Surveillance of Pathogenic Leptospira among Rodents and Small Mammals in Enzootic Areas of Plague in Pasuruan Indonesia

Siti Amanah Febriani*  -  Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Kurnia Ritma Dhanti  -  Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
Kurniawan Kurniawan  -  Universitas Muhammadiyah Purwokerto., Indonesia
Ristiyanto Ristiyanto  -  National Research and Innovation Agency of Indonesia (BRIN)., Indonesia
Arief Junaedi  -  Pasuruan Health Office, East Java, Indonesia, Indonesia
Caecilia Hapsari Ceriapuri Sukowati  -  National Research and Innovation Agency of Indonesia (BRIN)., Indonesia
Farida Dwi Handayani  -  National Research and Innovation Agency of Indonesia (BRIN)., Indonesia

(*) Corresponding Author
Leptospirosis adalah infeksi zoonosis yang signifikan secara global namun sering diabaikan. Disebabkan oleh bakteri patogen dari genus Spirochaeta Leptospira, penyakit ini terutama berada pada tikus dan mamalia kecil yang berfungsi sebagai reservoir utamanya. Pasuruan, sebuah wilayah yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia, telah diakui sebagai daerah enzootic infeksi wabah. Namun, adanya penyakit bawaan hewan pengerat lainnya belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan Leptospira patogen pada tikus dan mamalia kecil di daerah wabah enzootic Pasuruan di Indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Simple random sampling dilakukan untuk menjebak total 119 ekor tikus dan 12 mamalia kecil ginjal yang dianalisis secara molekuler (PCR) untuk mendeteksi bakteri Leptospira dengan gen LipL32 sebagai targetnya. Penelitian mengungkapkan bahwa 7,6% (9/119) tikus di daerah enzootic wabah (Sedaeng, Tosari, Surorowo, Petren, Pakis Bincil, Kutukan) ditemukan membawa DNA Leptospira, menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat infeksi per wilayah (p < 0,0001). Rattus tanezumi diidentifikasi sebagai reservoir leptospirosis di habitat pemukiman dengan persentase 13,2%, Rattus tiomanicus terdeteksi sebesar 28,6% di habitat hutan, dan Rattus exulans ditemukan sebesar 4,4% di kedua habitat. Temuan dalam penelitian kami, sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran penyebaran penyakit bawaan hewan pengerat, termasuk leptospirosis.

Keywords: Leptospira;LipL32;Pasuruan;Zoonosis;Indonesia

  1. Boey, K., Shiokawa, K., & Rajeev, S. (2019). Leptospira Infection in Rats: A Literature Review of Global Prevalence and Distribution. PLoS Neglected Tropical Diseases, 13(8), 1–24. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0007499
  2. Haake, D. A., & Levett, P. N. (2015). Leptospirosis in humans. In Leptospira and Leptospirosis (1st ed., Vol. 387, pp. 65–97). Springer Berlin. https://doi.org/10.1007/978-3-662-45059-8_5
  3. Ministry of Health Republic of Indonesia. (2017). Technical Guidelines for Leptospirosis Control (3rd ed.). ministry of health republic of Indonesia.
  4. Ristiyanto, R., Handayani, F. D., Boewono, D. T., & Heriyanto, B. (2014). Rodent-borne Diseases (1st ed.). UGM Press.

Open Access Copyright (c) 2024 Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
is published by Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia.
Jl. Raya Kaligawe Km.4, PO BOX 1054/SM Semarang 50112
Phone: +62 8122-9933-369
Website: https://fkunissula.ac.id
Email: sainsmedika@unissula.ac.id

ISSN: 2339-093X (Online) | 2085-1545 (Print)
DOI : 10.30659/sainsmed

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps