Analisis Kinerja Rantai Pasok Pengiriman BBM Rute Lhokseumawe dan Aceh Besar Menggunakan Metode SCOR
Abstract
PT. Pertamina FT Medan Group sebagai salah satu perusahaan vital dalam distribusi BBM di wilayah Sumatera memiliki peran strategis dalam memastikan ketersediaan BBM bagi konsumen di berbagai daerah profinsi Aceh. Peningkatannya konsumsi kebutuhan kebutuhan BBM mencapai angka 3,01 % (Data Forcasting Kenaikan BBM Profinsi, 2022). Dalam mendistribusikan BBM ke konsumen menggunakan mobil tangki IT Lhokseumawedan FT Krueng Raya saat ini mendapatkan pasokaan BBM melalui kapal Tanker dari lokasi IT Tanjung Uban yang lokasiya berada di Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau dengan jarak pengiriman mencapai 553,84 miles laut menuju ke IT Lhokseumaweatau sekitar dua hari dan jarak 1.013,08 miles laut menuju ke FT Krueng Raya atau sekitar tiga hari perjalanan kapal tanker mengacu kondisi cuaca di laut. Dengan road time hour yang berkisar antara 2-3 hari ini tentunya di butuhkan penyimpanan yang besar di dua lokasi Terminal tersebut sampai dengan kapal tiba. Kondisi cover days BBM artinya jumlah volume BBM yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakan minimal selama 3 hari, untuk 3 BBM prioritas tersebut rata-rata di lokasi IT Lhokseumawea dalah 3 – 4 hari dan FT Krueng Raya mencapai 4-8 hari. Kondisi kritis artinya jumlah volume BBM yang tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dengan Batasan di bawah 3 hari. Untuk memenuhi kebutuhan supply BBM dibutuhkan soluasi alternatif dalam perubahan kemungkinan-kemungkinan adanya lokasi loading port yang lebih dekat dengan lokasi terminal discharge port. Sebagai panduan dalam menentukan langkah alternatif akan di gunakan analisis menggunakan metode SCOR (Supply Chain Operation Reference) yang mengkategorikan proses rantai pasokan menjadi empat proses inti Plan, Source, Make dan Deliver.
Kata kunci: BBM, Cover Days, Road Time Hour Thruput, SCOR, Supply
Full Text:
PDFReferences
E. Erlina, “Analisa Pengukuran Kinerja Rantai Pasok dengan Model Supplay Chain Operation Reference (Scor) PT. Xyz di Bogor,” Indikator, vol. 4, no. 2, p. 353473.
D. Hastalona, A. H. Iswanto, D. Ariyanto, J. Prastyorini, and N. A. Rahmanie, “The effect of sustainable practices in supply chain department on organisational performance,” Int. J. Innov. Creat. Chang., vol. 9, no. 5, pp. 60–79, 2019.
A. Rakhman, M. Machfud, and Y. Arkeman, “Kinerja manajemen rantai pasok dengan menggunakan pendekatan metode supply chain operation reference (SCOR),” J. Apl. Bisnis dan Manaj., vol. 4, no. 1, p. 106, 2018.
L. HERAWATI, “PERANCANGAN SISTEM DAN PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP),” J. Angew. Chemie Int. Ed. 6 (11), 951, vol. 952, no. 2012, pp. 4–20, 2020.
S. Chopra and P. Meindl, “Supply chain management, strategy, planning and operation Pearson,” Up. Saddle River, NJ, USA, 2010.
A. Kisanjani, “USULAN PENINGKATAN KINERJA GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DENGAN MENGGUNAKAN GREEN SCOR MODEL (Studi Kasus di PT. Adi Satria Abadi, Bantul, DI Yogyakarta),” 2018, Universitas Islam Indonesia.
M. Iriani, “Pengukuran Kinerja Supply Chain Menggunakan Scor Dan Aplikasi Analytic Network Process (Anp) Di PT. Pertiwi Mas Adi Kencana Sidoarjo,” Tekmapro J. Ind. Eng. Manag., vol. 4, no. 2, 2012.
E. Theodorou, E. Spiliotis, and V. Assimakopoulos, “Forecasting accuracy and inventory”.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jurti.3.2.94-105
Refbacks
- There are currently no refbacks.