Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan Dengan Rencana Tata Ruang Di Kawasan Peri-Urban
Abstract
ABSTRACT
The suburban area is an area that has experienced many changes in land use, especially changes in agricultural land use to non-agricultural. With increasing activity, the demand for land also increases, causing development to widen to the suburban areas. As a result, there has been a tendency to shift urban functions to suburban areas. The development in the area around the city, has a negative impact on the condition of the city itself if it is not properly monitored and anticipated. The appearance of mismatches between land use and land designation regulations is an example of the negative impact resulting from the irregular rate of land use change. Conflict of interest over land use allows inconsistencies between land use and its allotment plan. With the land use mismatch phenomenon, an analysis is needed to see the rate of land use change and its suitability with the regulations on land use designation that have been made. The research method used is descriptive analysis method by comparing between case studies that have been there before. The case studies are drawn from previous studies with the same theme regarding the suitability of land use change with spatial planning. Analysis of land use changes and findings of mismatches between land use and spatial planning are expected to be considered in evaluating the implementation of spatial plans and determining future policy directions.
Keywords: Land Use, Land Use Change, Urban Fringe, Spatial Planning
ABSTRAK
Daerah pinggiran kota merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan penggunaan lahan terutama perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan kegiatan yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan juga semakin meningkat, menyebabkan perkembangan melebar ke daerah pinggiran kota. Akibatnya muncul kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi perkotaan ke daerah pinggiran. Perkembangan pada area sekitar kota, memiliki dampak negatif bagi keadaan kota itu sendiri jika tidak diawasi dan di antisipasi dengan baik. Munculnya ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan aturan peruntukan lahan merupakan contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari tidak teraturnya laju perubahan penggunaan lahan. Benturan kepentingan atas penggunaan lahan memungkinkan terjadinya ketidakselarasan antara penggunaan lahan dengan rencana peruntukannya. Dengan adanya fenomena ketidaksesuaian penggunaan lahan tersebut perlu adanya anlisis untuk melihat laju perubahan penggunaan lahan serta kesesuaian nya dengan peraturan peruntukan penggunaan lahan yang sudah dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan membandingkan antara studi kasusstudi kasus yang sudah ada sebelumnya. Studi kasus diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mengangkat tema yang sama tentang kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan rencana tata ruang. Analisis perubahan penggunaan lahan dan temuan ketidaksesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana tata ruang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi impelmentasi rencana tata ruang dan penentuan arahan kebijakan kedepannya.
Kata kunci: Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Peri-Urban, Rencana Tata Ruang
Full Text:
PDFReferences
Arifia, D., Soedwiwahjono, & Utomo, R. P. (2017). Pengaruh Perkembangan Kegiatan Perdagangan dan Jasa terhadap Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Solo
Baru. Jurnal Ilmiah Arsitektur Dan Lingkungan Binaan, 15.
Bulamei, A. P., Tarore, R. C., & Moniaga, I. L. (2015). Perubahan Penggunaan Lahan di Sekitar Kawasan Pelabuhan Bitung. 2.
Dewi, N. K., & Rudiarto, I. (2014). Pengaruh Konversi Lahan terhadap Kondisi
Lingkungan di Wilayah Peri-urban Kota Semarang (Studi Kasus: Area Berkembang
Kecamatan Gunungpati). Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 10.
Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya terhadap
RDTR di Wilayah Peri-Urban Studi Kasus: Kecamatan Mlati. Jurnal Pembangunan
Wilayah Dan Kota, 8.
Hanief, F., & Dewi, S. P. (2014). Pengaruh Urban Sprawl Terhadap Perubahan Bentuk
Kota Semarang Ditinjau dari Perubahan Kondisi Fisik Kelurahan Meteseh
Kecamatan Tembalang. Jurnal Ruang, 2.
Hapsari, A., & Ritohardoyo, S. (2015). Kesesuaian Perubahan Penggunaan Lahan dengan
Rencana Detail Tata Ruang (rdtr) di Wilayah Peri-Urban Kasus: Kecamatan Godean
Tahun 2009-2014. Jurnal Bumi Indonesia, 4.
Harjasa, P., Zulkaidi, D., & Ekomadyo, A. S. (2016). Pengaruh Perubahan Guna Lahan
dan Intensitas Guna Lahan terhadap Kualitas Ruang Kota.
Prihanto, T. (2010). Perubahan Spasial dan Sosial-Budaya Sebagai Dampak Megaurban
di Daerah Pinggiran Kota Semarang. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 12.
Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung
dan Yogyakarta). Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 6.
Rudiarto, I., Handayani, W., Pigawati, B., & Pangi, P. (2013). Zona Peri-Urban Semarang
Metropolitan: Perkembangan dan Tipologi Sosial Ekonomi. Tataloka, 15.
Rusdi, M., Sahputra, D., & Sugianto. (2017). Analisis Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Peri Urban Kota Banda Aceh (studi kasus: kecamatan darul imarah kabupaten aceh besar). 1.
Setiawan, B., & Rudiarto, I. (2016). Kajian Perubahan Penggunaan Lahan dan Struktur
Ruang Kota Bima. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 12.
Sitorus, S. R. P., Leonataris, C., & Panuju, D. R. (2012). Analisis Pola Perubahan
Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah di Kota Bekasi, Provinsi Jawa
Barat. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 14.
Suharini, E. (2007). Menemukenali Agihan Permukiman Kumuh di Perkotaan Melalui
Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi, 4.
Widharyatmo. (2010). Pengaruh Timbal Balik Perkembangan Lingkungan/Tata Ruang
Perkotaan dan Sekitarnya. Jurnal R&D, 1.
Yasta, R. D., Yarmaidi, & Sugiyanta, I. G. (2019). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan
Sawah Menjadi Permukiman di Kecamatan Pagelaran Utara
DOI: http://dx.doi.org/10.30659/jkr.v1i2.20031
Refbacks
- There are currently no refbacks.