Permukiman Liar (Squatter Settlement) Di Jalur Kereta Api Kota Semarang

Mohammad Agung Ridlo*  -  (Scopus Id : 57216160483) Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia, Indonesia

(*) Corresponding Author

 

AbstraCt

Squatter settlement is increasingly spreading in various urban corners of Indonesia, including in Semarang Metropolitan City. The reality of existing squatter settlements invaded vacant land, unpreserved and lacked (no) supervision from landowners, eventually forming slum enclaves, one of which was on the railway line in Semarang City. Railways should not be allowed to be used as residential areas. The squatter settlement is inhabited by people on low incomes (economically incapable). Research methods are conducted in a qualitative scriptive way, through empirical observation, interactively, with inductive methods. The approach of the room system is carried out to interpret circum citizen activity related to the request or zoning.Meanwhile, theoretical studies were conducted to help identify and analyze in this study. This research illustrates that squatter settlement occurs in addition to the retardation and poverty experienced by citizens, also due to the inability of the government and its apparatus in terms of supervision (Uncontrolled). Therefore, space arrangement is required (including planning, coaching, implementation, supervision and control).

Keywords: squatter settlement, railway

 Abstrak

Squatter settlement makin merebak di berbagai sudut perkotaan di Indonesia, termasuk di Kota Semarang Metropolitan. Realita yang ada squatter settlement merebak menginvasi lahan-lahan kosong, tidak terpelihara dan kurang (tidak ada) pengawasan dari pemilik lahan,  akhirnya membentuk enclave-enclave kumuh, salah satunya di jalur kereta api di Kota Semarang. Jalur kereta api semestinya tidak diperkenankan untuk dijadikan sebagai kawasan permukiman. Squatter settlement tersebut dihuni oleh orang-orang yang berpenghasilan rendah (tidak mampu secara ekonomi). Metode Penelitian dilakukan secara diskriptif kualitatif,  melalui observasi empirik, interaktif, dengan metoda induktif. Pendekatan sistem keruangan dilakukan untuk menginterpretasikan circum aktivitas warga kaitannya dengan permintakatan atau zoningnya. Sedangkan kajian teoritis dilakukan untuk membantu mengidentifikasi dan menganalisis dalam penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan bahwa squatter settlement terjadi selain masih adanya keterbelakangan dan kemiskinan yang dialami oleh warga, juga dikarenakan ketidakmampuan pemerintah dan aparatnya dalam dalam hal pengawasan (Uncontrolled). Karenanya, diperlukan adanya penataan ruang (meliputi perencanaan, pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian).

Kata Kunci: squatter settlement, jalur kereta api

  1. Cohen, M. (1976). Canda and the United States: Dispute Settlement and the International Joint Commission--Can This Experience be Applied to Law of the Sea Issues. Case W. Res. J. Int'l L., 8, 69.
  2. Dieters, Hans Dan Rudiger Korff (2002). Urbanisme Di Asia Tenggara, Terjemahan Zulfahmi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
  3. Doxiadis, C. (1974). Ecumenopolis: The Inevitable City of the Future, W.W Norton & Company, New York.
  4. Gilbert, A., & Gugler, J. (1996). Urbanisasi dan kemiskinan di dunia ketiga. Tiara Wacana Yogya.
  5. Graham, S., & Marvin, S. (2001). Splintering urbanism: networked infrastructures, technological mobilities and the urban condition. Psychology Press.
  6. Krausse, G. (1976) “Rural-Urban Migration to Jakarta, Indonesiaâ€, Proceedings of the Canadian Association of Geographers, 74–76. Laval University, Quebec City, Quebec
  7. Lubis, Mochtar. (1977). Jakarta Kota yang Penuh dengan Kontras, Prisma
  8. Sumaatmadja, Nursyid. (1988). Studi Geografi Suatu pendekatan dan Analisa Geografi. Bandung: Alumni
  9. Jellinek, Lea. (1995) Seperti Roda Berputar, Perubahan Sosial Sebuah Kampung Di Jakarta, Terjemahan Eddy Zainuri, Penerbit LP3ES, Jakarta
  10. Ridlo, M. A., Soetomo, S., & Kistanto, N. H. Theoretical Study Of Poverty In Urban Slum Settlements, Journal of Scientific & Technology Research, 9 (3), 4825-4829.
  11. Ridlo, M. A., Soetomo, S., & Kistanto, N. H. The Phenomenon Of Life Of The Poor In City Slums. International Journal of Business Economics and Law (IJBEL), 5 (4). 124-130
  12. Ridlo, M. A., Soetomo, S., & Kistanto, N. H. (2014). The Life Pattern Of The Poor Society In Semarang City-Indonesia State. International Journal of Business Economics and Law (IJBEL), 4 (3), 25-35.
  13. Ridlo, M. A., (2011) Perumahan dan Permukiman di Perkotaan – Fakta, Anaisis dan Solusi, Cetakan Pertama, UNISSULA PRESS.
  14. Ridlo, M. A., (2001). Kemiskinan di Perkotaan, Cetakan Pertama, UNISSULA PRESS.
  15. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Jurnal Planologi
Published by Pusat Studi Planologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, in collaboration with Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia.
Jl. Kaligawe Raya KM. 4 Semarang, Indonesia
Phone: +6212345678
Email: jurnalplanologi@unissula.ac.id

View My Stats

e-ISSN: 1829-9172

p-ISSN: 2615-5257

DOI : 10.30659/japs

Creative Commons License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps