KONSTRUKSI TEORI KOMUNIKASI DALAM TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL FATIHAH

Mubarok Mubarok

Abstract


Teori komunikasi merupakan bangunan teori yang bersumber dari interdisipliner resource (sumber-sumber yang saling berkaitan) dengan percampuran dari ilmu sosiologi, psikologi, pengetahuan alam, matematika, dan sumber lain yang membantu perkembangan ilmu komunikasi. Perkembangan sebagai sebuah ilmu melibatkan penelitian dasar yang berasal dari berbagai cabang ilmu dengan sumbangan pemikiran dan gagasan yang memperkaya konstruksi teori komunikasi. Teori dikonstruksikan melalui proses yang dikenal dengan inquiry. Untuk bisa memahami suatu teori maka diperlukan pemahaman awal terhadap proses inquiry. Inquiry adalah sebuah studi sistematis tentang pengalaman yang mengarah kepada pemahaman, pengetahuan dan teori. Dalam pandangan Islam kegiatan komunikasi tidak hanya membentuk pola hubungan antar manusia tetapi membentuk pola kedekatan hubungan antara manusia dengan Rab-nya. Sekulerisasi pemahaman untuk memisahkan kegiatan komunikasi antara manusia dengan manusia membuat pemahaman komunikasi terbatas pada aspek manifest. Pertanggungjawaban terbesar komunikasi manusia adalah dengan Rab-nya sehingga pemahaman ini menjadi dasar dari kegiatan komunikasi dalam Islam. Berkomunikasi dengan sesama manusia tidak bisa dibatasi dengan penilaian aspek manifest semata. Salah satu surat dalam Al Qur’an yang memiliki banyak pengaruh bagi kehidupan manusia adalah surat Al Fatihah. Surat ini wajib dibaca minimal tujuh belas kali sehari semalam oleh setiap muslim dalam sholatnya. Dalam surat ini digambarkan proses komunikasi antara hamba dengan RabNya. Proses komunikasi transenden tersebut menjadi dasar pola komunikasi dari setiap muslim dengan orang lain.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jikm.4.2.110-127

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Â