TINJAUAN YURIDIS PERAN DOKTER AHLI PENYAKIT JIWA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA DI SIDANG PENGADILAN (Studi Putusan Pengadilan Nomor 182/Pid.B/2015/PN.Dmk)
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Asmawarti, T. (2013). Hukum dan Psikiatri. Yogyakarta: Deepublish.
Hamzah, A. (2016). Hukum Acara Pidana di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Harahap, M. Y. (2002). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali. Jakarta: Sinar Grafika.
Huda, C. (2006). Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan. Jakarta: Kencana.
Ibrahim, J. (2005). Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia publishing.
Imron, A., & Iqbal, M. (2019). Hukum Pembuktian. Tangerang: Umpam Press.
Kabanga, C. (2015). Keterangan Saksi Ahli Kedokteran Jiwa dalam Pembuktian Peradilan Pidana. Lex Crimen, 139.
Moeljadno. (2015). Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram: Mataram University Press.
Poernomo, B. (1983). Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saleh, R. (1983). Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana: Dua Pengertian Dasar dalam Hukum Pidana. Bandung: Tarsito.
Soewadi, H. (2012). Psikiatri Forensik. Yogyakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
Sompotan, S. (2015). Keterangan Ahli dan Pengaruhnya terhadap Putusan Hakim. Lex Crimen, 7.
Sudarto. (2018). Hukum Pidana I. Semarang: Yayasan Sudarto.
Refbacks
- There are currently no refbacks.