Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Faringitis Kronis (Penelitian di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode Januari 2019 –Desember 2020)
Abstract
Abstrak
Faringitis merupakan penyakit peradangan pada dinding faring yang dapat
disebabkan oleh virus yang memiliki angka prevalensi tinggi. Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor predisposisi kejadian Faringitis Kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian faringitis kronis.Penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional ini dilakukan sejak tanggal 27 Januari hingga 7 Februari 2021 serta melibatkan 62 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data derajat perilaku merokok dan kejadian faringitis kronis diperoleh dari data rekam medis. Selanjutnya data dianalisis deskriptif dan uji korelasi Spearman. Berdasarkan data yang didapat pasien kategori tidak merokok sebesar 40,3%, perokok ringan sebesar 4,8%, perokok sedang sebesar 1,6%, dan perokok berat sebesar 53,2%. Sedangkan proporsi pasien terdiagnosis Faringitis Kronis sejumlah 47 orang (75,8%) dan untuk pasien tidak terdiagnosis Faringitis Kronis sejumlah 15 orang (24,2%). Hubungan kebiasaan merokok dengan angka kejadian Faringitis Kronis menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan nilai p =0,00 (p<0,05) dan r = 0.515.Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian faringitis kronis di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode Januari 2019 – Desember 2020.
Kata kunci: Faringitis, Asap rokok, Indeks Brinkman
Faringitis merupakan penyakit peradangan pada dinding faring yang dapat
disebabkan oleh virus yang memiliki angka prevalensi tinggi. Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor predisposisi kejadian Faringitis Kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian faringitis kronis.Penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional ini dilakukan sejak tanggal 27 Januari hingga 7 Februari 2021 serta melibatkan 62 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data derajat perilaku merokok dan kejadian faringitis kronis diperoleh dari data rekam medis. Selanjutnya data dianalisis deskriptif dan uji korelasi Spearman. Berdasarkan data yang didapat pasien kategori tidak merokok sebesar 40,3%, perokok ringan sebesar 4,8%, perokok sedang sebesar 1,6%, dan perokok berat sebesar 53,2%. Sedangkan proporsi pasien terdiagnosis Faringitis Kronis sejumlah 47 orang (75,8%) dan untuk pasien tidak terdiagnosis Faringitis Kronis sejumlah 15 orang (24,2%). Hubungan kebiasaan merokok dengan angka kejadian Faringitis Kronis menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan nilai p =0,00 (p<0,05) dan r = 0.515.Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian faringitis kronis di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode Januari 2019 – Desember 2020.
Kata kunci: Faringitis, Asap rokok, Indeks Brinkman
Refbacks
- There are currently no refbacks.