Perbedaan Regulasi Emosi Ditinjau dari Jenis Kelamin Mahasiswa pada Pandemi Covid-19

Olievia Prabandini Mulyana, Umi Anugerah Izzati, Meita Santi Budiani, Ni Wayan Sukmawati Puspita Dewi, Ikhwan Fadlu Fantazilu, Dya Wahyu Anggraeni

Abstract


Pandemi Covid-19 membawa berbagai perubahan besar termasuk pada mahasiswa. Mahasiswa mengalami perubahan dimulai dari proses belajar dalam perkuliahan, perubahan lingkungan dan pembatasan aktivitas yang menyebabkan mahasiswa perlu melakukan regulasi emosi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan regulasi emosi antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan pada pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah kuantitatif komparatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 30 mahasiswa laki-laki dan 39 mahasiswa perempuan. Alat ukur penelitian ini menggunakan studi dokumen untuk mengetahui jenis kelamin dan skala regulasi emosi untuk mengukur kemampuan regulasi emosi. Regulasi emosi yang digunakan mengacu pada teori Gross dan John (2003) yang memiliki dua dimensi yakni cognitive reappraisal dan expressive suppression. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda. Berdasarkan hasil dari analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan regulasi emosi antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan. Dimana terdapat perbedaan pada expressive suppression antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Sedangkan pada cognitive reappraisal tidak ditemukan perbedaan. Secara umum, mahasiswa laki-laki dan perempuan lebih dominan menggunakan cognitive reappraisal daripada expressive suppression dalam proses regulasi emosi.

Kata Kunci: regulasi emosi, jenis kelamin, mahasiswa, Covid-19

 


Full Text:

Download PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30659/psisula.v2i0.13087

Refbacks

  • There are currently no refbacks.