Pelatihan Budaya Internet Islami (Buneti): Internet sehat berbasis nilai-nilai islami pada kelompok PKK desa Sriwulan, Sayung Demak
Abstract
Dampak dari temuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat dan memengaruhi kehidupan kita. Meskipun teknologi ini diciptakan untuk kemajuan peradaban manusia, banyak orang menggunakannya untuk tujuan jahat demi keuntungan pribadi semata. Pornografi, sadisme, dan aneka tipu daya dengan mudah diekspos dan kemudian menyebar secara viral, serta sangat mudah diakses oleh anak-anak. Dalam Islam, internet dipahami sebagai wasilah (cara) bukan ghayah (tujuan). Layaknya sebuah pisau, baik atau buruknya internet bergantung pada bagaimana orang yang menggunakannya. Program Pelatihan Budaya Internet Islami (BUNETI) ini dirancang menggunakan pendekatan partisipatif di mana mitra akan terlibat langsung dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi generik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kelompok perempuan (PKK) desa Sriwulan, kecamatan Sayung kabupaten Demak menjadi sasaran kegiatan. Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat. Orang tua, memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak-anak mereka. Orang tua khususnya seorang ibu perlu membekali diri mereka dengan pengetahuan internet, sehingga mereka dapat menjadi mitra dan pendamping bagi anak-anaknya. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang sangat antusias. Dalam evaluasi bersama pelatihan dalam penggunaan internet secara sehat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam telah memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran bagi seorang ibu tanpa harus anti terhadap perkembangan teknologi.
Kata kunci: internet sehat, keluarga, nilai-nilai Islam
Abstract
The impact of Information and Communication Technology (ICT) findings has spread throughout the world quickly and affects our lives. Although technology created for the advancement of human civilization, many people use it for evil purposes for personal gain. Pornography, sadism, and various tricks are quickly exposed and then spread viral, and are very accessible to children. In Islam, the internet understood as wasilah (way) not ghayah (purpose). Like a knife, the good or bad of the internet depends on how people use it. The Islamic Internet Culture Training Program (BUNETI) is designed using a participatory approach where partners will be directly involved in identifying problems and finding generic solutions that are in line with Islamic values. The women's group (PKK) in Sriwula village, Sayung District, Kab. Demak was the target of the activity. A family is the smallest unit in society. Parents have a significant role in their children's growth and development. Parents, especially a mother, need to equip themselves with internet knowledge so that they can become partners and assistants for their children. Forty enthusiastic participants attended the training. In a joint evaluation of training in good internet use that is by Islamic values has provided knowledge and increased awareness for a mother without having to be anti-tech development.
Keywords: healthy internet; Islamic value; family
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adnjani, M. D., & Madrah, M.Y. (2014). Identitas Remaja melalui Status Sosial di Facebook. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, 4(2), 1991–1997.
BU, D., & Magdalena, M. (Eds.). (2017). Internet Sehat: Pedoman Berinternet Aman, Nyaman dan Bertanggungjawab. Siber Kreasi.
Israel, B. A., Eng, E., Schulz, A., & Parker, E. (2005). Methods in Community Based Participatory research in Health. San Francisco: John Wiley & Sons Inc.
Madrah, M. Y., & Muflihin, A. (2017). PHENOMENOLOGY OF DIGITAL CULTURE IN THE EDUCATIONAL AREA An Epistemological Review, 11(1), 51–66.
Madrah, M.Y. (2013). Sosialita di Era Internet. Jurnal Ilmiah Makna, 2/3.
Nurhayati, & Syahrizal. (2015). Urgensi dan Peran Ibu Sebagai Madrasah Al- Ula dalam Pendidikan Anak. Itqan, 6(2), 153–167. Retrieved from http://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/download/49/45
Rahayu, I. T. (2005). Pola Pengasuhan Islami Sebagai Awal Pendidikan Kecerdasan Emosional. Psikoislamika, 2(2).
Reed, T. (2014). Digitized Lives.
Team, S., & Team, K. (2017). Etika Dunia Siber.pdf. KOMINFO & SIBER KREASI.
Triastuti, E., Prabowo, A. I., & Napis, H. V. (2017). Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet. KEMKOMINFO & KPAI.
Wendratama, E., & Kurnia, N. (2017). Yuk, Temani Anak Berinternet : Panduan Orang Tua Mendampingi Anak Berinternet. Yogyakarta: Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM.
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/ijocs.1.1.16-31
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indonesian Journal of Community Services
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.