Trust VS Distrust Masyarakat Lokal dalam Memaknai Pandemi COVID-19 di Aceh

Ida Fitria, Utari Febrina

Abstract


Pandemi COVID-19 dimaknai secara beragam oleh masyarakat di seluruh dunia,mulai dari pemaknaan secara ilmiah, percaya dan tidak percaya, sampaimengganggap isu global ini hanyalah politik (konspirasi) dari kalangan kelompokpolitisi dalam lingkup lokal, nasional maupun global. Penelitian ini bertujuan untukmengklarifikasi lebih lanjut dinamika kepercayaan (trust) versus ketidak-percayaan(distrust) serta pandangan masyarakat dalam memaknai pandemi COVID-19.Pengumpulan data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatanPsikologi Indigenous, menggunakan open-ended response yang kemudiandikategorisasi dalam open-coded kelompok jawaban sesuai dengan tujuanpenelitian. Responden dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat awam (N=20),karyawan (N=25) dan mahasiswa (N=92), total 137 responden. Hasil penelitian padakelompok mahasiswa menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap pandemi COVID19 dengan persentase paling tinggi dibanding kelompok lainnya, yaitu 88%diantaranya percaya bahwa COVID-19 memang ada, sedangkan 12% sisanya tidakpercaya, kelompok responden karyawan menunjukkan 80% percaya, dan 20% tidakpercaya, selanjutnya pada kelompok responden masyarakat awam terlihat 75%responden percaya dan 25% tidak percaya (persentase paling tinggi untuk tidakpercaya terhadap pandemi COVID-19). Alasan yang paling dominan mengaparesponden percaya terhadap pandemi COVID-19, diantaranya karena sudah melihatbukti keberadaan COVID-19, sedangkan alasan responden yang tidak percayadiantaranya menganggap ini adalah permainan politik dari pemerintah dan mediasetempat. Kata kunci: Trust, Distrust, Pandemi COVID-19, Masyarakat Lokal Pandemi COVID-19 dimaknai secara beragam oleh masyarakat di seluruh dunia,mulai dari pemaknaan secara ilmiah, percaya dan tidak percaya, sampaimengganggap isu global ini hanyalah politik (konspirasi) dari kalangan kelompokpolitisi dalam lingkup lokal, nasional maupun global. Penelitian ini bertujuan untukmengklarifikasi lebih lanjut dinamika kepercayaan (trust) versus ketidak-percayaan(distrust) serta pandangan masyarakat dalam memaknai pandemi COVID-19.Pengumpulan data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatanPsikologi Indigenous, menggunakan open-ended response yang kemudiandikategorisasi dalam open-coded kelompok jawaban sesuai dengan tujuanpenelitian. Responden dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat awam (N=20),karyawan (N=25) dan mahasiswa (N=92), total 137 responden. Hasil penelitian padakelompok mahasiswa menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap pandemi COVID19
dengan persentase paling tinggi dibanding kelompok lainnya, yaitu 88%diantaranya percaya bahwa COVID-19 memang ada, sedangkan 12% sisanya tidakpercaya, kelompok responden karyawan menunjukkan 80% percaya, dan 20% tidakpercaya, selanjutnya pada kelompok responden masyarakat awam terlihat 75%responden percaya dan 25% tidak percaya (persentase paling tinggi untuk tidakpercaya terhadap pandemi COVID-19). Alasan yang paling dominan mengaparesponden percaya terhadap pandemi COVID-19, diantaranya karena sudah melihatbukti keberadaan COVID-19, sedangkan alasan responden yang tidak percayadiantaranya menganggap ini adalah permainan politik dari pemerintah dan mediasetempat.
Kata kunci: Trust, Distrust, Pandemi COVID-19, Masyarakat Lokal 

Full Text:

download PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v3i0.18789

Refbacks

  • There are currently no refbacks.