Strategi Komunitas Peka Kota Hysteria dalam Pelestarian Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Bustaman Kota Semarang)

Rojab Umar Abdillah*  -  Kajian Pengembangan Perkotaan , Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, Indonesia

(*) Corresponding Author

ABSTRACT

Kampung is an embryo of a city. Metropolitan city is growing from a kampung. The city growth has good and bad impacts. Semarang City has 6.6 million population and in the process of its development, four old kampungs have been evicted by the developer during 2005 to 2018, either for hotel or apartment. A kampung whose population is middle to lower economy is an easy target for developer. This condition has triggered Peka Kota Hysteria community which focuses on the issue of arts and urban youth to preserve kampungs in the urban area i.e kampung Bustaman. This study revealed KPK Hysteria’s internal and external factors in preserving kampung Bustaman and will reveal strategies used by KPK Hysteria. Through the strategy implemented namely 1. Based on local culture, 2. Optimizing the involvement of the resident of kampung Bustaman and 3. Using art movement through internal network. These tree strategies are implemented by KPK Hysteria with systematic steps. KPK Hysteria is considered capable and succeeded in preserving kampung Bustaman with the supporting for 6 years. This success can bee seen from the increasing social captal of kampung Bustaman :  changes in social norm, the existence of social control, network, trust , and the most impact for the resident is the improvement of Human Resources, especially for the youth in kampung  Bustaman .

Keywords: Strategy, Community, Urban Kampung.

ABSTRAK

Kampung merupakan embrio dari sebuah kota. Berawal dari sebuah kampung lalu tumbuh menjadi kota metropolitan. Pertumbuhan kota memang berdampak baik namun juga ada dampak buruknya. Kota Semarang dengan populasi 6,6 juta jiwa dalam proses pembangunannya didapati ada empat kampung lama yang digusur oleh developer dalam kurun tahun 2005 hingga 2018, baik itu dibangun hotel maupun apartemen. Keberadaan kampung yang penduduknya berekonomi menengah ke bawah merupakan sasaran empuk bagi developer. Kondisi  ini memicu komunitas Peka Kota Hysteria yang fokus pada isu anak muda seni dan perkotan untuk bergerak melestarikan kampung-kampung di perkotaaan salah satunya kampung Bustaman. Penelitian ini mengungkap faktor internal dan eksternal KPK Hysteria dalam melestarikan kampung Bustaman. Serta akan mengungkap strategi yang digunakan oleh KPK Hysteria. Melalui Strategi yang diterapkan yaitu 1. berbasis budaya lokal, 2. pengoptimalan keterlibatan warga kampung Bustaman, dan 3. menggunakan gerakan seni melalui jaringan internal. Tiga hal tadi diterapkan oleh KPK hysteria dengan langkah-langkah yang sistematis. KPK hysteria dinilai mampu dan berhasil melestarikan kampung Bustaman dengan pendampingan selama 6 (enam) tahun. Keberhasilan ini dapat dilihat dari peningkatan modal sosial yaitu : perubahan norma sosial, adanya kontrol sosial,jaringan , trust, dan yang paling dirasakan yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya remaja pada kampung Bustaman.

Keyword : Strategi, Komunitas, Kampung kota.
  1. Bakti Setiawan 2010. ‘Kampung Bagian Integral Kota.’ Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Ilmu Perencanaan Kota Universitas Gadjah Mada Diucapkan di depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada pada tanggal 28 Oktober 2010 di Yogyakarta.
  2. Baliamoune-Lutz, Mina. 2005. "Institutions, social capital, and economic development in Africa: an empirical study." International Centre for Economic Research Working Paper Series 18.
  3. Bjornskov,C dan Svendsen,G.T.,2000. Measuring social capital – is there a single Underlying Explanation?. Working Paper 03-05. Economics Department . Aarhus School of Business. Denmark
  4. Budiharjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Perkampungan Kota. Bandung: Alumnid
  5. Coleman, J. S. (1988). Social capital in the creation of human capital. American journal of sociology, 94, S95-S120.
  6. Dale, A., & Onyx, J. (2005). Social capital & sustainable community development: A dynamic balance.
  7. Darmajanti Linda. 2018. Paparan Kuliah Prinsip Pengembangan Komunitas. Kajian Pengembangan Perkotaan. Universitas Indonesia. Jakarta.
  8. Darmajanti, Linda. 2018. Paparan Kuliah I Pembangunan Berbasis Komuniti. Kajian Pengembangan Perkotaan, Universitas Indonesia. Jakarta
  9. Djohan R 2007 Lead to Togetherness Leaders & Social Capital (Jakarta: Fund Asia Education)
  10. EVANSYAH, Eggy and DEWI, Santy Paulla (2013) KEBERTAHANAN KAMPUNG TUA SEKAYU TERKAIT KEBERADAAN MAL PARAGON DI KOTA SEMARANG. Unpublished thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO
  11. Gusfel S.B. (2010). The Psycological sense of community: perspective for community psycology. Journal of Psycology. San Francisco.
  12. Khoirudin A. 2015. “Bok Cinta Project : Tengok Bustaman II .Semarang
  13. Khoirudin A. 2018. “Peka Kota Hub :Sebuah perjalanan 13 Tahun Hysteria†.Semarang
  14. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta. Djambata. Sutarga. 1982. Museografi dan Museologi. Jakarta,
  15. Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  16. Moleong L J 2006 Qualitative Research Methodology Revised Edition (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset)
  17. Rohe, W. M. (2004). Building social capital through community development. Journal of the American Planning Association, 70(2), 158-164.
  18. Septiady, Yopie. 2016. Paparan Kuliah Masyarakat dan Kebudayaan Perkotaan. Kajian Pengembangan Perkotaan Universitas Indonesia, Jakarta
  19. Soekanto, S. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-29. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  20. Subadi, T. (2006). Metode Penelitian Kualitatif.Universitas Muhammadiyah Surakarta Press. Surakarta.
  21. Sudarwanto Budi ,dan Budi Sarjono Agung Pemahaman Fenomena Pengetahuan Arsitektur Kampung Kota (Kasus : Kampung Bustaman Berbasis Kuliner) Universitas Diponegoro ,2017 diakses 08 November 2018 https://www.researchgate.net/publication/319138483_PEMAHAMAN_FENOMENA_PENGETAHUAN_ARSITEKTUR_KAMPUNG_KOTA_KASUS_KAMPUNG_BUSTAMAN_BERBASIS_KULINER
  22. Tim UGD Semarang . 2013: Tugu – Bustaman Dari Kampung Membangun Budaya Berkota. Semarang
  23. Wijanarko. 2001. Teori Desain Kawasan Bersejarah. Semarang: Universitas Palangkaraya.unpublished thesis
  24. Daftar Sumber Internet :
  25. Berita Penggusuran Kampung Jayenggaten .2005 https://news.detik.com/berita/388644/demo-penyegelan-hotel-gumaya-semarang-nyaris-bentrok accersed 01/05/2018 10.00am

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps