PRINSIP PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEBAGAI INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Fran Sinatra*  -  Institut Teknologi Sumatera, Indonesia

(*) Corresponding Author

Tingginya tingkat urbanisasi di kawasan perkotaan berdampak pada perubahan lahan hijau menjadi lahan terbangun. Kondisi ini berdampak pada pembangunan kawasan perkotaan yang kurang  berkelanjutan dikarenakan semakin sempitnya ruang terbuka hijau dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dewasa ini, dalam upaya meningkatkan peran melalui pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  sebagai  penyedia  jasa lingkungan maka salah satu konsep pengembanganya melalui pembangunan RTH yang terintegrasi atau dikenal dengan infrastruktur hijau (IH). Pengembangan IH hendaknya memperhatikan karakteristik  lokal  dari  Kota Bandar Lampung agar manfaat secara lingkungan  dapat lebih  maksimal. Atas dasar pertimbangan  tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menyusun prinsip pengembangan RTH sebagai IH dalam mewujudkan Kota Bandar Lampung yang lebih berkelanjutan. Prinsip ini hendaknya dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun arahan kebijakan pembangunan Kota Bandar Lampung yang lebih berwawasan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, metode ini digunakan untuk menjelaskan fakta-fata yang ada dilapangan terkait dengan data-data statistik untuk memperoleh simpulan yang utuh dan sistematis. Kondisi eksisting saat ini, Kota Bandar lampung memiliki beberapa tipologi dari IH  diantaranya  kawasan reservasi, IH dengan lahan dimiliki oleh pemerintah/publik, lahan produktif untuk kegiatan pertanian, dan taman kota. Berdasarkan tipologi IH yang ada dan sesuai dengan karakteristik Kota Bandar Lampung, maka prinsip pengembangan RTH sebagai IH harus diarahkan pada konservasi lingkungan perkotaan, keterhubungan, dan peningkatan estetika kota.

  1. Ajmal, M., et al. (2003). Adsorption studies on rice husk: removal and recovery of Cd(II) from wastewater. Bioresource Technology, 86(2), 147–149.
  2. Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. (2018). Kota Bandar Lampung dalam Angka 2018. Bandar Lampung: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung.
  3. Benedict, M. A., & McMahon, E. T. (2001). Green Infrastructure: smart conservation for 21st' century (Sprawl Watch Clearinghouse Series ed.). Washington, D.C. : The Conservation Fund.
  4. Contreras RC, Rosas LEQ. 2017. Analysing scale, quality and diversity of green infrastructure and the provision of urban ecosystem services: a case from Mexico City. Jurnal Ecosystem Services, Volume 23, P 127-132. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2016.12.0 04
  5. Grizans, J. (2009). Urban Issue and Solution in the Context of Sustainable Development. Esbjerg: University of Southern Denmark.
  6. Hermes J, Albert C, dan Haaren CV. 2018. Asessing the aesthetic quality of landscapes in Germany. Jurnal Ecosystem Services, Volume 31, P 296-
  7. ScienceDirect:
  8. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2018.02.0 15
  9. Lanzas M, Hermonso V, De-Miguel S, Bota G, Brontos L. 2019. Designing a network of green infrastructure to enhance the conservation value of protected area and maintain ecosystem services. Jurnal Science of The Total Environment, Volume 651, P 541-550. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2018.09. 164
  10. Myriounis C, Tsirogiannis IL, Malamos N, Barouchas P, Babilis DI, dan Chalkidis I. 2015. Agricultural and urban green infrastructure irrigation system auditing – a case study for the Region of Epirus. Jurnal Agriculture and Agricultural Science Procedia, Volume 4, P 300-309. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.aaspro.2015.03.0 34
  11. Nazir, Muhammad.2006. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
  12. Permen PU 05/PRT/M/2008. Tentang Pedoman Penyediaan RTH kawasan perkotaan.
  13. Ridwan M, Sinatra F, dan Natalivan P. 2017. Promoting productive urban green open space towards food security: case Study Taman Sari Bandung. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Volume 91: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1 755-1315/91/1/012030/meta
  14. Rosa Dl, dan Privitera R. 2013. Characterization of non-urbanized areas for land-use planning of agricultural and green infrastructure in urban contexts. Jurnal Landscape and urban planning, Volume 109, P 94-106. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2012. 05.012
  15. Schubert JE, Burns MT, Fletcher TD, Sanders BF. 2017. A framework for the case- specific assessment of green infrastructure in mitigating urban flood hazards. Jurnal Advance in Water Resources, Volume 108, P: 55-68. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.advwatres.2017.0 7.009
  16. Seiwert A dan Robler S. 2020. Understanding the term green infrastructure: origins, rationales, semantic content and purposes as well as its relevance for application in spatial planning. Jurnal Land use policy, Volume 97. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2020. 104785
  17. Sun Y, Deng L, Pan SY, Chiang PC, Sable SS, dan Shah KJ. 2020. Integrating of green and gray infrastructures for sponge city: water and energy nexus. Jurnal Water- Energy Nexus, Volume 3, P 29-40. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.wen.2020.03.003
  18. Terkenli TS, Bell S, Toskovic O, Tomicevic JD, Panagopoulos T, Straupe I, Kristianova K, Stragyte L, Brien LO, dan Zivojinovic I. 2020. Tourist perceptions and uses of urban green infrastructure: an exploratory cross-cultural investigation. Jurnal Urban forestry and urban greening, Volume 49. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.ufug.2020.126624
  19. United Nation. 2018. Share of people living in urban area 2017. World Bank-World Development Indicators
  20. Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
  21. Wang R, Zhao J, Meitner MJ, Hu Y, dan Xu Z. 2019. Characteristics of urban green spaces in relation to aesthetic preference and stress recovery. Jurnal Urban Forestry and Urban Greening, Volume 41, P 6-13. ScienceDirect: https://doi.org/10.1016/j.ufug.2019.03.00
  22. Yunus, HS .2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps