Deskripsi Resiliensi pada Pria Tunadaksa Non Bawaan yang Bekerja

Marissa Hardy Kusuma Dewi, Suwarti Suwarti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resiliensi pada pria tunadaksa non bawaan yang bekerja sebagai karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik Purposive Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Metode analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa resiliensi pada pria tunadaksa non bawaan yang bekerja sebagai karyawan masuk dalam kategori baik. Ditemukan bahwa dalam menghadapi permasalahan seperti menerima kritikan mengenai kondisi fisik dan menanggapinya dengan diam dan tersenyum. Membuat informan belajar mengontrol emosi (emotion regulation). Dapat mengendalikan keinginan, dorongan serta tekanan yang muncul dari dalam diri (impuls control). Memiliki rencana masa depan dan berusaha mewujudkan nya (optimis). Menyadari penyebab permasalahan yang dihadapi (causal analysis) seperti merasakan kesulitan pada tingkat kecepatan dalam mengetik. Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja maupun lingkungan sekitar rumah, mengerti permasalahan yang dihadapi orang lain (emphaty). Mampu melakukan berbagai usaha untuk dapat memecahkan sebuah permasalahan (self-eficacy). Memiliki kemampuan untuk meningkatkan aspek positif kehidupan dan menghadapi tantangan baru (reaching out).

Kata kunci : Bekerja, Pria tunadaksa non bawaan, Resiliensi


Full Text:

PDF

References


Abiyoga, M. I., & Sawitri, D. R. (2018). “Tabah didalam Kekuranganku†Studi Kualitatif Mengenai Hardiness pada Individu Dewasa Madya Penyandang Tunadaksa yang Bekerja. Empati, 6(4), 25-32.

Afriany, J. (2018). Penilaiandan Etos Kerjaterhadap Motivasi TunadaksadiSumatera Utara. Majalah Ilmiah INTI (Informasi dan Teknologi Ilmiah), 13(1), 12-15.

Anggraeni, R. R. (2008). Resiliensi pada Penyandang Tuna Daksa Pasca Kecelakaan. Jurnal Psikologi.

Alsa, A. (2003). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan Dukungan Sosial pada Orang Tua Tunggal(Studi Kasus pada Ibu Tunggal di Samarinda). E-JournalPsikologi, 1(3), 268-279.

Bungin, B. (2007). Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT RajaGrafindo Persada.

Cresswel, J. W. (1994). Research design: Qualitative and quantitative approaches. Amerika: SAGE Publications.

Damayanti, S. Rostiana. 2003. Dinamika Emosi Penyandang Tunadaksa Pasca Kecelakaan. Jurnal Ilmiah Psikologi Arkhe, 8(1), 15-28.

Dipayanti, S., & Chairani, L. (2012). Locus of Control dan Resiliensi pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai. Jurnal Psikologi, 8(1), 15-20.

Gross, J. J., & Thompson, R. A. (2007). Emotion regulation: Conceptual foundations.

Hardjajani, T., & Nugroho, A. A. (2013). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Penyandang Tuna Daksa. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 2(1).

Hidayati, N. L. (2014). Hubungan antara Self-Esteem dengan Resiliensi pada Remaja di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Hikmawati, E., & Rusmiyati, C. (2011). Kebutuhan pelayanan sosial penyandang cacat. Sosio Informa, 16(1).

Herman, J. (2015). Resiliensi pada Penyandang Tuna Daksa (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Jackson, R., & Watkin, C. (2004). The resilience inventory: seven essential skills for overcoming life’s obstacles and determining happiness. Selection &Development Review, 20(6), 13-17.

Kusmanto, H. (2014). Pengaruh Berpikir Kristis Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika (Studi Kasus Di Kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga). Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 3(1).

Listiana, A. R. (2016). Perkembangan Psikoseksualpada Anak dengan Berkebutuhan Khusus Tunadaksa Cerebral Palsy(Disertasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

Machdan, D. M., & Hartini, N. (2012). Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Tunadaksa di UptRehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02).

Masturi, A. (2010). Membangun Relasi Sosial Melalui Komunikasi Empatik (Perspektif Psikologi Komunikasi). KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 4(1), 14-31.

Merdiasi, D. (2017). Gambaran Tuna Daksa yang Bekerja. Jurnal Psychology, 3(2), 60-81.

Mufidah, A. C. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Terhadap Resiliensi Mahasiswa Bidikmisi Dengan Mediasi Efikasi Diri. Jurnal Sains Psikologi, 6(2), 68-74.

Moleong, L.J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Nurtjahjanti, H., & Ratnaningsih, I. Z. (2011). Hubungan Kepribadian Hardiness dengan Optimisme pada Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) Wanita di BLKLN Disnakertrans Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, 10(2), 126-132.

Noor, N. M & Alwi, A. (2013). Stressor and Well Being in Low Socioeconomic Status Malaysian Adolescents: The Role Of Resilience Resources. AsianJournal of Social Psychology, 16 (4), 292-306.

Novianti, R. (2018). Orang Tua sebagai Pemeran Utama dalam Menumbuhkan Resiliensi Anak. Jurnal Educhild: Pendidikan dan Sosial, 7(1), 26-33.

Purnamasari, D. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecurangan Akademik pada Mahasiswa. Educational Psychology Journal, 2(1).




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v1i0.7698

Refbacks

  • There are currently no refbacks.