Eksistensi Rumah Cagar Budaya dan Pengaruhnya Terhadap Rasa Ruang di Kotagede

Refa Kurniawan Ajie*  -  Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Dwita Hadi Rahmi  -  Universitas Gadjah Mada, Indonesia

(*) Corresponding Author

Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu bekas pusat peradaban di Pulau Jawa sebagai ibu kota Kesultanan Mataram Islam yang memiliki banyak aset cagar budaya. Rumah-rumah cagar budaya Kotagede memiliki berbagai gaya arsitektur yang mengandung filosofi, norma, dan mencerminkan sejarah lokal. Namun sebagai kawasan perkotaan, kawasan permukiman kawasan Kotagede juga berkembang pesat menjadi kawasan permukiman padat. Seiring dengan berkembangnya peradaban baru dengan pola kehidupan dan generasi yang baru, banyak rumah cagar budaya yang hilang dalam 20 tahun terakhir. Untuk mendorong masyarakat menjaga dan melestarikan rumah cagar budaya, perlu diketahui peran rumah cagar budaya di era modern.

Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memahami signifikansi rumah cagar budaya dengan menghubungkan eksistensi rumah cagar budaya dengan rasa ruang (sense of place).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil Kotagede Yogyakarta sebagai lokasi penelitian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif, analisis faktor, dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi secara fisik rumah cagar budaya terhambat oleh beberapa kerusakan dan hilangnya beberapa aset. Meski begitu, rumah cagar budaya memiliki nilai eksistensi non fisik yang cukup besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan rumah pusaka di Kotagede memiliki hubungan positif dengan sense of place masyarakat lokal terhadap lingkungannya.
  1. Albert, M.-T. (2015). Perception of Sustainability in Heritage Study. De Gruyter.
  2. Ashworth, G. ., & Turnbridge, J. . (2000). The Tourist-historic City. Retrospect and Prospect of Managing Heritage City. Oxford.
  3. Badan Pusat Statistik, I. (2020). Kecamatan Banguntapan Dalam Angka 2019.
  4. Bernardo, F., Bernardo, F., & Palma-Oliveira, J. (2013). Place identity, place attachment and the scale of place: The impact of place salience. Psyecology, 4(2), 167–193. https://doi.org/10.1080/21711976.2013.10773867
  5. Brown, T. A. (2009). Confirmatory Factor Analysis for Applied Research. In D. A. Kenny (Ed.), Methodology in the Social Sciences. The Guilford Press.
  6. Budiharjo, E. (2009). Perumahan & Permukiman di Indonesia. Alumni.
  7. Buonincontri, P., Marasco, A., & Ramkissoon, H. (2017). Visitors’ Experience, Place Attachment and Sustainable Behaviour at Cultural Heritage Sites: A Conceptual Framework. Journal of Sustainability, 9(1112), 1–19.
  8. Engel, B. (2019). Mass Housing in the Socialist City. Heritage, Values, and Perspectives. Case Studies in Germany, Russia, and Ukraine. DOM publishers.
  9. Hashemnezhad, H., Yazdanfar, S. A., Heidari, A. A., & Behdadfar, N. (2013). Comparison the concepts of sense of place and attachment to place in Architectural Studies. Malaysia Journal of Society and Space, 9(1), 107–117.
  10. Jorgensen, B., & Stedman, R. C. (2001). Sense of place as an attachment: Lakeshore owners attitudes toward their properties. Journal of Environmental Psychology, 21(1), 233–248.
  11. Lynch, K. (1960). The City Image and Its Elements. In M. Carmona (Ed.), The Image of the City (pp. 46–90). The MIT Press.
  12. Pandey, P., & Pandey, M. M. (2015). Research Methodology: Tools and Techniques. Bridge Center.
  13. Scannell, L., & Gifford, R. (2014). Environmental Psychology: Principal and Practice (5th editio). Optimal Books.
  14. Schumacker, R., & Lomax, R. (2010). A beginner’s Guide to Structural Equation Modelling. 3rd edition. Routledge.
  15. Vilarem, E. (2019). The Role of Attachment in Place-protective Behaviours. Conscious Cities Anthology 2019: Science-Informed Architecture and Urbanism, 10(7), 1–5. https://doi.org/10.33797/CCA19.01.11
  16. Wardhani, N. A., Baba, B., & Nurisyah, S. (2020). ANALISIS EKSISTENSI BENDA CAGAR BUDAYA DALAM TATA RUANG KOTA GUNA MENDUKUNG PELESTARIANNYA DI KOTA SURAKARTA. Tataloka, 22(2), 146–161. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/tataloka.22.2.146-161
  17. Whitley Jr, B. ., & Kite, M. . (2013). Principles of Research in Behavioral Science. 3rd edition. Routledge.
  18. Yang, M. (2015). Culture in Moving to the Post-2015 Development Agenda : Some Reflection on the Role of Living Heritage for Sustainable Development. De Gruyter.

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps