosial keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kecemasan menjelang bebas pada WBP di Lapas Kelas IIB Sleman. Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan total keseluruhan sebanyak 42 WBP yang akan bebas. Instrumen yang digunakan meliputi skala kecemasan menjelang bebas yang terdiri dari 17 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,854, dan skala dukungan sosial keluarga yang terdiri dari 39 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,954. Analisis data menggunakan uji korelasi product moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan kecemasan menjelang bebas Hasil uji hipotesis memperoleh rxy = -0.389 dengan sig. 0,011 (p < 0,05) yang berarti semakin tinggi dukungan sosial keluarga, semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami WBP, begitupun sebaliknya. Temuan ini menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membantu WBP mempersiapkan diri menghadapi masa pembebasan.


Keywords


Kecemasan menjelang bebas, dukungan sosial keluarga, WBP

Full Text:

PDF

References


Akhyar, Matnuh, & Najibuddin. (2014). Persepsi Masyarakat terhadap Mantan Narapidana di Desa Benua Jingah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.

Anggraini, D., Hadiati, T., & Sarjana, AS, W. (2019). Narapidana yang Baru Masuk dengan Narapidana yang akan Bebas (Studi pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita Semarang). Jurnal Kedokteran Diponegoro.

Faried, L., & Nashori, F. (2013). Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Kecemasan Menghadapi Masa Pembebasan Pada Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Khazanah, 5(2), 63–74. https://doi.org/10.20885/khazanah.vol5.iss2.art6

Greenberger, D., & Padesky, C. A. (2004). Manajemen Pikiran : Metode menata pikiran untuk mengatasi depresi, kemarahan, kecemasan, dan perasaan merusak lainnya. Mizan Media Utama (MMU).

Intan, K., Kalimantan, S., Tamara, E., Fauzia, R., & Erlyani, N. (2021). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kecemasan Sosial pada Narapidana Narkotika yang akan Bebas di Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas II A Karang Intan , Martapura , Kalimantan Selatan. 4. https://doi.org/10.20527/kognisia.2021.10.010

Islami, H. F., & Susilarini, T. (2021). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Work Family Balance Pada Karyawati Yang Sudah Menikah Di Bank Mandiri Area Jakarta Imam Bonjol. Jurnal IKRA-ITH Humaniora, 5(2), 58–64.

Kurnia, et al. (2021). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecemasan dalam Menghadapi Masa Pembebasan pada Narapidana di Rutan kelas II Sumenep. 1–23.

Luly, F. (2016). Gambaran Kecemasan pada Anak Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas IIB Tanjung Pati. Jurnal Psikologi, 56–61.

Maya. (2019). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak.

Novitasari, kusmiyanti (politeknik ilmu pemasyarakatan). (2021). Hubungan Konsep Diri Dengan Penerimaan Diri Narapidana Pasca Putusan Di Rutan Kelas I Surakarta. 11, 180–192. https://doi.org/10.33366/rfr.v

Pandini, I., Hidayati, N. O., & Da, I. A. (2020). Gambaran dukungan keluarga pada narapidana dengan kasus napza di Lapas Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan BSI, 8(1), 106–113. http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/225

Pardede, J. A., Sinaga, T. R., & Sinuhaji, N. (2021). Dukungan keluarga dengan tingkat stres narapidana. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 04(01), 98–108.

Ramadhanti, V. D. (2024). Hubungan Self Compassion Dengan Regulasi Emosi Pada Narapidana Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Demak. 1–109.

Salim, Komariah, & Fitria. (2016a). Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan WBP Menjelang Bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Bandung.

Salim, S. ubaid, Komariah, M., & Fitria, N. (2016b). Gambaran faktor yang mempengaruhi kecemasan wbp menjelang bebas di LP wanita kelas II A bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4(1), 32–42.

Sarafino, P. E., & Smith, W. T. (2011). Health Psychology (Biopsychosocial Interactions).

Suliswati. (2005). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa.

Ula, & Siti. (2014). Makna Hidup Bagi Narapidana. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam. https://doi.org/10.14421/hisbah.2014.111-02.

Urang, Y. S., & Kristianingsih, S. A. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, 3(1).

Varcarolis, Halter, & Shoemarker. (2011). Manual of psychiatric nursing care planning.

Wulan, A. P. ., & Ediati, A. (2019). Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kecemasan pada Warga Binaan Pemasyarakatan Wanita Kasus Narkotika di Kalimantan Timur. Jurnal Empati, 173–184.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Proyeksi by https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/takaya/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics Made Easy - StatCounter View My Stat