STUDI KAPASITAS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM, BALOK-BALOK, DAN BASEPLATE PADA PERANCANGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) STRUKTUR GEDUNG KANTOR 7 LANTAI DENGAN STRUKTUR BAJA
Abstract
Pada tahun 1994, gempa Northridge yang berkekuatan 6.7 skala Richter mengguncang wilayah Los Angeles, California, menyebabkan kerusakan signifikan pada berbagai bangunan, termasuk struktur baja yang diharapkan mampu menahan beban gempa. Salah satu temuan penting pasca-gempa adalah kegagalan pada sambungan balok-kolom dalam struktur baja pemikul momen khusus (SPMK) yangseharusnya dirancang untuk menahan gaya-gaya seismik yang signifikan. Studi dan analisis pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas maksimum pada sambungan untuk memahami perilaku sambungan pemikul momen khusus ini sesuai dengan SNI 7972: 2020 dan untuk mengembangkan solusi yang lebih baik dalam perencanaan dan konstruksi bangunan yang tahan gempa.
Karena masih terbatas studi tentang sambungan Struktur Pemikul Momen Khusus, maka pada Tugas Akhir ini akan mengkaji tentang kapasitas maksimum dari empat jenis sambungan di antaranya tipe 4E, 4ES, 8ES, dan Local Endplate. Sambungan yang akan dianalisis akan dibantu dengan software IDEA Statica, sedangkan untuk membantu analisis struktur, gedung akan direncanakan sebagai kantor 7 lantai serta akan dilakukan pembebanan gempa pada struktur yang dibantu software ETABS20.
Melalui perancangan ini didapatkan hasil kapasitas maksimum rasio momen untuk sambungan pemikul momen tipe 4E, 4ES, 8ES, dan Local Endplate ditinjau dari rasio momen Demand/Capacity (D/C) pada penampang balok ukuran 600 x 200 x 11 x 17 sebesar 0,371, didapatkan hasil rasio momen maksimum sebesar 0,787 pada sambungan 4E, 0,799 pada sambungan 4ES, 1,131 pada sambungan 8ES, 0,811 pada sambungan Local Endplate.
Kata Kunci: Sambungan Baja, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, Sambungan Prakualifikasi. Kapasitas Balok.
Full Text:
UntitledReferences
Badan Standarisasi Nasional. (2019). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2019). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2020). Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729-2020). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2019). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2019). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2020). Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2020). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2020). Sambungan Terprakualifikasi Untuk Rangka Momen Khusus dan Menengah Baja Pada Aplikasi Seismik (SNI 7972-2020). Jakarta: BSN.
Badan Standarisasi Nasional. (2020). Ketentun Seismik Untuk Struktur Baja Bangunan Gedung (SNI 7860-2020). Jakarta: BSN.
ATMADJA, H. S., & MAULANA, S. A. (2017). Redesign Gedung Training Centre II Universitas Diponegoro Kota Semarang (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik UNISSULA).
Arifi, E. S. & Setyowulan, D. (2020). Perencanaan Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2020. Malang: UB Press.
PBI 1971. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, 7, 130.
Moestopo, M., & Panjaitan, M. A. R. (2012). Kajian Eksperimental Peningkatan Kinerja Link Geser pada Sistem Rangka Baja Berpengaku Eksentrik. Jurnal Teknik Sipil ITB, 19(2), 93-102.
Dewobroto, W., (2015). Struktur Baja Perilaku, Analisis & Desain AISC 2010. Tangerang: Lumina Press.
Setiawan, A., (2008). Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD. Jakarta: Erlangga.
Baskoro, I. A. (2019). Tugas Akhir Perancangan Ulang Gedung Dinas Pendidikan Yogyakarta Menggunakan Struktur Baja dengan Metode Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/13625?show=full.
Abdurrahman, H., (2022). Analisis Perbandingan Sambungan Baja Terprakualifikasi SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) Tipe 4E Dengan 4ES Berdasarkan SNI 7972-2020 Dan SNI 7972-2013. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/40808
Refbacks
- There are currently no refbacks.