Universitas Gadjah Mada - Indonesia
Ilmu Lingkungan
Pesisir Kota Pekalongan merupakan salah satu wilayah rawan banjir rob, yang mana sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Kondisi ini memberikan dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat seperti terjadinya pergeseran peran gender dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area rawan banjir rob serta mengkaji pembagian peran gender pada masyarakat sebagai bentuk adaptasi. Metode yang digunakan yaitu mix method dengan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian diawali dengan pembuatan peta kelas kerawanan banjir dengan menggunakan nilai elevasi muka air tertinggi (HHWL) dan DEM. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif dari situasi sosial yang dikaji yang kemudian dilakukan triangulasi data. Pengumpulan data menggunakan studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang didapat yakni dapat ditentukan kerawanan banjir di masing-masing kelurahan dengan kelas banjir rendah, sedang dan tinggi. Pembagian peran reproduktif masih dibebankan oleh perempuan dan peran pengelolaan masyarakat masih didominasi oleh laki-laki. Terdapat diskriminasi perempuan di area banjir tinggi Kelurahan Panjang Wetan, terlihat pada terjadinya beban ganda pada perempuan dengan suami atau laki-laki yang bekerja sebagai nelayan kapal besar atau di luar kota, sebab harus menjalankan peran produktif dan reproduktif secara bersamaan.