Kajian Persebaran Fungsi Bangunan Ekonomi di Kota Lama Semarang
Abstract
ABSTRAK
Kota Lama Semarang merupakan kawasan heritage yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata ekonomi. Namun, distribusi ekonomi di kawasan ini masih belum merata, dengan konsentrasi aktivitas ekonomi hanya pada titik-titik tertentu, sementara banyak bangunan yang tidak berfungsi optimal. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pola persebaran fungsi bangunan ekonomi di Kota Lama Semarang guna memahami dinamika perubahan ruang ekonomi pasca-revitalisasi kawasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif spasial dengan pendekatan rasionalistik, mengidentifikasi persebaran bangunan ekonomi melalui observasi dan pemetaan berbasis GIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan fungsi bangunan sebesar 21% dari non-ekonomi menjadi ekonomi, dengan persebaran aktivitas perdagangan dan jasa paling terkonsentrasi di blok O (18%), sementara blok J memiliki tingkat aktivitas ekonomi yang rendah. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya memetakan persebaran bangunan, studi ini mengkaji dampak perubahan fungsi bangunan terhadap distribusi ekonomi di Kota Lama Semarang. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam perumusan kebijakan zonasi guna mengoptimalkan distribusi ekonomi di kawasan heritage, dengan mempertimbangkan keterjangkauan, aksesibilitas, dan daya tarik wisata. Penerapan skema insentif ekonomi, peningkatan aksesibilitas, serta regulasi alih fungsi bangunan berbasis keberlanjutan perlu dipertimbangkan dalam kebijakan tata ruang Kota Lama Semarang.
Kata Kunci: persebaran ekonomi, alih fungsi bangunan, Kota Lama Semarang, tata ruang kawasan heritage.
ABSTRACT
Kota Lama Semarang is a heritage area with significant potential as a tourism-driven economic hub. However, economic distribution in this area remains uneven, with economic activities concentrated in specific locations while many buildings remain underutilized. This study aims to analyze the spatial distribution of economic building functions in Kota Lama Semarang to understand the dynamics of economic space transformation following the area’s revitalization. This research employs a qualitative spatial descriptive method with a rationalistic approach, identifying the distribution of economic buildings through observation and GIS-based mapping. The findings indicate that 21% of buildings have undergone functional transformation from non-economic to economic use, with commercial and service activities most concentrated in Block O (18%), while Block J exhibits lower economic activity levels. Unlike previous studies that merely mapped building distributions, this research examines the impact of functional changes on economic distribution in Kota Lama Semarang. The study’s findings can serve as a reference for zoning policy formulation to optimize economic distribution in heritage areas, considering factors such as affordability, accessibility, and tourism appeal. The implementation of economic incentives, improved accessibility, and sustainable building function regulations should be considered in the spatial planning policies for Kota Lama Semarang.
Keywords: economic distribution, building function transformation, Kota Lama Semarang, heritage area spatial planning.
Full Text:
PDFReferences
Adiyani mulyo, R. (2008). Pengaruh Fungsi Bangunan Dan Activity Support. 24 Juni 2008, 2, 1–221.
Chandra Istiani. (2020). Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang Untuk Unesco World Heritage Site 2020 Dalam Upaya Meningkatkan Minat Kunjungan Wisatawan. Jurnal Gema Wisata, 16(1), 669–683.
Hidayat, E. B., & Fitria, T. N. (2019). Penerapan perilaku konsumsi Islam pada penerima beasiswa satu keluarga satu sarjana Badan Amil Zakat Nasional di Jawa Timur (perspektif Fahim Khan). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 6(7), 1462-1475.
Hizmiakanza, A. S. (2018). Strategi Revitalisasi Kawasan Urban Heritage Banten Lama. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Mudrikah, A., Sartika, D., Yuniarti, R., Ismanto, & Satia, A. B. (2004). Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Gdp IndonesiaTahun 2004 - 2009. Economics Development Analysis Journal, 3(2), 362–371. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Nengsih, M. K., & Ariska, Y. I. (2020). ANALISIS CLUSTER PENGUNJUNG TEMPAT WISATA (Studi Kasus: Pantai Panjang Bengkulu). EKOMBIS REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.37676/ekombis.v8i1.926
Putri, M. S. (2021). Kehidupan Sosial Ekonomi Kawasan Kota Lama Semarang Tahun 2003-2018. Journal Pendidikan Sejarah, 10(3), 1–14.
Rahmawati, T., & Putri, T. R. (2021). Analisis penentuan kebutuhan armada kiriman produk pos ekspress dengan metode saving matrix pada Kantor Pos Indonesia Rangkasbitung. Jurnal Logistik Bisnis, 8(1), 42-50.
Suryono, A. (2015). Aspek Bentuk dan Fungsi Dalam Pelestarian Arsitektur Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda Era Politik Etis di Kota Bandung. Bandung: Disertasi Universitas Katolik Parahyangan.
Yulianto, Y., Inayah, A., Fahmi, T., & Hidayati, D. A. (2021). Pengembangan desa wisata bahari dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (pendampingan dan penerapan community based tourism/CBT di Tanggamus dalam mendukung pencapaian SDGs desa). Jurnal Pengabdian Dharma Wacana, 3(3), 275-285
Yuliati, D., Susilowati, E., & Suliyati, T. (2019). Manajemen berbasis komunitas untuk pengembangan Kota Lama Semarang berwawasan World Heritage. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(1), 107–120
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v5i1.44113
Refbacks
- There are currently no refbacks.