ANALISIS PENGENDALIAN MUTU BAHAN DENGAN UJI LABORATORIUM
Abstract
Bahan merupakan hal penting yang harus diperhatikan kualitas dan cara penanganan. Adapun mutu gypsum ditentukan oleh bahan yang digunakan sebagai bahan baku dan bahan pengisi serta bahan tambahan yang digunakan seperti abu sekam padi dan bahan-bahanselulosa seperti serat sabut kelapa, mill dan semen. Penambahan serat batang pisang padabahan gypsum adalah salah satu cara menginovasi dan memberi peluang yang lebih baik dari bahan yang dihasilkan. Dari bahan- bahan tersebut dapat diolah menjadi barang industri dan bahan pengisi atau bahan tambahan untuk produk-produk yaitu untuk pembuatan plafond yang dapat membentuk produk yang bersifat komposit, sehingga dalam proses pembuatannya memerluhkan tekanan agar lebih menyatu dan dapat menghasilkan produk yang lebih padat.
Tujuan penelitian penambahan serat batang pisang pada bahan baku pembuatan gypsum adalah untuk memperkuat kekuatan dan tekstur gypsum. Teknologi pembuatan gypsum dibuat dari campuran semen dan mill serta serat-serat lain seperti rami, serat pakaian bekas atau kertas sebagai pengganti asbes, bahan-bahan tersebut dicampur dalam variasi perbandingan 25 bagian semen, 10 bagian mill dan 1 bagian serat. Lembaran-lembaran gypsum umumnya berukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tebal 0,6 cm, Adapun tebal 0,6 cm merupakan tebal dari gypsum yang dilakukan penelian. Metode penelitian ini adalah metode uji laboratorium dan pengumpulan literatur dari beberapa sumber. Penggunaan 2 metode tersebut akan mendapatkan data yang akurat dan teliti dari hasil penelitian yang dilakukan. Variabel penelitian serat batang pisang pada bahan pembuat gypsum adalah variasi perbandingan jumlah bahan penyusun gypsum dengan variasi 25:10:1, 25:10:3, dan 25:10:5.
Tujuan penelitian penambahan serat batang pisang pada bahan baku pembuatan gypsum adalah untuk memperkuat kekuatan dan tekstur gypsum. Teknologi pembuatan gypsum dibuat dari campuran semen dan mill serta serat-serat lain seperti rami, serat pakaian bekas atau kertas sebagai pengganti asbes, bahan-bahan tersebut dicampur dalam variasi perbandingan 25 bagian semen, 10 bagian mill dan 1 bagian serat. Lembaran-lembaran gypsum umumnya berukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tebal 0,6 cm, Adapun tebal 0,6 cm merupakan tebal dari gypsum yang dilakukan penelian. Metode penelitian ini adalah metode uji laboratorium dan pengumpulan literatur dari beberapa sumber. Penggunaan 2 metode tersebut akan mendapatkan data yang akurat dan teliti dari hasil penelitian yang dilakukan. Variabel penelitian serat batang pisang pada bahan pembuat gypsum adalah variasi perbandingan jumlah bahan penyusun gypsum dengan variasi 25:10:1, 25:10:3, dan 25:10:5.
Keywords
nalisis, Batang Pisang, Gypsum
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30659/pondasi.v28i1.31798
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Editorial Office:
Pusat Studi dan Konsultasi Teknik
Faculty of Engineering, Universitas Islam Sultan Agung
Jl. Raya Kaligawe Km 04 Semarang 50012, Indonesia
Phone : +624-6583584
Fax : +624-6582455
Email : jurnalpondasi@unissula.ac.id
Print-ISSN : 0853-814X
E-ISSN : 2714-7622