ANALISIS ASHPALT CONCRETE WEARING COARSE (AC-WC) MODIFIKASI DENGAN PENAMBAHAN POLYPROPYLENE (PP) DAN ASBUTON GRANULAR

Abstract

Indonesia memiliki cadangan aspal alam yang cukup banyak di pulau Buton, Provinsi
Sulawesi Tenggara. Aspal ini dikenal dengan Asbuton. Asbuton dapat dijadikan suatu
bahan tambah yang dapat mengurangi kebutuhan aspal minyak suatu campuran dan
sekaligus dapat meningkatkan performa campuran aspal. Penelitian ini bertujuan
mengetahui seberapa besar nilai karakteristik Marshall pada pencampuran aspal alam
dan buatan dengan perbandingan penggunaan buton granular aspal dengan
polypropylene. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan percobaan untuk
mendapatkan hasil, pemanfaatan BGA sebagai pencampuran dengan variasi kadar
granular 5%, 15% dan 25% terhadap total campuran Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan granular dengan polypropylene memiliki hasil terbaik dibanding
dengan campuran polypropylene. Semakin banyak granular yang digunakan,
menyebabkan nilai stabilitas semakin meningkat. Pada kadar BGA 5% dan polypropylene
2% nilai stabilitas yang didapatkan sebesar 778,82 Kg, pada saat kadar buton granular
aspal ditambahkan sampai pada kadar 15%, nilai stabilitas meningkat menjadi 952,25 Kg.
Nilai stabilitas mengalami peningkatan seiring pertambahan kadar BGA. Dengan
peningkatan rata-rata sebesar 885,83 kg. Kelelehan flow campuran mengalami
peningkatan seiring pertambahan kadar buton granular aspal. Pada saat campuran
menggunakan variasi bga sebesar 5 %, memiliki nilai flow sebesar 4,80 setelah
divariasikan dengan kadar buton granular aspal sampai pada 15%, nilai flow meningkat menjadi 3,22 dengan rata- rata peningkatan sebesar 3,61.

Kata Kunci : Campuran Beton aspal, Buton Granular Aspal, Karakteristik Marshall