Legal Implications of Substantive Typing Errors in The Preparation of Notarial Deeds (RI Supreme Court Decision Number 1069 K/PDT/2020)

Putu Shannen Sulistyawali Prabesa

Abstract


The making of notarial deeds is an integral part of the civil law system in Indonesia which has perfect evidentiary power (authentic deeds). However, in practice, errors often occur in the process of making deeds, both formally and substantively, which can give rise to legal disputes in the future. This study aims to analyze the legal implications of substantive errors in the making of notarial deeds based on the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number 1069 K/Pdt/2020. This study uses a normative legal method with a statutory approach and a legal concept analysis approach. The data sources used are secondary data through literature studies including primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Here, the data collection method uses the literature study method and is analyzed using the content analysis method. The results of the study indicate that substantive errors made by notaries, such as including identities or statements that do not comply with the wishes of the parties, can result in the cancellation of the deed as authentic evidence. In its ruling, the Supreme Court emphasized that substantive errors constitute a violation of the principles of prudence and notarial responsibility, which can result in legal consequences in the form of civil liability, even administrative or criminal sanctions. Therefore, notaries are required to carry out their official functions professionally, diligently, and in accordance with applicable laws.


Full Text:

PDF

References


Journals:

Enny Mirfa, Perbandingan Hukum Jabatan Notaris Di Indonesia Dan Di Negara Belanda Jurnal Ilmiah Research Sains, Volume 2, Nomor 2, 2016.

Fadhliana, S. (2023). Aspek Hukum Peran Notaris Dalam Melindungi Para Pihak Atas Kesalahan Substansi Pada Pembuatan Akta Otentik (Master's Thesis, Universitas Islam Sultan Agung (Indonesia)).

Fakhriah, S., & Zahra, D. R. (2025). Upaya Renvoi Terhadap Kesalahan Pengetikan Minuta Akta Yang Di Buat Oleh Notaris. Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, 14(1).

Febriyan, M. D. (2018). Tanggung Jawab Dan Akibat Hukum Notaris Terkait Kesalahan pengetikan Dalam Akta Notaris Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Jurnal Akta.

Juwita, N. (2014). Kesalahan Ketik Dalam Minuta Akta Notaris Yang Salinannya Telah Dikeluarkan. CALYPTRA, 2(2).

Made Ciria Angga Mahendra, “Akibat Hukum Terhadap Kesalahan Ketik pada Akta yang Dibuat Notaris”, Acta Comitas: Jurnal Hukum Kenotariatan, Vol. 4 No. 2 (2019): 227–236.

Miftachul Machsun, Makalah Kedudukan Dan Tanggung Jawab Notaris, Surabaya, 2015.

Nelly Juwita (2013), Kesalahan Ketik Dalam Minuta Akra Yang Salinannya Telah Dikeluarkan, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2.

Pramono, D. (2015). Kekuatan pembuktian akta yang dibuat oleh notaris selaku pejabat umum menurut hukum acara perdata di Indonesia. Lex Jurnalica, 12(3), 147736.

Prasmara, C. V. (2024). Pertanggung Jawaban Notaris Terhadap Kesalahan Penulisan Akta Yang Sudah Dibuat (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

Reyno Iksan Derizky & I Wayan Novy Purwanto, “Implikasi Hukum Kesalahan dalam Salinan Akta Notaris Terhadap Keautentikan Akta Asli”, Acta Comitas: Jurnal Hukum Kenotariatan, Vol. 10 No. 1 (2025).

Rinto Wardana, S. H. (2022). Tanggung Jawab Pidana Kontaraktor Atas Kegagalan/ Bangunan. Media Nusa Creative (Mnc Publishing).

Salam, N. H. (2024). Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam Kasus Perbuatan Melawan Hukum Pembuatan Akta (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

Vicky, V., Samosir, T., & Harlina, I. (2024). Akibat Hukum Bagi Notaris Yang Tidak Saksama Dalam Pembuatan Akta Kuasa Menjual (Studi Kasus Putusan No 20pk/Pid/2020). Jurnal Hukum Sasana, 10(2).

Wahid, A., Dewi, E. K., & Sarip, S. (2019). “Kekuatan Alat Bukti Akta Otentik Terhadap Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 Juncto Pasal 1868 KUHPerdata,” Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 4(2).

Books:

Bagir Manan, Hukum Positif Indonesia (Yogyakarta: UII Press, 2004).

Habib Adjie, 2020, Tafsir Penjelasan Dan Komentar Atas Undang-Undang Jabatan Notaris., Bandung, Reflika Aditama.

Jimly Asshiddiqie Dan Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen Tentang Hukum, Jakarta Sekretariat & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006.

Kolopaking, I. A. D. A., & SH, M. (2021). Asas Itikad Baik Dalam Penyelesaian Sengketa Kontrak Melalui Arbitase. Penerbit Alumni.

Subekti dan Tjitrosudibio, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 2009


Refbacks

  • There are currently no refbacks.