Pengaruh Perawatan Radioterapi Pada Pasien Kanker Nasofaring Terhadap Perubahan Saliva Dan Kelenjar Saliva

Cici Amalia Sumardani, Moh Yusuf, Musri Amurwaningsih

Abstract


Abstrak
Radioterapi digunakan sebagai salah satu perawatan yang diberikan pada penderita
kanker nasofaring. Pemberian radiasi dapat merusak sel kanker serta dapat
merusak sel-sel normal yang ada di sekitarnya, salah satunya dapat mengganggu
fungsi dari kelenjar saliva. Disfungsi kelenjar saliva mengakibatkan menurunnya
laju aliran saliva sehingga volume saliva berkurang. Tujuan dari review ini adalah
untuk mengetahui pengaruh perawatan radioterapi pada pasien kanker nasofaring
terhadap volume saliva dan kelenjar saliva pasien. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam literature review ini adalah metode PICO dengan menelusuri basis
data elektronik PubMed, Science Direct, Cochrane, dan Google Scholar. Kata kunci
yang digunakan adalah Salivary Gland Following Radiotherapy in Nasopharyngeal
Cancer Patients dan Salivary Gland in Nasopharyngeal Cancer Patients. Hasil
review ditemukan terdapat kerusakan sel akibat radioterapi pada kelenjar saliva
yang menyebabkan penurunan fungsi dan menurunnya sekresi kelenjar saliva.
Kerusakan yang terjadi pada kelenjar saliva diakibatkan karena rusaknya DNA dari
sel asinar di kelenjar saliva, sehingga menyebabkan penyusutan volume kelenjar
saliva. Kelenjar parotis dan kelenjar submandibular merupakan kelenjar yang
paling terdampak efek radiasi yang diakibatkan radioterapi. Pasien kanker
nasofaring yang menjalani perawatan radioterapi mengalami penurunan laju aliran
saliva 1 bulan hingga 1 tahun setelah perawatan radioterapi.
Kata Kunci: radioterapi, kanker nasofaring, laju aliran saliva, kelenjar saliva


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.