IMPLEMENTASI TEORI PRESKRIPTIF DAN DESKRIPTIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Abstract
Kompleksitas pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya disebabkan apa yang dipelajari di dalam kelas, tidak sepenuhnya terjadi atau digunakan di kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dapat dijelaskan berdasarkan adanya perbedaan sikap antara preskriptif dan deskriptif. Dalam lingusitik, pendekatan secara preskriptif menjelaskan bagaimana ‘seharusnya’ bahasa itu diungkapkan seseorang, sedangkan deskriptif menjelaskan bagaimana ‘sebenarnya’ bahasa itu diungkapkan oleh seseorang. Pembelajaran di dalam kelas tentunya lebih cenderung menggunakan pendekatan secara preskriptif, namun alangkah lebih bijaksana apabila guru juga mampu menggunakan pendekatan secara deskriptif untuk menjelaskan kepada siswa mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat. Kedua teori belajar ini seharusnya bisa saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah konsep pembelajaran yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa. Namun, untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman secara deskriptif, sebaiknya guru mampu memerhatikan kesesuaiannya dan tetap dalam koridor kesantunan. Keberhasilan guru ketika mampu mengemas dan menjelaskan kedua teori belajar tersebut menjadi bahasa yang sederhana akan memudahkan siswa memahami tentang manfaat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, implementasi kedua teori tersebut dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berguna untuk siswa dalam memahami dan menjelaskan penggunaan bahasa sesuai dengan situasinya. Lebih lanjut, kemampuan guru untuk menjelaskan dua pendekataan tersebut akan berimbas terhadap penanaman konsep ‘tepat’ atau ‘tidak tepat’, bukan konsep ‘benar’ atau ‘salah’ suatu bahasa digunakan.
Â
Kata Kunci: Preskriptif, Deskriptif, Pembelajaran, Bahasa Indonesia
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.