Tolak Balak Wabah Pandemi Covid-19 dari Sisi Budaya Jawa

Ratna Supradewi

Abstract


Tulisan ini memaparkan sisi budaya Jawa dalam menghadapi wabah (pageblug). Virus Corona yang telah menjadi pandemi bagi masyarakat di seluruh dunia, perlu dilakukan tindakan untuk mencegah, menanggulangi, dan menyirnakannya dari alam ini. Beragam strategi, pendekatan, dan teknik digunakan untuk menanggani wabah pandemi Corona ini. Secara umum ada dua cara, yaitu medis dan non medis. Covid-19 sebagai suatu penyakit akan ditangani secara medis. Sebagai suatu wabah, sebagai ujian dan cobaan dari Tuhan, keberhasilan penangganannya bukan semata-mata karena medis, tetapi ada uluran tangan Tuhan sebagai sumber kekuatan religio magis. Oleh karena itu, cara non medispun perlu diupayakan. Terutama bagi masyarakat Jawa yang masih kental menjunjung nilai-nilai budaya dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada masyarakat Jawa menolak balak, wabah, atau malapetaka dapat diselenggarakan dengan berbagai cara. Antara lain, doa atau mantra, sesajian, dan benda atau simbol magis yang lain. Salah satu ritual yang masih dilakukan melakukan doa atau mantra, dan menyanyikan kidung-kidung yang dianggap mempunyai kekuatan untuk menolak bala.

Kata kunci: Pandemi Covid-19, ritual budaya Jawa, kidung penolak bala


Full Text:

Download PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v2i0.13096

Refbacks

  • There are currently no refbacks.