Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa Sekolah dan Pelatihan Penanganan Masalah Psikososial di SD N Krapyak Semarang (Establishment of School Health Care and Training of Psychosial Problem Services in SDN Krapyak Semarang)

Mariyati Mariyati, Khusnul Aini, Nana Rohana

Abstract


Abstrak

Masalah psikososial pada anak di sekolah mengalami peningkatan. Salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri (SD N) Krapyak Kota Semarang. Penyebab munculnya masalah psikososial di sekolah tersebut diantaranya kecanduan teknologi seperti gadget, kekerasan seperti bullying, tantangan pembelajaran, dan gangguan perilaku (membolos, mencontek dan tidak disiplin). Sesuai permasalahan yang dihadapi SD N Krapyak Kota Semarang maka pentingnya pembentukan kader kesehatan jiwa di sekolah. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pembentukan kader kesehatan jiwa bertujuan untuk mendeteksi masalah psikososial siswa secara dini, mengatasi masalah psikososial yang terjadi pada siswa, dan merujuk masalah psikososial siswa yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Kegiatan dalam program PKM bekerjasama dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan dalam Program PKM ini antara lain: 1) membentuk kader kesehatan jiwa di Sekolah, 2) menjelaskan masalah- masalah psikososial yang sering terjadi pada siswa, 3) mengajarkan cara mengatasi masalah psikososial yang terjadi pada siswa, dan 4) melatih cara merujuk siswa yang memiliki masalah psikososial yang kompleks 5) monitoring dan evaluasi program. Hasil dalam kegiatan- kegiatan tersebut adalah terdapat 15 siswa dan 10 guru sebagai kader kesehatan jiwa di sekolah, hasil deteksi dini didapatkan beberapa masalah psikososial di sekolah yaitu kecemasan, gangguan citra tubuh, harga diri rendah situasional, keputusasaan, dan koping tidak efektif. Selanjutnya, kader kesehatan sekolah melakukan penanganan dengan pendampingan. Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan kader kesehatan jiwa di sekolah berjalan dengan baik.

 

Kata Kunci: kesehatan jiwa; psikososial; sekolah

 

 

Abstract

Psychosocial problems in children at school have increased. One of them is Krapyak State Elementary School (SD N) Semarang City. The causes of the emergence of psychosocial problems in the school include technological addictions such as gadgets, violence such as bullying, learning challenges, and behavioral disorders (ditching, cheating and undisciplined). The Community Service Program (PKM) for forming mental health cadres aims to detect students 'psychosocial problems early, overcome psychosocial problems that occur in students, and refer to students' psychosocial problems that require further treatment. Activities in the PKM program in collaboration with the School Health Efforts (UKS). Activities in the PKM Program include: 1) forming mental health cadres in schools, 2) explaining psychosocial problems that often occur to students, 3) teaching how to overcome psychosocial problems that occur in students, and 4) training how to refer students who have complex psychosocial problems 5) program monitoring and evaluation. The results of these activities are that there are 15 students and 10 teachers as mental health cadres in schools, the results of early detection found several psychosocial problems in schools namely anxiety, body image disturbances, low situational self-esteem, hopelessness, and ineffective coping. Furthermore, school health cadres handle with assistance. Monitoring and evaluation activities are also carried out to ensure mental health cadres in schools run well.

Keywords: mental health; psychosocial; school


Keywords


kesehatan jiwa; psikososial; sekolah; mental health; psychosocial problem; school

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. (2018). Jumlah Peserta Didik di Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/02/berapa-jumlah-peserta-didik-indonesia

Keliat, dkk. (2006). Modul Basic Course Community Mental Health Nursing. Jakarta : WHO FIK UI

Keliat, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Kemenristek RI. (2018). Buku KIE Kader Kesehatan Remaja. kesga.kemkes.go.id/.../Buku%20KIE%20Kader%20Kesehatan%20Remaja

Ridwan, M., Noerjoedianto, D., Amir, A. (2016). Penerapan Metode Tutor Sebaya bagi Kader Kesehatan Remaja Siswa SMA di Kota Jambi Tahun 2015. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31 Nomer 1 Januari- Maret . 2016. Diakses pada 14 Agustus 2019 di https://online-journal.unja.ac.id/jlpm/article/view/2974/2219

Sarmin. (2017). Konselor Sebaya: Pemberdayaan Teman Sebaya Dalam Sekolah Guna Menanggulangi Pengaruh Negatif Lingkungan. Brilliant: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 2 Nomor 1, Februari 2017.

Stuart. Prinsip dan Praktik Keperawatan Jiwa. (2013). Singapore: Elsevier.

Wardani, Mariyati, & Tamrin, (2019). Eksplorasi pengalaman remaja yang menjadi korban bullying di Sekolah. Jurnal Ners Widya Husada Volume 4 No. 1 tahun 2019.

Widyawati, Denny. (2013). Hubungan Peran Kader Kesehatan Jiwa dengan Tingkat Kunjungan Pasien Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Galur II Kulon Progo Yogyakarta. Diakses pada 14 Agustus 2019 di htt2p://digilib.unisayogya.ac.id/562/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20DENNY%20WIDYATI%20%28090201044%29.pdf

Yusuf, A.H. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.2.1.46-54

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.