Aplikasi Self-Determinantion Theory pada Kebijakan Publik Era Industri 4.0

Imam Faisal Hamzah

Abstract


Self-Determinantion Theory (Teori Determinasi Diri) merupakan salah satu teori motivasi kontemporer yang dikemukakan oleh Edward L. Deci dan Richard Ryan. Teori ini menitikberatkan pada pentingnya motivasi intrinsik pada individu dibandingkan motivasi ekstrinsik. Seorang pengambil kebijakan dianggap perlu untuk memahami teori ini agar dapat membuat suatu kebijakan publik yang dapat menghasilkan perubahan yang efektif pada masyarakat pada era industry 4.0. Tujuan penulisan artikel ini adalah menjelaskan aplikasi self-determination theory pada kebijakan publik terutama dalam konteks era industri 4.0 seperti saat ini. Artikel ini merupakan studi literatur yang didasarkan pada buku dan jurnal terkait serta memberikan contoh ilustrasi kasus. Kesimpulan dari kajian dalam artikel ini menunjukan pentingnya pengambil kebijakan dalam memenuhi kebutuhan dasar publik menurut self-determinantion theory, yaitu otonomi (Autonomy), komepetensi (Competence), dan keterkaitan (Relatedness).

Kata Kunci : Era Industri 4.0; Kebijakan Publik;  Motivasi Instrinsik; Self-Determination Theory.


Full Text:

PDF

References


Deci, E.L. dan Ryan, R.M. (2012). Self-Determination Theory. Dalam Lange, P.A.M.V., Kruglanski, A.W., dan Higgins, E.T. Handbook of Theories of Social Psychology (Volume 1). London : Sage.

Deci, E.L. dan Ryan, R.M. (2000). The “What†and “Why†of Goal Pursuits: Human Needs and the Self-Determination of Behavior. Psychological Inquiry, 11 ( 4), 227–268.

Deci, E.L. dan Ryan, R.M. (2008). From Ego Depletion to Vitality: Theory and Findings Concerning the Facilitation of Energy Available to the Self. Social and Personality Psychology Compass, 2(2), 702–717.

Departemen Kesehatan. (2014). Masalah Merokok di Indonesia. Diakses dari www.promkes.depkes.go.id/bahan/factsheet1cov.pdf‎.

Hamzah, I.F. (2016). Pengalaman Sakit Hipertensi Pada Orang Jawa dengan Status Sosial Ekonomi Rendah. (Tesis, Tidak Dipublikasikan). Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

Handayani, S. (2010). Ilmu Politik dalam Kebijakan Kesehatan. Yogayakrta : Gosyen Publishing.

Lennon, A., Gallois, C., Owen, N., and McDermott, L. (2005). Young Women as Smokers and Nonsmokers: A Qualitative Social Identity Approach. Qualitative Health Research, 15 (10), 1345-1359.

Moller, A.C., Ryan, R.M., & Deci, E.L. (2006). Self-Determination Theory and Public Policy: Improving the Quality of Consumer Decisions Without Using Coercion. Journal of Public Policy & Marketing, 25 (1), 104-116.

Ng, J.Y.Y., Ntoumanis, N., Thøgersen-Ntoumani, C., Deci, E.L., Ryan, R.M., Duda, J.L., dan Williams, G.C. (2012). Self-Determination Theory Applied to Health Contexts: A Meta-Analysis. Perspectives on Psychological Science, 7(4) , 325–340.

Niemiec, C.P., Deci, E.L., Ryan, R.M., dan Williams, G.C. (2009). Aspiring to physical health: The role of aspirations for physical health in facilitating long-term tobacco abstinence. Patient Education and Counseling, 74, 250–257.

Prabandri, Y.S. (2012). Pengendalian Kebiasaan Merokok. Dalam Prawitasari, J.E. Psikologi Terapan : Melintas Batas Disiplin Ilmu. Jakarta : Erlangga.

Redelmeier, D.A. (2013). Behavioral Decision Science Applied to Health-Care Policy. In Shafir, E. (Ed.) The Behavioral Foundation of Public Policy. Princeton : Princeton University Press.

Ryan, R.M., Patrick, H., Deci, E.L., dan Williams, G.F. (2008). Facilitating health behaviour change and its maintenance: Interventions based on Self-Determination Theory. The European Health Psychologist, 10, 2-8.

Shafir, E. (2013). Introduction. In Shafir, E. (Ed.) The Behavioral Foundation of Public Policy. Princeton : Princeton University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v1i0.7691

Refbacks

  • There are currently no refbacks.