Evaluasi Taman R.A Kartini Sebagai Fungsi Sosial Bagi Komunitas Kreatif di Kota Cimahi

Wida Oktavia Suciyani*  -  Politeknik Negeri Bandung

(*) Corresponding Author

ABSTRACT

One of the parks that became a priority in the Cimahi City Park facilities and utilities development program is Kartini Park. Besides an ecological function, Kartini Park has a social function to accommodate the activities of various creative communities in the City of Cimahi. The problem arises that the park does not have a specific theme to support the community, that make Kartini park hasn’t had a special attractiveness for the society or the creative community in the neighborhood.  The purpose of this research is to evaluate the social function of Kartini Park that measured based on the three-dimensional measurement of social integration in public space : structural, interactive and subjective. The study used qualitative and quantitative methods with data collection through field observations, interviews, documentation and distribution of questionnaires to the park user community by using accidental sampling. The results based on structural dimensions in the form of accessibility indicate the location of Kartini park located in a strategic area, the types of activities carried out in the park have adjusted to zoning and have involved community participation in the interactive dimension. The subjective dimension shows the highest level of community satisfaction is the safety indicator and the lowest satisfaction level is the completeness indicator of the facility.

Keywords: urban garden, social function, creative community

ABSTRAK

Salah satu taman yang menjadi prioritas pada program pengembangan fasilitas dan utilitas taman Kota Cimahi adalah taman Kartini. Selain memiliki fungsi ekologis, Taman Kartini memiliki fungsi sosial untuk mewadahi aktivtas dari berbagai komunitaskreatif yang ada di Kota Cimahi. Permasalahan yang timbul menunjukkan bahwa taman tersebut belum memiliki tema yang spesifik untuk mewadahi komunitas, sehingga taman Kartini belum memiliki daya tarik khusus bagi masyarakat maupun komunitas kreatif di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi fungsi sosial taman Kartini Kota Cimahi yang diukur berdasarkan tiga dimensi pengukuran integrasi sosial dalam kajian ruang publik meliputi: struktural, interaktif dan subjektif. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengambilan data melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuesioner pada komunitas pengguna taman dengan menggunakan accidental sampling. Hasil evaluasi berdasarkan dimensi struktural berupa aksesibilitas menunjukkan lokasi taman Kartini berada pada kawasan strategis, jenis aktivitas yang dilakukan di taman telah menyesuaikan dengan zonasi dan telah melibatkan partisipasi masyarakat pada dimensi interaktif. Dimensi subjektif menunjukkan tingkat kepuasan komunita syang tertinggi adalah indikator keamanan dan tingkat kepuasan terendah pada indikator kelengkapan fasilitas.

Kata Kunci: Taman Kota, Fungsi Sosial, Komunitas Kreatif

  1. Arifin, H. S. A dan Nurhayati. 2000. Pemeliharaan Taman. Penebar Swadaya. Jakarta.
  2. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  3. Badan Pusat Statistik Kota Cimahi. 2016. Jumlah Penduduk Kota Cimahi.
  4. Darmawan E. (2006). Teori dan Kajian Ruang Publik Kota. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
  5. Dini dan Fuad. (2014). Peran Komunitas Kreatif Dalam Pembentukkan Identitas Ruang Publik. Jakarta: FT UI.
  6. Imansari, N., dan Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Ruang, 1(3), 101-110.
  7. Linggasani dan Putra. (2017). Pembentukan identitas ruang oleh suatu komunitas kreatif di ruang publik (area car free day) Dago, Bandung. Jurnal ilmiah Arsitektur, 5(2), 27-32.
  8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
  9. Sari, Indah Kumala. (2017). Perencanaan Kebbutuhan Aset Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Cimahi. Bandung: Polteknik Negeri Bandung.
  10. Sauter dan Huettenmoser. (2008). Liveable street and social inclusion. Urban design international (2008), volume 13, 67-70.www.palgrave-journals.co.uk/udi.
  11. Shalih dan Ismail. International Conference on Architecture and Civil Engineering (ICACE 2017) IOP Publishing IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 291 (2017) 012001 doi:10.1088/1757-899X/291/1/012001.
  12. Sugiama, A.G. (2008). Metode Riset Bisnis dan Manajemen (Edisi pertama). Bandung: Guardaya Intimarta.
  13. UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
  14. Wenger, Etienne et al. 2002. Cultivating Communities of Practice. Harvard Business School Press.
  15. Zhang dan Lawson. (2009). Meeting and greeting: activities in public outdoor spaces outside high-density urban residential communities. Urban design international (2009), volume 14, 4, 207-214.

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps